Berita Gempa Lombok

Wisatawan di Bali Ceritrakan Pengalamannya Ikut Merasakan Guncangan Gempa Lombok

Wisatawan di Bali Ceritrakan Pengalaman Ikut Merasakan Guncangan Gempa Lombok.

Editor: Fredrikus Royanto Bau
(ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Ilustrasi - Sejumlah warga melihat reruntuhan bangunan akibat gempa yang menimpa kendaraan di salah satu pusat perbelanjaan di Denpasar, Bali, Minggu (5/8/2018). Gempa tujuh pada skala richter yang berpusat di Lombok, NTB, menyebabkan kerusakan bangunan di berbagai lokasi di Bali dan mengakibatkan sejumlah warga terluka. 

POS-KUPANG.COM - Wisatawan di Bali Ceritrakan Pengalaman Ikut Merasakan Guncangan Gempa Lombok

Bencana alam gempa bumi di Lombok Utara terjadi pada Minggu (5/8/2018) malam, bermagnitudo 7.

Guncangan pun terasa hingga wilayah Bali. Para wisatawan yang berada di Bali pun merasakan gempa yang berkekuatan cukup besar.

Salah satunya dirasakan oleh wisatawan asal Jakarta yang sedang berada di Bali, Denty.

Denty mengaku ketika terjadi gempa ia sedang berada di hotel di wilayah Denpasar.

Baca: SMPK St Theresia Juata Lomba Cerdas Cermat Kebudayaan

Baca: Belum Ditentukan Batas Waktu Penghentian Sementara Pembangunan Rest Area di Pulau Rinca

Baca: Kunjungi Kantor Google, Baju Nagita Slavina ini Seharga Satu Unit Sepeda Motor!

Wisatawan mancanegara (wisman) pascagempa di Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Senin (6/8/2018). Para wisatawan yang berkunjung ke Tiga Gili pascagempa berekuatan 7 (SR) di Kabupaten Lombok Utara memilih meninggalkan kawasan wisata tersebut dengan alasan keamanan. (ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI)

“Awalnya saya siap-siap turun ke lobby, tapi tiba-tiba merasa kaya ada yang gedor-gedor pintu.

Saat dicek, pintu dan tembok seperti goyang. Akhirnya saya keluar kamar dan yakin ini gempa,” ujar Denty kepada KompasTravel, Senin (6/8/2018).

Ia menjelaskan gempa yang pertama kali dirasakan cukup kencang.

Meski demikian, Denty tak merasa ada peringatan atau pun alarm yang berbunyi di hotel.

Baca: Vaksin Imunisasi Measles dan Rubella Tidak Halal? Ini Himbauan MUI

Baca: DPRD Lembata Harus PAW-kan Bediona Cs

Baca: Rayakan Ulang Tahun Jimin BTS, ARMY Indonesia Siap Lakukan Hal Ini

“Kata (pihak) hotelnya ada alarm (berbunyi), tapi pas kejadian saya nggak ngerasa ada itu (bunyi alarm).

Beberapa tulisan assembly point emergency ambruk, jatuh.

Di hotel tempat saya (menginap) ada retak-retak sedikit di tangga darurat,” kata dia.

Denty pun segera keluar dari hotel dan tetap tidak naik ke dalam kamar hingga situasi aman.

Beberapa gempa susulan pun sempat dia rasakan. Kepanikan pun masih terasa hingga tengah malam.

Kepala PVMBG Kasbani tengah menjelaskan gempa bumi yang terjadi di Lombok, NTB.

Seperti diketahui gempa bermagnitudo 7 itu telah memakan puluhan korban jiwa dan merusakan ratusan bangunan. (KOMPAS.com/AGIEPERMADI)

Baca: Beri Masukan soal Rumah Tahan Gempa, ITS Terjunkan Tim Teknik Sipil ke Lombok

Baca: Bendahara Golkar NTT Alfridus Bria Seran Jadi Caleg Pusat dari Nasdem, Ini Alasannya

Baca: Ini Tiga Kekuatan untuk Membangun Kabupaten Ende

“Sampai kira-kira jam 12 malam, ada beberapa orang yang takut bawa bed cover terus tidur di lobby.

Wisatawan dari Filipina dan Thailand juga terlihat panik, mereka nggak masuk ke kamar dulu dan duduk-duduk di lobby,” pungkas Denty.

Dari apa yang dialaminya, Denty menilai mitigasi bencana di hotel begitu penting, seperti halnya sirine dan tanda-tanda evakuasi.

“Dari pengalaman saya hotel nggak ada sirine dan nggak jelas jalannya ke mana.

Semoga informasi di hotel-otel lebih baik dan tidak simpang siur,” kata dia.

Dua wisatawan lainnya, Kepin Helmy dan Krisna Brata yang sedang berada di pusat perbelanjaan, Beachwalk Bali saat berlangsungnya gempa tadi malam.

“Semalam lagi di toko baju, mau beli tas, tiba-tiba terasa gempa. Akhirnya sempat simpan lagi barang yang mau dibeli dan lari ke bagian luar gedung,” ujar Kepin.

Baca: Agas Andreas akan Evaluasi Bantuan Rumah Bagi Warga Manggarai Timur

Baca: Petani Tiga Desa di Umalulu Dapat Ilmu Pencegahan Hama Belalang Kembara

Baca: Berkas Kesehatan Bakal Caleg Masih Diragukan. Ini Berkas yang Diragukan

Menurut Kepin, gempa begitu terasa. Air yang berada di sebuah kolam di Beachwalk Bali pun terlihat bergoyang-goyang juga lampu penyebrangan yang ikut tergoyang.

Krisna mengatakan ketika itu para pengunjung mall pun terlihat begitu panik. “Karena terlalu panik, barang-barang (yang ada di dalam toko) kebawa keluar.

Wisatawan di Bali Ceritrakan Pengalaman Ikut Merasakan Guncangan Gempa Lombok ada belanja tapi belum bayar keluar dan mesinnya di gerbang toko pada bunyi semua,” kata Krisna.

Wisatawan mancanegara (wisman) pascagempa di Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Senin (6/8/2018).

Para wisatawan yang berkunjung ke Tiga Gili pascagempa berekuatan 7 (SR) di Kabupaten Lombok Utara memilih meninggalkan kawasan wisata tersebut dengan alasan keamanan.

Baca: Bangun Ende Harus Didukung Semua Komponen Masyarakat

Baca: SMPK St Theresia Juata Lomba Cerdas Cermat Kebudayaan

Kemudian saat gempa susulan terjadi, mereka mengaku tak begitu merasakan karena masih dalam perjalanan menuju hotel di daerah Nusa Dua.

Sesampainya di hotel, mereka bertemu dengan wisatawan asing yang terlihat panik.

“Sampai di hotel ketemu turis dan mereka kebingungan. Mereka lumayan kelihatan khawatir, karena awalnya mereka mau pindah hotel ke daerah Kuta, tapi akhirnya minta tolong kami untuk telfon orang hotelnya agar dicancel,” jelas Krisna.

Kaget akibat gempa juga dirasakan Janine Groeneve

ld Warokka yang menginap bersama keluarga di Hotel Grand Inna Bali di Sanur. "Kami baik-baik saja. Cuma agak shock," katanya kepada KompasTravel.

Janine menuturkan, Sebelum gempa terjadi, dirinya hendak bersiap-siap turun ke lobby dari kamar di lantai 6.

"Saya lagi menunggu saudara di kamar sebelah yang lagi sibuk mengurus safety box-nya. Saya pas berada di gang depan kamar.

Tahu-tahu bangunan hotel bergoyang dan melihat dinding hotel bergoyang. Wah ngeri amat, seperti mau roboh saja.

Langsung saya teriak, turun.. turun! Karena yang lain masih sibuk di kamar," katanya.

"Saya terus turun tangga dan yang lain ikut juga. Di tangga sudah banyak yang mau turun. Kita ke arah kolam renang.

Begitu berhenti, wah... jari gemetar saat menulis di Facebook," katanya.

Warga melihat kendaraan yang hancur tertimpa puing bangunan yang runtuh akibat gempa, di salah satu mall, di Denpasar, Minggu (5/8/2018). Gempa yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, juga terasa hingga Bali. (AFP PHOTO/SONNY TUMBELAKA)

Gempa berlangsung di Lombok Utara bermagnitudo 7, dan guncangan terasa hingga ke wilayah Bali.

Sebelumnya, BMKG menyatakan gempa Lombok memunculkan potensi tsunami terjadi di pantai Lombok Barat bagian utara dengan status waspada dan pantai Lombok Timur bagian Utara dengan status Waspada.

Namun, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menyatakan peringatan tsunami telah berakhir pada Minggu malam. (kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, Cerita Wisatawan di Bali yang Ikut Merasakan Guncangan Gempa Lombok. https://travel.kompas.com/read/2018/08/06/160300327/cerita-wisatawan-di-bali-yang-ikut-merasakan-guncangan-gempa-lombok.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved