Berita Flores Timur Terkini

6 Pernyataan Kontroversi Wakil Bupati Flotim Terkait CPNS 2018: 'Jokowi Copot Menteri PAN-RB'

6 Pernyataan Kontroversi Wakil Bupati Flotim Agus Boli Terkait CPNS 2018: 'Jokowi Copot Menteri PAN-RB'

Penulis: Eflin Rote | Editor: Eflin Rote
pos kupang.com, feliks janggu
Wakil Bupati Flotim AGus Boli 

POS-KUPANG.COM - Nama Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli saat ini tengah viral di masyarakat, khususnya masyarakat Nusa Tenggara Timur. 

Banyaknya peserta CPNS yang tidak memenuhi passing grade atau tidak lulus tes CPNS 2018 membuat sang wakil bupati kesal. 

Beberapa kali, Agustinus Payong Boli mengeluarkan pernyataan kontroversi terkait tes CPNS 2018. 

Inilah 5 pernyataan kontroversi Agustinus Payong Boli terkait penerimaan CPNS 2018 yang dirangkum Pos-Kupang.com.

Tes CPNS Berakhir! 30 Peserta Capai Passing Grade di Kabupaten TTS

Peserta ke-16 yang Lolos Passing Grade Tes CPNS di Mabar! Dari Formasi Guru Kelas Ahli Pertama

Walikota Kupang Pantau ke Lokasi Tempat Tes CPNS! Ini Motivasinya

Sampai Hari Kelima Ada 37 Peserta Tidak Ikut Ujian Testing CPNS di Manggarai

1. Menantang Menteri PAN-RB Mengerjakan Soal CPNS

Beberapa waktu lalu, wakil bupati Flores Timur (Flotim), menantang Menteri PAN-RB, Syarifuddin untuk mengerjakan soal-soal tes CPNS 2018.

"Saya tantang Menteri PAN-RB ikut mengerjakan soal tes CPNS. Saya yakin tidak bisa mencapai passing grade yang ada," kata Agus Boli usai meninjau pelaksanaan tes CPNS, Rabu (7/11/2018).

Agus Boli meyakini dengan penetapan skor seperti sekarang ini, Menteri PAN-RB pun ketika mengerjakan soal tidak bisa mencapai passing grade yang ada.

2. Mengancam Akan Berdemo di Jakarta

Agus Boli juga meminta Menteri PAN-RB untuk mengevaluasi penetapan passing grade terutama untuk wilayah Indonesia bagian Timur.

"Saya usulkan dua hal. Mereka yang mencapai passing grades ya sudah mereka lulus. Lalu untuk memenuhi kebutuhan di daerah, mereka yang tidak mencapai passing grades pakai saja sistem skor tertinggi," kata Agus Boli.

 Agus Boli mengancam akan berdemo di Jakarta jika tetap tidak mengindahkan permintaan daerah.

"Kita akan ramai-ramai gugat. Saya akan demo di kantornya di Jakarta nanti. Kita sangat hormati presiden, tapi menteri jangan main-main dengan keadaan ini," kata Agus Boli.

"Kerja kita berorientasi selamatkan rakyat, selamatkan pencari kerja ini bukan malah menyusahkan mereka," kata Agus Boli.

Wakil Bupati Flotim Siap Ikut Test CPNS dengan Syarat Bersama Menteri PAN-RB

Saat Tinjau Ujian CPNS, Wakil Bupati Flotim Terima Keluhan Sulit Capai Passing Grade

Wakil Bupati Flotim Minta Menpan-RB Tinjau Ulang Aturan tentang Passing Grade

3. Mengajak Menteri PAN-RB Untuk Mengerjakan Soal CPNS 2018 Bersama-sama

Pernyataan kontroversi Agus Boli yang menantang Menteri PAN-RB untuk mengerjakan soal tes CPNS 2018 mendapatkan respon pro dan kontra dari netizen.

Salah satu netizen yang mengomentari tantangan Agustinus Payong Boli adalah Yakobus Koten. Melalui akun facebooknya, Yakobus Koten mengomentari postingan yang dibagikan Viktor Seran M Yusuf di grup Suara Flotim.

Ia menantang balik wakil bupati Flores Timur itu untuk mengikuti tes CPNS.

"Jangan nantang menteri dulu Pa Wakil, bagaimana kalau antara kita dulu yang di Flotim, semua ASN kita libatkan, tembus passing grade maka diberikan penghargaan," demikian Yakobus Koten.

Agus Boli merespon netizen mengatakan siap duduk berdampingan dengan Menteri PAN-RB mengerjakan soal CPNS 2018.

"Kemarin saya bertemu dengan pengawas sebenarnya mau teleconference dengan Menteri PAN-RB. Saya siap ujian teleconference dengan Menteri PAN-RB," kata Agus Boli.

"Menteri menetapkan passing grades yang begini tinggi. Kalau saya lulusan Suma Cumlaude, soal begini mudah bagi saya, bagaimana dengan rakyat," kata Agus Boli dilansir dari Pos-Kupang.com, Kamis (8/11/2018).

"Urusan Menteri tersinggung itu urusan dia, saya sebagai wakil bupati wajib membela rakyat saya," kata Agus Boli.

Wabup Flotim, Agus Boli
Wabup Flotim, Agus Boli (POS KUPANG/FELIX JANGGU)

4. Minta Presiden Jokowi Copot Menteri PAN-RB

Agus Boli menegaskan menjadi ASN merupakan hak setiap warga negara. Tak seorang pun boleh menghalangi warga negaranya mengabdi kepada negaranya dengan menjadi ASN.

Dalam UU Nomor 15 Tahun 2014 tentang ASN, lanjut Agus Boli, tidak mengatur tentang passing grade.

"Passing grade untuk menguji kompetensi baik. Tapi penetapan passing grade yang begini tinggi bukan untuk menguji, tapi menghalangi rakyat menjadi ASN. Jadi jika Menteri PAN RB tidak melihat fakta yang kita alami di NTT, saya minta Presiden Jokowi copot saja menterinya," kata Agus Boli.

5. Penetapan Passing Grade Tidak Merata Melanggar HAM

Agus Boli juga mengatakan penetapan passing grades membuat seolah-olah begitu bodohnya semua lulusan sarjana di NTT.

"Kita akui kualitas pendidikan kita di NTT secara rata-rata di bawah daerah lain. Menetapkan passing grade secara merata tidak melihat kondisi sumber daya manusia di suatu daerah sama dengan menghalangi. Ini melanggar HAM," kata Agus Boli.

Agus Boli tetap mendesak Menteri PAN RB mengevaluasi penetapan passing grade agar bisa memenuni kebutuhan tenaga ASN di daerah.

"Karena ini ASN untuk daerah, dengar juga kita di daerah. Saya minta pakai sistem perangkingan," kata Agus Boli.

6. Gubernur NTT Perlu Berjuang Secara Kewilayahan

Wakil Bupati Flores Timur (Flotim), Agustinus Payong Boli, menyebut masalah tidak mencapai passing grades test CPNS 2018 di NTT merata di seluruh daerah.

Karena begitu massif, Agus Boli meminta Gubernur NTT, Viktor Laiskodat dan Wakil Gubernur NTT, Josef A Nae Soi memperjuangkan secara kewilayahan.

"Ini sudah massif dan perlu diperjuangkan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur secara kewilayahan. Pak menteri tidak usah takut tinjau peraturan tentang passing grade itu," kata Agus Boli.

7 Drama Korea yang Ditulis Oleh Kim Eun Sook Membuktikan Kecemerlangannya

4 Hal yang Disukai dari 10 Episode Pertama Drama Korea “The Smile Has Left Your Eyes”

Kemesraan Jung So Min & Seo In Guk Behind The Scene Drama Korea The Smile Has Left Your Eyes

Agus Boli mengatakan, Indonesia tidak bisa disamaratakan. Kualitas pendidikan berbeda di setiap wilayah dan karena itu penetapan passing grade juga tidak bisa sama.

"Solusi saya tawarkan ke Menteri, pertama CPNS yang sudah sesuai passing grade tetap diloloskan. Yang tidak penuhi passing grade, tapi formasi dibutuhkan di daerah cukup pakai perangkingan nilai," kata Agus Boli.

(pos-kupang.com/eflin rote)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved