Breaking News

Sikka Terkini

Kisah Bernadetha Warga Nebe Sikka, Puluhan Tahun Hidup Tanpa Listrik Dari Negara

Kisah Bernadetha Warga Nebe Sikka, puluhan tahun hidup tanpa listrik dari negara, andalkan lampu pelita saat mallam tiba.

Editor: Adiana Ahmad
TRIBUNFLORES.COM/ARNOLD WELIANTO
TANPA LISTRIK NEGARA - Bernadetha Bahar, Warga RT 014/RW 006 Dusun Lalankeler, Desa Nebe, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT. Kisah Bernadetha, Warga Nebe Sikka puluhan tahun hidup tanpa menikmati listrik negara. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Arnold Welianto

POS-KUPANG.COM.COM,MAUMERE - Bernadetha Bahar, Warga RT 014/RW 006 Dusun Lalankeler, Desa Nebe, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT, puluhan tahun hidup tanpa listrik negara.

Ia hidup hanya mengandalkan lampu pelita untuk penerangan di malam hari.

Setidaknya sejak tahun 1995, Bernadetha hidup tanpa menikmati listrik negara

Sejak suaminya meninggal dunia pada tahun 2012, lantas ia menjadi tulang punggung keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. 

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Janda dua anak itu, harus bekerja sebagai tukang kebun dan sawah milik warga setempat,

Baca juga: Dua Desa di Wilayah Selatan Kabupaten Ende Rindu Aliran Listrik Negara

Ia membersihkan kebun milik warga agar bisa mendapatkan uang. 

"Saya mulai tahun 1995 tinggal disini,hanya gunakan pelita saja, tidak ada listrik, saya beli minyak tanah satu liter 5 ribu, jadi saya beli 25 ribu untuk lima liter untuk digunakan dalam satu minggu, "ujarnya saat ditemui Sabtu 22 November 2025.

Meski demikian, setiap sore hari, Ia harus membuat lampu pelita yang terbuat dari botol kaleng bekas yang diisi minyak tanah. Satu persatu kaleng bekas yang sudah dirancang menjadi lampu pelita ini, disimpan di kamar dan ruang tamu.  Disaat musim angin tiba, lampu pelita tersebut tidak bisa digunakan. 

Lampu pelita ini digunakan saat beraktivitas di malam hari, seperti memasak dan menyimpan peralatan rumah tangga, setelah makan malam, lampu pelita tersebut dimatikan untuk menghemat minyak tanah. 

Selain tidak ada listrik, Rumah milik Bernadetha sudah mulai rusak, atap seng pun sudah mulai bocor, kayu penyangga pun sudah mulai lapuk. Tak hanya itu, rumah semi permanen itu pun berlantai tanah.

Baca juga: Tiga Desa di Wilayah Perbatasan Ende-Nagekeo Bakal Diterangi Listrik Negara

Bernadetha berharap perhatian dari Pemerintah agar rumahnya bisa dipasang jaringan listrik, pasalnya sudah puluhan tahun belum menikmati listrik dari Negara.

"Semoga pemerintah bisa bantu, karena saya sudah rindu dengan listrik, " Harapnya. 

Sementara itu, Yosefus Yanuarius, warga setempat menuturkan, saat ini hanya 
nebeng listrik di rumah tetangga, pasalnya tidak ada jaringan listrik yang terpasang di rumah mereka. 

Ia mengaku, pemerintah setempat hanya sebatas mengambil data untuk memasang jaringan listrik di rumah mereka. 

"Kami tidak ada listrik, sehingga kami nebeng di rumah tetangga, sekali isi pulsa listrik RP. 25 ribu, "ujarnya.

Mereka hanya bisa berharap, perhatian dari Pemerintah, agar memasang jaringan listrik untuk warga yang belum menikmati listrik dari Negara. (Awk) 

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved