Malaka Terkini
Wabup Malaka Sebut Program OVOP Bangun Kemandirian dan Kebanggaan Desa
Program ini bertujuan untuk membina dan mengembangkan Industri Kecil dan Menengah (IKM) agar mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.
Ringkasan Berita:
- Program OVOP jadi nstrumen untuk membangun kemandirian dan menumbuhkan kebanggaan masyarakat
- Wabup Malaka Henri Melki Simu program OVOP sebagai langkah strategis untuk memperkuat identitas dan ekonomi desa
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Kristoforus Bota
POS-KUPANG.COM, BETUN - Program One Village One Product (OVOP) bukan sekadar upaya meningkatkan nilai tambah produk desa, tetapi juga menjadi instrumen untuk membangun kemandirian dan menumbuhkan kebanggaan masyarakat atas potensi lokal yang dimiliki setiap desa.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Malaka, Henri Melki Simu, saat memberikan arahan pada kegiatan Sosialisasi Program OVOP yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi NTT di Hotel Nusa Dua Betun, Kabupaten Malaka, Jumat (14/11/2025).
One Village One Product (OVOP) merupakan sebuah program pengembangan potensi daerah untuk menciptakan satu produk unggulan khas lokal yang berkelas global, dengan memanfaatkan sumber daya alam dan kearifan lokal di suatu wilayah yang digagas oleh Kementerian Perindustrian di Indonesia.
Program ini bertujuan untuk membina dan mengembangkan Industri Kecil dan Menengah (IKM) agar mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.
Di Provinsi NTT sendiri, program OVOP diluncurkan Gubernur Melki Laka Lena pada 27 Mei 2025 bersama Gerakan Beli NTT dan Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD).
Program ini juga didukung oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi NTT dan Bank NTT, serta Balai Besar POM di Kupang yang membantu sertifikasi produk.
Pada kesempatan itu, Wabup HMS menegaskan pentingnya program OVOP sebagai langkah strategis untuk memperkuat identitas dan ekonomi desa.
Ia berharap setiap desa di Kabupaten Malaka mampu memiliki satu produk unggulan yang khas, yang tidak hanya menjadi ikon daerah tetapi juga menjadi sumber pendapatan yang mampu meningkatkan kesejahteraan warga.
“Kita ingin setiap desa di Kabupaten Malaka memiliki satu produk unggulan yang khas, yang bisa menjadi identitas sekaligus sumber kesejahteraan masyarakatnya,” ujar Wabup HMS.
Wabup Henri juga mengajak seluruh peserta yang terdiri dari pendamping profesional, aparat desa, serta pelaku pembangunan desa untuk mengikuti sosialisasi secara serius dan sungguh-sungguh. Ia berharap materi yang diperoleh dapat diteruskan kepada masyarakat di masing-masing desa dengan dukungan para pendamping yang telah disiapkan pemerintah.
“Saya mengajak seluruh peserta untuk mengikuti sosialisasi ini dengan baik sehingga ketika kembali ke desa masing-masing, Bapak/Ibu bisa mensosialisasikan kegiatan ini kepada masyarakat,” tegasnya.
Melalui sosialisasi itu, peserta diharapkan mampu membuka cara pandang baru dalam melihat potensi desa. Menurut Wabup HMS, desa memiliki sumber daya yang melimpah yang dapat dikembangkan menjadi peluang usaha dan lapangan kerja. Ia menekankan bahwa masyarakat tidak boleh terus bergantung pada kesempatan kerja di luar desa atau bahkan di luar negeri.
“Sosialisasi ini diselenggarakan untuk memberikan pemahaman agar pelaku pembangunan desa melihat potensi yang ada sebagai peluang menciptakan lapangan kerja. Kita mesti mulai melihat desa kita dengan cara yang berbeda,” kata Wabup HMS.
Baca juga: Pemerintah Provinsi NTT Gelar Sosialisasi Program OVOP di Kabupaten Malaka
Lebih lanjut, Wabup HMS menekankan agar setiap desa segera mulai melakukan identifikasi dan pemetaan potensi lokal yang bisa dikembangkan menjadi produk unggulan. Ia menegaskan bahwa setiap desa wajib memiliki satu produk lokal yang unik sebagai ciri khas mereka.
Setelah produk unggulan ditetapkan, Wabup HMS meminta pemerintah desa untuk berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten maupun provinsi agar difasilitasi melalui pendanaan maupun pelatihan guna meningkatkan kualitas dan produktivitas produk tersebut.
Ia juga memberikan penekanan khusus pada peran pendamping profesional sebagai motor penggerak pembangunan desa. Mereka diminta untuk mengawal, membimbing, dan mendampingi masyarakat dalam seluruh proses identifikasi, pemetaan, hingga pengembangan produk unggulan desa.
“Pendamping profesional harus membantu mengawal masyarakat dalam mengembangkan produk unggulan yang ada di desa. Peran ini sangat penting dalam keberhasilan program OVOP,” tegasnya.
Di akhir arahannya, Wabup HMS menegaskan bahwa Program One Village One Product (OVOP) adalah langkah strategis untuk memaksimalkan potensi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Ia meminta pemerintah desa dan para pendamping menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam memastikan masyarakat memahami manfaat serta tujuan dari program itu.
Dengan pengelolaan potensi lokal yang terarah dan sistematis, Wabup HMS meyakini bahwa desa-desa di Kabupaten Malaka mampu berkembang lebih mandiri dan produktif. (ito)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
| Pemerintah Provinsi NTT Gelar Sosialisasi Program OVOP di Kabupaten Malaka |
|
|---|
| 33 Desa di Malaka Belum Miliki Lahan untuk Pembangunan Gerai dan Gudang KDMP |
|
|---|
| TPPO Masih Marak di Malaka, Ketua Peradi Atambua Sebut Harus Ada Keseriusan Semua Pihak |
|
|---|
| Wahana Visi Indonesia dan Pemkab Malaka Perkuat Komitmen Atasi Stunting dan Gizi Buruk |
|
|---|
| IMADAR Kefamenanu Gelar MPBAB 2025, Tekankan Pembentukan Kader Revolusioner dan Visioner |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Wakil-Bupati-Malaka-Henri-Melki-Simu-sebut-program-OVOP-menjadi-instrumen.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.