TTS Terkini
Yayasan SSP SoE Launcing Kampanye 16 HAKTP dan CATAHU Yayasan SSP Tahun 2025
Dalam rentang waktu tersebut, beberapa agenda kemanusiaan juga akan digelar yaitu peringatan hari anti kekerasan terhadap perempuan
Ringkasan Berita:
- Yayasan Sanggar Suara Perempuan melauncing 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (16 HAKTP)
- Dalam launcing 16 HAKTP ini, digagas tema "Kita Punya Andil, Kembalikan Ruang Aman".
- Tema ini guna pertegas kontribusi setiap pihak untuk berperan menciptakan ruang aman bagi perempuan dan anak.
Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok
POS-KUPANG.COM, SOE- Yayasan Sanggar Suara Perempuan melauncing 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (16 HAKTP) dan Catatan Tahunan (CATAHU) Yayasan Sanggar Suara Perempuan Tahun 2025, pada Jumat (21/11/2025), di Balai Yayasan SSP, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Dalam launcing 16 HAKTP ini, digagas tema "Kita Punya Andil, Kembalikan Ruang Aman".
Tema ini guna pertegas kontribusi setiap pihak untuk berperan menciptakan ruang aman bagi perempuan dan anak. 16 hari yang dimaksud dimulai pada hari ini dan akan berakhir pada (10/12/ 2025).
Dalam rentang waktu tersebut, beberapa agenda kemanusiaan juga akan digelar yaitu peringatan hari anti kekerasan terhadap perempuan, peringatan hari Aids sedunia dan sebagainya.
Hadir dalam kegiatan ini, Pemerintah Daerah, diwakili oleh Kadis P3A, Ardi Benu, Ketua TP-PKK Kabupaten TTS, Ana Ani Lioe-Ataupah, Forkopimda Kabupaten TTS, Kepala Dinas P dan K, Musa Benu, Komisi IV DPRD TTS, Albinus Kase, Tokoh agama, tokoh masyarakat dan tamu undangan.
Tingginya kasus kekerasan perempuan dan anak yang didampingi oleh Yayasan Sanggar Suara Perempuan (SSP) menjadi dasar kegiatan ini dilakukan. Meski begitu, dua kegiatan ini terus menjadi agenda wajib setiap tahun.
Baca juga: Wamen P3A Veronica Tan Kunjungi Yayasan SSP Soe, Dorong Penguatan SDM Perempuan di Tingkat Desa
Hal ini disampaikan oleh Direktur Yayasan SSP SoE, Rambu Atanau-Mella, dalam sekapur sirihnya diawal kegiatan.
"Kegiatan ini menjadi kegiatan rutin tahunan sebagai kampanye gerakan anti kekerasan terhadap perempuan.16 HAKTP untuk serentak menggalang solidaritas, mengajak semua orang bergerak dan memperkuat jaringan kasus, baik daerah, nasional, regional maupun solidaritas global untuk menghapus kekerasan terhadap perempuan, " ungkapnya.
Adapun dalam rentangan 16 hari kampanye anti kekeraaan ini dimulai sejak Tahun 1991 secara nasional dan Kabupaten TTS dimulai sejak tahun 2000 oleh Yayasan Sanggar Suara Perempuan sebagai inisiator.
"Sejarah kampanye 16 HATKP, merupakan kampanye internasional untuk menghapus upaya kekerasan perempuan di dunia. Komnas Perempuan jadi inisiator pelaksanaan di Indonesia pada Tahun 1991, khusus di TTS kita mulai sejak tahun 2000 hingga hari ini, yang digagas oleh SSP dan Mitra, " ungkapnya.
Rambu mengajak semua peserta yang hadir untuk turut melihat persoalan kekerasan terhadap perempuan sebagai suatu masalah serius yang perlu ditekan untuk terjadi di masyarakat.
"Oleh karena itu kita semua memiliki peran dalam mewujudkan lingkungan yang aman dimana saja, bahkan di ruang digital. Kita punya andil memberikan ruang pada perempuan yang lebih bebas berekspresi, meningkatkan solidaritas dan menyiarkan keberpihakan gender dalam bentuk apapun, " tegasnya.
Menurutnya perubahan dari langka positif yang dibangun bersama, untuk perempuan dan anak, ruang aman bagi perempuan dan anak dapat memberikan masa depan yang bebas tanpa kekerasan.
Baca juga: Direktur Yayasan SSP Soe Sebut Masyarakat Semakin Sadar Lapor Kekerasan Perempuan dan Anak
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Yayasan-SSP-Soe-launcing-kampanye-16.jpg)