Opini Pos Kupang

Opini Pos Kupang 22 Juli 2019, Pendidikan di NTT dan Revolusi Industri 4.0

Istilah revolusi industri 4.0 memang bukan lagi hanya jargon para pegiat industri manufaktur dan orang-orang IT, melainkan telah menjadi isu penting

Editor: Ferry Jahang
ISTIMEWA
IST Theodorus Mario De Robert 

Hal itu dilakukan mengingat lembaga pendidikan adalah pihak yang paling bertanggung jawab dalam mempersiapkan masa depan generasi bangsa.

Menurut data Kemendikbud RI, jumlah sekolah dasar dan menengah di NTT 7.980 sekolah, dengan perincian SD/sederajat 5.287 sekolah, jumlah SMP/sederajat 1.811 sekolah, dan SMA/SMK/sederajat 882 sekolah.

Dari jumlah keseluruhan sekolah di atas diperkirakan terdapat 1,3 juta anak usia sekolah yang akan menjadi tenaga kerja pada tahun 2030 ke atas (Bdk. NTT Dalam Angka 2018, BPS).

Misalkan saja 80 persen dari jumlah tersebut akan menamatkan perguruan tinggi, maka pada tahun 2030 akan ada kurang lebih 1 juta tenaga kerja berijazah sarjana.

Pada tahun itu perkembangan teknologi dan industri tentu sudah jauh lebih pesat daripada saat ini. Persaingan tenaga kerja juga sudah jauh lebih terbuka bukan hanya di kawasan Asean dan Asia Pasifik tetapi juga terbuka untuk level global.

Saat ini sudah ada sedikit putra-putri NTT yang menjadi pekerja migran berkeahlian di beberapa negara terutama sebagai tenaga kesehatan misalnya.

Ke depan jumlah tersebut diharapkan mengalami peningkatan. Angkatan kerja berijazah sarjana dengan jumlah sedemikian besar pada tahun 2030 tentu diharapkan bisa bersaing dalam pasar tenaga kerja global tersebut.

Agar harapan seperti itu bisa tercapai maka langkah-langkah strategis patut dipikirkan dan dimulai sejak sekarang terutama di dunia pendidikan kita,

baik menyangkut manajemen mutu, revisi kurikulum, revoluasi metode pembelajaran maupun terkait strategi penyiapan SDM pengajar yang andal.

Tidak ada waktu lagi untuk berhenti ataupun bersantai-santai. Dunia pendidikan NTT harus berlari untuk mengikuti perkembangan dunia yang makin hari kecepatannya semakin menjadi-jadi.

Menurut data Badan Pusat Statistik (NTT Dalam Angka 2018) dari total 63 perguruan tinggi yang berada di NTT saat ini, jumlah mahasiswa/i yang mengenyam pendidikan tinggi di NTT mencapai 101.592 orang.

Sayangnya kita belum memiliki database tentang putra putri NTT yang mengenyam pendidikan tinggi di luar NTT, sehingga belum dapat ditaksir total anak-anak NTT yang saat ini mengeyam pendidikan tinggi.

Terlepas dari itu, data di atas sesungguhnya mengingatkan bahwa dalam 5 tahun ke depan akan ada lebih dari 100 ribu angkatan kerja baru berijasah sarjana di NTT.

Namun patut diingat, salah satu efek buruk dari bonus demografi yang saat ini dialami Indonesia adalah tingkat pengangguran yang cukup tinggi pada usia kerja.

Karena itu penting untuk sedini mungkin mempersiapkan SDM NTT yang mempunyai kompetensi andal pada bidangnya masing-masing.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved