Sikka Terkini
Wakil Bupati Sikka Dorong Festival Budaya Tana Ai, Pesona Waiblama Masuk Kelender Resmi
Bendungan Napun Gete merupakan surga yang tersembunyi, surga yang terlupakan, meski saat ini belum mengalirkan air.
Festival ini juga menjadi ajang penghormatan bagi Dua Toru, sosok perempuan pejuang dari Tana Ai yang dikenal karena keberanian dan semangatnya dalam melawan penjajahan Belanda.
Melalui kisah Dua Toru, masyarakat Sikka diajak untuk mengenang nilai-nilai perjuangan, ketangguhan, dan emansipasi wanita yang menjadi bagian dari sejarah lokal dan nasional.
Dengan mengusung tema "Merawat Warisan, Menyatuhkan Generasi, festival ini menegaskan pentingnya menjaga warisan budaya sebagai sumber inspirasi dan perekat antargenerasi di tengah perubahan zaman.
Kata dia, kegiatan tersebut bertujuan untuk menunjukkan Bendungan Waiblama sebagai ikon wisata baru Kabupaten Sikka yang bernilai budaya dan sosial dan Menampilkan dan memperkenalkan kekayaan seni dan tradisi Tana Ai, khususnya dari Kecamatan Waiblama.
Menghidupkan kembali nilai perjuangan Dua Toru sebagai simbol emansipasi wanita dan keteguhan masyarakat Sikka dan Menumbuhkan kesadaran generasi muda akan pentingnya menjaga warisan budaya daerah.
Pelaksanaan festival dilakukan dalam bentuk pameran dan pertunjukan budaya, meliputi:
Pameran budaya dan hasil karya masyarakat lokal, seperti tenun ikat, alat musik tradisional, dan perlengkapan adat, Pertunjukan seni dan tarian tradisional dari berbagai desa di wilayah Tana Ai, Teatrikal Dua Toru sebagai bagian dari penghormatan terhadap pahlawan perempuan Sikka, Pementasan musik dan ritual adat tradisional yang menggambarkan kekayaan budaya Waiblama.
Festival Budaya Tana Ai (Pesona Waiblama) mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat, pelaku budaya, tokoh adat, dan pemerintah daerah.
Kegiatan ini berhasil memperkenalkan Bendungan sebagai ruang wisata budaya baru, serta memperkuat rasa kebersamaan masyarakat melalui ekspresi seni dan tradisi. Selain itu, pengangkatan kisah Dua Toru menjadi titik penting dalam memperkuat kebanggaan lokal dan menginspirasi perempuan serta generasi muda Sikka untuk meneladani semangat perjuangan dan cinta tanah air.
Festival ini juga menegaskan bahwa pelestarian budaya bukan hanya bentuk penghormatan terhadap masa lalu, tetapi juga investasi moral dan identitas bagi masa depan Kabupaten Sikka.
Dengan terselenggaranya Festival Budaya Tana Ai (Pesona Waiblama) 2025, panitia berharap kegiatan ini menjadi langkah awal dalam menjadikan Waiblama dan Bendungan Napun Gete sebagai pusat kegiatan budaya dan wisata unggulan Kabupaten Sikka.
Semoga semangat Sumpah Pemuda, nilai perjuangan Dua Toru, dan kekayaan budaya Tana Ai dapat terus hidup dan diwariskan sebagai kekuatan yang merawat warisan dan menyatuhkan generasi. (awk)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.