TTU Terkini
Markolindo Balibo Resmi Dilantik Jadi Ketua Presidium PMKRI Cabang Kefamenanu Periode 2025-2026
Markolindo Balibo resmi dilantik menjadi Ketua Presidium PMKRI Cabang Kefamenanu periode 2025-2026.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Edi Hayong
Oleh karena itu, arah gerakan PMKRI Cabang Kefamenanu ke depan akan difokuskan pada penguatan kaderisasi, advokasi publik, dan keterlibatan sosial mahasiswa dalam pembangunan daerah.
Setiap Kader PMKRI diharapkan tidak hanya pandai berdiskusi di forum-forum intelektual, tetapi juga turun langsung ke lapangan, mendengarkan aspirasi rakyat kecil, mendampingi masyarakat di akar rumput, dan mengawal kebijakan publik agar berpihak pada kesejahteraan rakyat.
Baca juga: BREAKING NEWS: PMKRI Cabang Kefamenanu dan Calon PPPK Kabupaten TTU Gelar Aksi Demonstrasi
Di Kabupaten TTU pembangunan terus digembar-gemborkan. Namun di sisi lain, masih banyak masyarakat di pelosok Timor Tengah Utara ini yang hidup dalam keterbatasan. Jalan rusak, air bersih sulit diakses, angka kemiskinan masih tinggi, dan lapangan pekerjaan belum merata.
"Sebagai organisasi mahasiswa yang berlandaskan ajaran sosial Gereja, PMKRI tidak boleh berdiam diri. Kita dipanggil untuk menjadi suara bagi mereka yang tidak bersuara, menjadi jembatan antara kebijakan dan realitas, serta menjadi penyeimbang di tengah arus politik pragmatis yang kadang melupakan nilai-nilai kemanusiaan," ucapnya.
PMKRI sebagai organisasi mahasiswa tidak boleh hanya menjadi organisasi intelektual di eksternal kampus. Lebih dari itu, PMKRI harus menjadi kekuatan moral yang kritis dan konstruktif bagi masyarakat.
PMKRI tidak hanya bicara soal teori sosial atau ekonomi, tetapi berani hadir di tengah masyarakat yang tertindas, berani bersuara ketika kebenaran dilanggar, dan berani menegakkan keadilan meski harus berhadapan dengan arus kekuasaan.
Baginya, pembangunan daerah bukanlah urusan pemerintah semata. Mahasiswa, termasuk PMKRI, memiliki tanggung jawab moral untuk turut mengawal arah pembangunan daerah secara objektif dan konstruktif.
Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara perlu terus dikawal agar setiap kebijakan yang dibuat benar-benar menjawab kebutuhan rakyat.
Baca juga: Bupati TTU Apresiasi Kritikan, Saran dan Masukan dari PMKRI Cabang Kefamenanu
PMKRI tidak hadir untuk mengkritik demi popularitas, tetapi mengkritik demi perbaikan, dan mendukung demi kebaikan bersama.
Dalam semangat itu, PMKRI akan tetap menjadi mitra kritis pemerintah daerah dalam mendorong transparansi, keadilan sosial, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan TTU.
PMKRI harus organisasi yang bersuara keras namun dengan data, berpendapat tajam namun dengan kasih, dan berjuang keras namun tetap berlandaskan nilai kemanusiaan dan iman Katolik. Kritik yang konstruktif adalah bentuk cinta terhadap daerah.
"Ketika kita menegur pemerintah agar lebih transparan, itu artinya kita mencintai daerah ini. Ketika kita mengingatkan agar pembangunan berpihak kepada masyarakat miskin, itu berarti kita peduli pada masa depan bersama," ujarnya.
Dikatakan Marko, PMKRI tanpa kaderisasi ibarat tubuh tanpa jantung. Maka, salah satu fokus utama selama masa kepengurusan periode 2025-2026 adalah penguatan kaderisasi secara berjenjang, sistematis, dan berkelanjutan.
Baca juga: PMKRI Cabang Kefamenanu Desak Jaksa Segera Usut Dugaan Temuan BPK di KPU TTU
Kaderisasi bukan sekadar pelatihan formal, tetapi proses pembentukan karakter, intelektualitas, dan spiritualitas. Kita ingin mencetak kader PMKRI yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga rendah hati dalam pelayanan, tangguh dalam perjuangan, dan setia pada nilai-nilai kebenaran.
Di tengah derasnya arus digitalisasi dan pragmatisme di kalangan muda, PMKRI harus menjadi rumah pembentukan karakter yang kokoh.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Presidium-PMKRI-Cabang-Kefamenanu-Santo-Yohanes-Don-Bosco-foto-bersama.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.