Kakek 60 Tahun Tewas Terbakar di Sumba Timur
Seorang kakek Warga RT004/RW002, Kelurahan Lumbukore, Kecamatan Umalulu, Sumba Timur, Marthen Rohi (60), tewas terpanggang.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Hasyim Ashari
Kakek 60 Tahun Tewas Terbakar di Sumba Timur
Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU - Seorang kakek di Sumba Timur, Marthen Rohi (60), tewas terpanggang.
Warga RT004/RW002, Kelurahan Lumbukore, Kecamatan Umalulu, itu tewas setelah rumahnya terbakar, Jumat (8/2/2019) pukul 11.30 Wita.
Hal itu disampaikan Sekertaris BPBD Kabupaten Sumba Timur Herry Ratucoreh kepada POS-KUPANG. COM, Jumat (8/2/2019).
Herry mengatakanselama ini korban mengalami atau menderita sakit stroke ringan.
Saat kejadian korban sendiri di dalam rumah.
• Pemda TTU Dapat Kuota 253 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
• Di Amarasi Barat, Jalan Ikan Foti Terancam Putus, 8 Desa dan Kelurahan Bisa Terisolasi
Herry belum bisa mengungkapkan apa penyebab kebakaran.
Saat warga membantu memadamkan api, ditemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Korban ditemukan dalam kondisi terbakar tanpa pakaian di kamarnya.
Diduga pakaiannya sudah hangus terbakar.
Saat ini korban sudah dipindahkan ke rumah keluarga dan sudah dilakukan pemeriksaan oleh pihak Medis dari Puskesmas Umalulu.
Herry juga mengatakan, kerugian secara materil belum bisa dipastikan berapa jumlahnya.
Sebab TKP rumah yang terbakar itu masih disterilkan dari sisa api.
Warga mengetahui ada kebakaran setelah terlihat kepulan asap dari jarak 100 meter.
Kebarakan rumah yang merenggut nyawa juga terjadi di SoE.
• Ini Kronologis Tenggelamnya Bonefasius di Kali Tengku Romot kabupaten Manggarai
• Satgas Pamtas Yonmeks 741/GN Beri Pelajaran Membaca dan Menulis Kaum Manula
Bernadus Nitbani (87), warga Desa Pisan, Kecamatan Amanuban Timur tewas terbakar di dalam rumahnya, Kamis (11/10/2018) dini hari.
Dari keterangan saksi yang juga anak korban, Sam Nitbani, diketahui Rabu malam, korban tidur sendiri di dalam rumah bulat dengan menggunakan alat penerangan lampu pelita.
Diduga kuat, kebakaran disebabkan api dari lampu pelita menyambar gaun gewang dan pelepah bambu yang merupakan bahan bangunan utama rumah rumah bulat.
Kuat dugaan api dari lampu pelita ini yang memicu kebakaran rumah bulat yang menewaskan korban.
Saat ditemukan, jenazah korban sudah tidak bisa dikenali lagi karena mengalami luka bakar yang parah.
Bahkan rumah bulat tempat korban beristirahat juga sudah rata dengan tanah akibat kebakaran tersebut.
Selain menghanguskan rumah bulat, kebakaran tersebut juga menghanguskan rumah utama korban yang ada tepat di samping rumah bulat.
• Lulus di KPU Provinsi NTT, Lodowyk Fredrik Mundur dari KPU Kota Kupang
• Lulus di KPU Provinsi NTT, Lodowyk Fredrik Mundur dari KPU Kota Kupang
Rumah utama yang berdinding bebak dan beratapkan alang-alang nyari rata dengan tanah akibat dilalap si jago merah.
Seluruh perabotan yang berada di dalam rumah bulat dan rumah utama hangus dilalap si jago merah.
Tak ada satu pun barang yang berhasil diselamatkan.
Pasalnya, bangunan yang terdiri dari bebak dan alang-alang membuat api cepat membesar dan melahap seluruh isi rumah yang masih beralas tanah tersebut.
Kebakaran yang merenggut nyawa juga terjadi pada tahun 2015 silam.
Mengutip Tempo.co, Kebakaran melanda sebuah rumah di Kelurahan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis, 18 Juni 2015.
Kebakaran pada pukul 03.00 Wita itu mengakibatkan Jeki Broklin Ngay, mahasiswa semester IV Sekolah Tinggi Agama Kristen, meninggal.
Belum diketahui penyebab kebakaran rumah tersebut dan asal sumber api.
Pasalnya, korban tinggal sendirian dalam rumah yang hangus terbakar itu.
Korban diduga terjebak saat kebakaran terjadi.
• Kepala Bapenda : Urus Pasar di SoE-TTS Memang Harus Sedikit Kasar
• Ini Alasan Mengapa Istri Dosen Politani LL Mau Minta Maaf Atas Penggerebekan Di Kamar Kos GTMN
Korban ditemukan di belakang rumah setelah petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api yang menghanguskan rumah korban.
"Kami tidak tahu sumber apinya dari mana, karena saat datang api sudah berkobar di rumah itu," kata saksi mata, Wempi Elo.
Teman korban bernama Eka mengatakan, tadi malam menemani korban karena di rumahnya sedang terjadi pemadaman listrik.
"Kami masih mengobrol dengan korban hingga pukul 00.30 Wita," katanya.
Pukul 02.30 Wita, warga mendengar pukulan tiang listrik bertalu-talu.
Setelah warga keluar rumah, diketahui rumah korban sudah terbakar.
• Inilah 5 Fakta dan Kronologi Lengkap Pria yang Rusak Motornya saat Ditilang di BSD
• Menyambut HPN 2019, Jurnalis Sumba Timur Gelar donor Darah
Korban diketahui hanya tinggal seorang diri di rumah tersebut, sedangkan orang tua dan keluarganya tinggal di daerah lain.
Setelah dievakuasi dari rumah yang terbakar, jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Johanis, Kupang.
Keluarga yang mengetahui korban tewas menangis histeris.
Jenazah korban rencananya akan dimakamkan di kampung halamannya di Desa Pariti, Kabupaten Kupang. (*)