Warga Empat Desa di Nagekeo Terisolasi Akibat Jalan Putus

Waduh, warga empat desa di Kabupaten Nagekeo terisolasi akibat jalan putus

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Adiana Ahmad
POS KUPANG/GORDI DONOFAN
Jembatan darurat di Nagekeo 

Warga Empat Desa di Nagekeo Terisolasi Akibat Jalan Putus

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan

POS-KUPANG.COM | MBAY- Sejak jalan poros tengah Penginanga putus pada pertengahan bulan di tahun 2017 silam, hingga kini belum ada tanda-tanda penanganan. Akibatnya, empat desa di daerah itu terisolasi.

Padahal jalan tersebut menghubungkan warga di Empat desa, yakni, warga di Kelurahan Lape, warga Desa Nangadhero, warga Desa Maropokot dan warga Desa Aeramo, yang berada di wilayah Kecamatan Aesesa.

Jalan poros tengah Penginanga tersebut berada di saluran induk pembuang mulai dari Guru Aga hingga tembus ke laut.

Pada saat musim hujan turun sangat deras arus air akan naik.

Saat ini sudah dibangun jembatan darurat yang berbahan kayu koli. Namun nyaris putus karena batang koli sudah lapuk.

Warga Kelurahan Liliba dan Naimata Swadaya Perbaiki Jalan dan Jembatan Rusak Akibat Hujan

Sejumlah Bangunan dan Jembatan Rusak Pasca Gempa Sumba

Warga setempat, Ambrosius Raja (50) mengatakan, warga empat desa tersebut mengalami kesulitan karena akses jalan poros tengah Penginanga terputus bagian tengah jalan.

"Jalan ini menjadi satu-satunya akses bagi masyarakat. Karena itu, sejak putus warga yang berada di empat desa tersebut sangat terkendala untuk beraktifitas,"ungkapnya.

Kondisi yang memprihatinkan ini, lanjutnya, jangan dibiarkan terus oleh pemerintah daerah. Selain itu tidak adanya jalur alternatif lain untuk melewati jalan ini.

"Warga terpaksa berinisiatif membangun jembatan darurat dengan beberapa potongan kayu papan agar bisa menyeberang, namun kayu papan ini juga ketika musim hujan turun dan arus air naik maka kayu papan ini pun hanyut terbawa air,"tandasnya.

Jembatan Putus, Desa Lewomada dan Wailamun Terisolasi

Di Amarasi Barat, Jalan Ikan Foti Terancam Putus, 8 Desa dan Kelurahan Bisa Terisolasi

Secara terpisah, Sambu Aurelius, menyampaikan, Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas PUPR Nagekeo agar mengkomunikasikan dengan Dinas PUPR Provinsi NTT, guna meminta izin untuk membongkar rangka belly pada jembatan yang lama di wilayah Desa Aeramo, yang saat ini tidak digunakan lagi, untuk memasang di lokasi jalan poros tengah yang terputus.

Rangka belly ini, kata dia sifatnya sementara saja, sambil menunggu anggaran ada untuk pembangunan jalan yang terputus. Sehingga potongan kayu papan yang secara inisiatif dibangun oleh masyarakat bisa di ganti dengan rangka belly agar warga yang melewati jalan tersebut bisa nyaman.

"Kalau dengan jembatan kayu papan begini, warga tidak nyaman ketika melewatinya, banyak warga yang melewati jalur jalan ini menggunakan hand traktor. Karena warga empat desa ini semuanya petani sawah yang punya lahan lumayan besar,"tandasnya.

Kepala Desa Nangadhero, Muhamad Ruslan, membenarkan kondisi jalan yang terputus dan hingga saat ini belum di perbaiki oleh pemerintah daerah.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved