Malaka Terkini

Dinkes Malaka Angkat Bicara Terkait Dugaan Penelantaran Pasien Melahirkan di Puskesmas Sarina

Pelaksana Harian Kepala Dinkes Malaka Angkat Bicara Terkait Dugaan Penelantaran Pasien Melahirkan di Puskesmas Sarina

Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/KRISTOFORUS BOTA
DINKES MALAKA BUKA SUARA - Plh. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka, Paskalia Frida Fahik, Dinkes Malaka Angkat Bicara Terkait Dugaan Penelantaran Pasien Melahirkan di Puskesmas Sarina 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Kristoforus Bota

POS-KUPANG.COM, BETUN - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka ( Dinkes Malaka ) angkat bicara terkait Dugaan Penelantaran Pasien Melahirkan di Puskesmas Sarina.

Pelaksana Harian (Plh.) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka, Paskalia Frida Fahik, saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM pada Selasa (18/11/2025), mengatakan, bahwa pihaknya kini masih melakukan penelusuran terkait kejadian tersebut.

“Kami masih telusuri,” tulis Paskalia Frida Fahik melalui pesan WhatsApp, singkat namun menegaskan bahwa proses investigasi internal telah berjalan.

Pernyataan itu sebagai respon pertama dari Dinkes Malaka setelah keluarga korban mengungkap kronologi lengkap keterlambatan rujukan yang menyebabkan bayi tidak tertolong dan kondisi ibu kritis sebelum dirujuk dari RSUPP Betun ke RS. Siloam Kupang.

Baca juga: Buntut Dugaan Penelantaran Pasien, DPRD Malaka Desak Dinkes Evaluasi Menyeluruh Puskesmas Sarina

Sementara itu, Kepala Puskesmas Sarina, Maria Yofrida Seran saat ditemui di depan Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka, masih bungkam dan enggan untuk memberikan keterangan.

Diberitakan sebelumnya, Dugaan penelantaran terhadap pasien melahirkan kembali mencuat dan mengguncang pelayanan kesehatan di Kabupaten Malaka.

Seorang ibu hamil, Adelina Bubu, diduga tidak mendapatkan penanganan memadai saat mendatangi Puskesmas Sarina, Kecamatan Botin Leobele, hingga menyebabkan bayinya meninggal dan sang ibu kini dalam kondisi kritis di ICU Rumah Sakit Penyangga Perbatasan (RSPP) Betun. 

Peristiwa memilukan itu terjadi pada Sabtu, 15 November 2025, ketika korban mulai merasakan tanda-tanda melahirkan. Keluarga segera membawa Adelina ke Puskesmas Sarina sekitar pukul 20.00 Wita menggunakan Ambulance puskesmas setempat. Namun, setibanya di fasilitas kesehatan tersebut, keluarga terkejut karena korban tidak segera ditangani.

Menurut penuturan Mama Kecil korban, Sesilia Eno, yang ditemui POS-KUPANG.COM di rumah duka pada Senin, (17/11/2025), mengatakan pihak keluarga sangat kecewa karena tenaga medis di puskesmas itu dinilai tidak mengambil langkah cepat.

“Korban mulai merasa kesakitan pada sabtu malam itu. Kami sudah bawa ke Puskesmas Sarina jam delapan malam. Tapi sesampainya di sana, tidak ada dokter. Bidan juga tidak berani ambil tindakan karena Kepala Puskesmas tidak ada di tempat,” ungkap Sesilia.

Keluarga mengaku telah memohon agar korban segera dirujuk ke RSPP Betun mengingat kondisi ibu memprihatinkan dan kandungan semakin melemah. Namun rujukan tersebut diduga tertahan karena tidak ada otoritas yang berani mengambil keputusan.

Baca juga: BERITA POPULER-Sidang Kasus Prada Lucky, 4 OPD Pemprov Dilebur, Dugaan Penelantaran Pasien di Malaka

“Kami mohon untuk segera dirujuk, tetapi bidan bilang mereka tidak berani tanpa Kepala Puskesmas. Jadi anak kami dibiarkan begitu saja,” lanjut Sesilia dengan nada sedih.

Setelah hampir 24 jam tanpa penanganan yang memadai, korban baru dirujuk pada Minggu, 16 November 2025 sekitar pukul 18.00 Wita. Namun kondisi sudah terlambat. Setibanya di RSPP Betun, tim medis menyatakan bayi dalam kandungan tidak tertolong dan kini sudah dikebumikan oleh pihak keluarga. Sementara ibu masih mengalami kritis berat dan kini terbaring di ruang ICU di temani sang suami, Petrus Jami.

Kasus itu memicu pertanyaan serius mengenai sistem pelayanan kesehatan primer di Kabupaten Malaka, terutama terkait kehadiran tenaga medis, kesiapsiagaan fasilitas kesehatan, hingga kebijakan pengambilan keputusan rujukan yang kerap berbelit.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved