TTS Terkini

Yayasan SSP SoE Launcing Kampanye 16 HAKTP dan CATAHU Yayasan SSP Tahun 2025

Dalam rentang waktu tersebut, beberapa agenda kemanusiaan juga akan digelar yaitu peringatan hari anti kekerasan terhadap perempuan

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/MARIA VIANEY GUNU GOKOK
LAUNCHING- Yayasan SSP Soe launcing kampanye 16 HAKTP dan CATAHU Yayasan SSP Tahun 2025 

"Mari bergerak bersama, karena kita punya andil untuk mengembalikan ruang aman bagi perempuan, " ungkap Rambu. 

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kabupaten TTS, Ardi A. Benu, membuka kegiatan launcing ini.

Ia menyampaikan isi kesehatan, stigma dan diskriminasi berkaitan dengan perjuangan melawan kekerasan berbasis gender. 

"Kampanye ini bukan sekadar seremonial, melainkan bagian dari gerakan global yang setiap tahun dimulai pada (25/11/2025), Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan, dan berakhir pada (10/12) Hari Hak Asasi Manusia. Di tengah perjalanan, kita juga memperingati Hari AIDS Sedunia, yang mengingatkan kita bahwa isu kesehatan, stigma, dan diskriminasi memiliki kaitan erat dengan perjuangan melawan kekerasan berbasis gender," jelas Ardi. 

Selaras dengan yang disampaikan Direktur Yayasan SSP, Kadis P3A menyampaikan bahwa tema yang dipilih menegaskan bahwa tanggung jawab menciptakan ruang aman bukan hanya milik negara atau lembaga tertentu, melainkan tugas kolektif seluruh lapisan masyarakat.  

"Analisis Akademis kasus kekerasan perempuan dan anak, berdasarkan dimensi sosial, kekerasan terhadap perempuan adalah fenomena struktural yang berakar pada ketidaksetaraan gender, " jelasnya. 

Selanjutnya ia menjelaskan berdasarkan dimensi Kesehatan, kekerasan berbasis gender meningkatkan kerentanan perempuan terhadap HIV/AIDS, depresi, trauma, dan berbagai masalah kesehatan reproduksi.  

Baca juga: Launcing CATAHU 2025, 132 Kasus KTPA yang didampingi Yayasan SSP,  Kekerasan Seksual Mendominasi

"Adapun dimensi Hak Asasi Manusia, kekerasan terhadap perempuan adalah pelanggaran hak asasi yang paling mendasar, yaitu hak untuk hidup aman, bebas dari diskriminasi, dan bermartabat. Dengan demikian, kampanye ini memiliki relevansi multidisipliner, yaitu sosial, kesehatan, hukum, dan HAM, " jelasnya detail. 

Ia menyampaikan Terima kasih kepada Yayasan SSP dan semua Mitra yang turut membantu Pemerintah dalam menghadapi peningkatan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. 

"Mari kita jadikan momentum 16 hari ini sebagai refleksi sekaligus aksi nyata. Kita teguhkan komitmen melawan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan. Kita suarakan solidaritas bagi penyintas HIV/AIDS, menolak stigma dan diskriminasi. Serta kita rayakan hak asasi manusia sebagai fondasi kehidupan yang adil dan bermartabat, " jelasnya.

Launcing ini disajikan dalam bentuk dialog interaktif oleh semua pemangku kepentingan. Hal tersebut bertujuan meningkatkan peran serta semua pihak dalam kerja kolaborasi pada masing-masing bidang kerja. 

Diakhir sesi, disepakati dan ditandatangani komitmen bersama sebagai penyegar kembali usaha-usaha memastikan ruang aman bagi perempuan dan menekan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, khususnya di Kabupaten TTS

Selain launcing 16 HAKRT, Yayasan SSP SoE juga melaunching catatan akhir tahun Yayasan SSP Tahun 2025 yang berisikan jumlah kasus dan kasus dampingan Yayasan SSP sejak (1/1/2025) hingga (20/11/2025).(any)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved