Longsor Labuan Bajo
Kronologi Longsor Labuan Bajo NTT 2 Tewas 8 Tertimbun Hingga Akses Jalan dan Informasi Putus Total
Kronologi Longsor Labuan Bajo NTT 2 Tewas 8 Tertimbun Hingga Akses Jalan dan Informasi Putus Total.
Penulis: Servan Mammilianus | Editor: maria anitoda
Kronologi Longsor Labuan Bajo NTT 2 Tewas 8 Tertimbun Hingga Akses Jalan dan Informasi Putus Total.
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Kronologi Longsor Labuan Bajo NTT 2 Tewas 8 Tertimbun Hingga Akses Jalan dan Informasi Putus Total
Kronologi Longsor Labuan Bajo NTT 2 Tewas 8 Tertimbun Hingga Akses Jalan dan Informasi Putus Total.
Delapan orang meninggal, di Kampung Culu, Desa Tondong Belang, Kecamatan Mbliling, Kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur (NTT).
• Video Detik-Detik Longsor dan Banjir di Labuan Bajo Manggarai Barat, 8 Orang Tewas
• Ya Allah! Hujan Batu-Batu Besar Pun Hantam Jalan Raya Ruteng-Labuan Bajo, 8 Orang Tewas Tertimbun
• Wiwin Tinggalkan Rosario dan Baju Selam, Pesan Farlo dan Ferdi Jaga Baik-Baik
Kedelapan korban bersama rumah yang mereka tempati disapu banjir bandang, Kamis (7/3/2019).
Banjir ini terjadi karena wilayah Manggarai Barat selama beberapa hari terakhir ini diguyur hujan yang sangat lebat dan dalam durasi yang cukup lama.

Menurut laporan wartawan POS KUPANG.COM., Jumat (8/3/2019) hingga pukul 12.30 Wita siang ini, baru dua jenazah yang berhasil dievakuasi dari lokasi bencana.
Sedang enam lainnya masih terus dicari menggunakan cara manual oleh warga, polisi, TNI dan aparat lainnya.
Berikut delapan warga yang diketahui tertimbun longsor:
1. Mundus (LL)
2. Ardus (LL)
3. Nita (P)
4. Elsi (P)
5. Romi (LL)
6. Salin (LL)
7. Nelci (P)
8. Tania (P)
* Inilah 8 akibat yang timbul dari adanya bencana tanah longsor di Labuan Bajo, Kabuaten Manggarai Barat, Provinsi NTT.

Kamis 7 Maret 2019 lalu, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat berduka, mengalami bencana tanah longsor.
Apa sajakah akibat yang ditimbulkan dari bencana alam tanah longsor itu, berikut POS-KUPANG.COM menyajikannya.
• Wiwin Tinggalkan Rosario dan Baju Selam, Pesan Farlo dan Ferdi Jaga Baik-Baik
• Drama Korea Her Private Life Segera Tayang, Intip Keseruan Persiapan Park Min Young & Kim Jae Wook
• Bupati Malaka Ancam Copot Kepala Desa Jika Tidak Jaga Kebersihan
1. Kampung Culu
Bencana tanah longsor itu terjadi di ruas jalan trans Flores dua unit rumah tertimbun longsor di Kampung Culu, Desa Tondong Belang.
2. Dua rumah tertimbun tanah longsor
Bencana tanah longsor itu menyebabkan dua rumah tertimbun tanah longsor, Kamis (7/3/2019).
3. Dua orang tewas, 8 orang tertimbun

Akibat bencaa tanah longsor itu, dua orang tewas tertimbun tanah longsor dan delapan orang tertimbun longsor.
4. Data kerugian sementara
Data kerugian sementara akibat bencana tanah longsor di Mabar yakni dua rumah tertimbun longsor, 1 truk BBM terguling, 1 mobil avanza tertimbun longsor, 1 unit motor tertimbun longsor dan 1 unit jembatan terputus.
5. Akses jalan putus
Akibat tanah longsor itu, akses Jalan putus dari desa itu ke ibukota Labuan Bajo.
6. Warga Jalan Kaki
Akibat tanah longsor dan ruas jalan terputus itu, warga setempat nekad berjalan kaki ke ibukota Labuan Bajo belasan kilometer.
7. Akses informasi terputus
Akibat tanah longsor itu, akses informasi dari dan ke Labuan Bajo sejak Kamis (3/3/2019) hingga Jumat (4/3/2019) pagi terputus.
• Warga Empat Desa di Nagekeo Terisolasi Akibat Jalan Putus
• Ini Jumlah Total Kerusakan Akibat Bencana Puting Beliung di Kota Kupang
• KPU Sumba Barat Gelar Bimtek Pemungutan Dan Perhitungan Suara Pemilu
8. Dandim 1612 Manggrai Turun Tangan
Paska tanah longsor, Dandim1612 Manggarai, Letkol Inf. Rudi Markiano Simang dan Pasiter Kodim Manggarai yang berada di TKP tanah longsor dan jalan putus saat melaksanakan perjalanan dari Ruteng menuju Labuan Bajo mendampingi kegiatan Tim Asnis Pusterad di Koramil 1612-02/Komodo.
• Narkoba jadi salah satu materi penyuluhan di TMMD di Kabupaten TTU
• Pasca Bencana Banjir Bandang, Pemkab Flotim Turunkan Bantuan dan Pendataan korban
• Sebaiknya Telur Tidak Dicuci Sebelum Dimasak, Kamu Perlu Tahu Penyebabnya
Yang Dandim Rudi langsung berkoordinasi dengan Camat, Kapolsek dan Danramil Lembor guna menutup sementara lalu lintas dari arah Lembor ke Labuan Bajo.
Pasalnya, kondisi hujan dan sudah gelap.

Apalagi personel sementara belum bisa dirapatkan ke lokasi terkait dengan aspek keamanan karena kondisi tanah di lokasi yang belum stabil/rawan longsor.
Data yang masuk ke POS-KUPANG.COM, Jumat (8/3/2019) pagi menjelaskan, Dandim Rudi yang mau berkoordinasi dengan Pemda Mabar, Polres Mabar dan BPBD Mabar belum bisa dilaksanakan karena terputusnya saluran telepon hingga saat ini.
Hari ini, Dandim Rudi akan akan mengerahkan personel Koramil 1612-06/Lembor ke lokasi kejadian untuk membantu proses evakuasi korban.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu/Novemy Leo)
* Tahun 2018, Angin kencang disertai hujan deras di Terang, Boleng, Mabar.
Sebelumnya bencana angin kencang juga terjadi di Terang, Desa Golo Sepang, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, tanggal 19 NOvember 2018 lalu.
Selain puluhan rumah warga rusak akibat angin kencang di Terang, Desa Golo Sepang, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), sejumlah warga juga terluka.
• Jarak Pandang 30 Centimeter Hambat Pencarian Korban Tenggelam Di Namangkewa, Sikka
• Longsor Juga Terjadi di Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Satu Rumah Tertimbun
• Ini Jumlah Total Kerusakan Akibat Bencana Puting Beliung di Kota Kupang
Ada sekitar 8 orang warga yang dirawat di Puskesmas terdekat di kampung itu.
Demikian yang disampaikan oleh salah satu tokoh muda di Terang, Burhanudin kepada POS--KUPANG.COM, Senin (19/11/2018).
"Ada sekitar delapan orang warga yang terluka dan dirawat di Puskesmas tetapi sebagiannya sudah pulang," kata Burhanudin.

Warga yang rumahnya roboh dan rusak kata dia, untuk sementara tinggal dengan keluarga atau tetangga terdekat. Bantuan mulai berdatangan terutama dari warga sekitar di kampung itu.
"Saat ini bantuan mulai datang, terutama dari sesama warga. Semoga pemerintah juga segera datang membantu. Warga yang menjadi korban butuh Sembako," kata Burhanudin.
Untuk diketahui, angin kencang disertai hujan deras di desa itu, terjadi pada Minggu (18/11/2018) sore.
Sejumlah warga yang rumahnya rusak, antara lain di RT 07 RW 02, yaitu rumah milik Ahcmad Arson, Mohamad Arhama, Puding, Pua Emo, Hama, Samsudin Hatia, Samsudin Mina, Nursa, Mama Ambri, Abubakar Bunga, Ati Udin, Mi'a, Aksa, Nasrun, Hafri, Ice Utu, Nila, Aco, Dulatif dan Titi.
Ada juga korban luka, yaitu Jainin dan masih ada lagi beberapa yang lainnya.
• PLN Gerak Cepat Pulihkan Kelistrikan Pasca Bencana Banjir Labuan Bajo, NTT
• Sudah 310 Korban Banjir Dievakuasi Tim Basarnas Manggarai Barat
• Deretan Kutipan Inspiratif dari BTS yang Bisa Bikin ARMY Langsung Semangat, Kepoin yuk!
Bangunan di RT 04 RW 01 yang rusak, yaitu Masjid besar Al- Munawwarah Terang, rumah milik Ayamudin, Hariati Bolong, Sile Ida serta sejumlah rumah warga di RT lainnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, angin kencang disertai hujan deras, merusak 30 unit rumah warga dan tempat ibadah di Terang, Desa Golo Sepang, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar).
Salah satu tokoh muda di Terang, Coli kepada POS--KUPANG.COM, menyampaikan bahwa kejadian itu sekitar pukul 15.00 Wita.
"Bangunan rumah warga yang rusak, di antaranya terjadi di Dusun 2 RT 07 Desa Golo Sepang.
Ada juga atap masjid yang rusak di Dusun 1 RT 04," kata Coli.
• PLN Gerak Cepat Pulihkan Kelistrikan Pasca Bencana Banjir Labuan Bajo, NTT
• Wiwin Tinggalkan Rosario dan Baju Selam, Pesan Farlo dan Ferdi Jaga Baik-Baik
• Drama Korea Her Private Life Segera Tayang, Intip Keseruan Persiapan Park Min Young & Kim Jae Wook
• Bupati Malaka Ancam Copot Kepala Desa Jika Tidak Jaga Kebersihan
• Video Detik-Detik Longsor dan Banjir di Labuan Bajo Manggarai Barat, 8 Orang Tewas
• JPU dan Oknum Dokter Diduga Manipulasi Data Kesehatan Terdakwa
• Ya Allah! Hujan Batu-Batu Besar Pun Hantam Jalan Raya Ruteng-Labuan Bajo, 8 Orang Tewas Tertimbun
Dari perhitungan sementara sore itu kata dia, ada sekitar 30 unit bangunan yang rusak, sebagian besar rumah tinggal warga.
"Kami berharap agar pemerintah segera membantu warga yang terkena bencana ini," kata Coli. (*)