Ngada Terkini

Kadis Kesehatan Ngada Ungkap Kondisi Terkini Ketersediaan Dokter di Kabupaten Ngada

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada ( Kadis Kesehatan Ngada ) ungkap kondisi terkini Ketersediaan Dokter di Kabupaten Ngada

Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/CHARLES ABAR
KETERSEDIAAN DOKTER DI KABUPATEN NGADA - Kepala Dinas Kesehatan Ngada Aty Due Kadis Kesehatan Ngada Ungkap Kondisi Terkini Ketersediaan Dokter di Kabupaten Ngada 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Charles Abar

POS-KUPANG.COM,BAJAWA - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, Dr. Aty Due, mengungkapkan kondisi terkini ketersediaan dokter umum dan dokter spesialis yang bertugas di wilayah Kabupaten Ngada.

dr. Aty Due menjelaskan bahwa hingga saat ini seluruh puskesmas di Kabupaten Ngada belum memiliki dokter spesialis. Seluruh tenaga spesialis ditempatkan terpusat di RSUD Bajawa untuk melayani pasien rawat inap, IGD, dan rawat jalan.

Menurutnya, jumlah dokter spesialis di RSUD Bajawa mencapai 12 orang, terdiri dari 8 ASN dan 4 tenaga kontrak. Adapun rincian jenis keahlian mereka meliputi dua Spesialis Anak, dua Spesialis Obgyn, dua Spesialis Bedah, satu Spesialis Anestesi, satu Spesialis Patologi Klinik, satu Spesialis Patologi Anatomi, satu Spesialis Radiologi, serta satu Spesialis Kulit dan Kelamin.

“Semua dokter spesialis bertugas penuh di RSUD Bajawa. Untuk puskesmas memang belum ada dokter spesialis,” ujar Dr. Aty.

Baca juga: Dibiayai Kuliah Oleh Pemda Hingga Lulus, Seorang Dokter Spesialis Menolak Mengabdi di TTS

Data tersebut menunjukkan gambaran menyeluruh terkait pelayanan kesehatan dan pemenuhan tenaga medis di fasilitas kesehatan daerah.

Ia menambahkan, terdapat satu dokter yang sedang menjalani pendidikan spesialis anestesi, didanai langsung oleh rumah sakit. Pemerintah daerah juga menyiapkan anggaran insentif bagi dokter spesialis sebesar Rp3,24 miliar per tahun, sebagai bentuk dukungan untuk mempertahankan tenaga profesional di daerah.

Dr. Aty mengungkapkan, sebagian besar dokter spesialis yang dibiayai pendidikan oleh pemerintah telah kembali mengabdi di Ngada.

“Rata-rata biaya per tahun untuk pendidikan dokter spesialis sekitar Rp60 juta. Hampir semuanya kembali mengabdi. Hanya dua orang yang kini berada di luar Ngada, dan satu orang berada di dalam daerah namun belum kembali bertugas. Kami sudah berkoordinasi dengan Bagian Kesra untuk proses pemanggilan,” jelasnya.

Baca juga: Komisi V DPRD NTT Ingatkan Dokter Tak Lepas Tanggung Jawab Usai Dibantu Pemerintah

Selain dokter spesialis, Kabupaten Ngada juga memiliki peningkatan jumlah dokter umum yang dibiayai pendidikan oleh daerah. Tercatat 32 dokter umum telah menyelesaikan pendidikan dan kini ditempatkan di puskesmas serta RSUD Bajawa. Sementara itu, 6 orang sedang menjalani internship, 5 orang berada pada tahap co-ass, 44 orang masih aktif kuliah, dan 1 orang dinyatakan DO.

“Kami terus memantau perkembangan tenaga medis yang dibiayai daerah. Semua ini untuk memastikan ketersediaan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Ngada tetap terjaga,” kata Dr. Aty.

Data tersebut menjadi gambaran bahwa pemenuhan tenaga medis di Kabupaten Ngada terus mengalami perbaikan, meski distribusi dokter spesialis masih terkonsentrasi di rumah sakit.(Cha).

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

 

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved