Sikka Terkini

Festival Tana Ai Sikka Meriahkan Hari Sumpah Pemuda

Memperingati Hari Sumpah Pemuda, Karang Taruna Kecamatan Waiblama menggelar Festival Tana Ai.

Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/ARNOLD WELIANTO
BUKA FESTIVAL - Wakil Bupati Sikka, Simon Subandi Supriadi membuak Festival Tana Ai di area Bendungan Napun Gete, Kecamatan Waiblama, Senin (27/10/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Arnold Welianto

POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Mengenang Dua Toru, Pahlawan Emansipasi Wanita di Kabupaten Sikka, Karang Taruna Kecamatan Waiblama menggelar Festival Tana Ai atau Pesona Waiblama 2025.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini, Senin 27-28 Oktober 2025 ini mengusung tema, Merawat Warisan, Menyatuhkan Generasi.

Wakil Bupati Sikka, Simon Subandi Supriadi dalam sambutannya usai membuka kegiatan tersebut mengatakan, Festival tersebut bukan hanya seremonial namun untuk merawat ingatan akan kearifan lokal dan warisan leluhur. 

Menguatkan jati diri generasi muda, agar mereka mengenal dan bangga dengan akar budayanya dan memperkuat elemen masyarakat di bumi Tana Ai, serta mempromosikan budaya ke dunia lebih luas. 

"Ia pun mengapresiasi kepada seluruh pihak yang sudah bekerja kerja keras, gotong royong menyukseskan kegiatan kebudayaan tersebut, "ujarnya.

Ketua Panitia Festival Budaya Tana Ai Pesona Waiblama, Yohanes Fandi mengatakan, Dalam semangat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Panitia Pelaksana menyelenggarakan Festival Budaya Tana Ai (Pesona Waiblama) sebagai wadah pelestarian dan perayaan budaya lokal yang kaya nilai sejarah dan kearifan. 

Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Waiblama dan sekitarnya untuk meneguhkan semangat persatuan, memperkuat identitas budaya, serta memperkenalkan Bendungan sebagai destinasi wisata baru Kabupaten Sikka.

Festival ini juga menjadi ajang penghormatan bagi Dua Toru, sosok perempuan pejuang dari Tana Ai yang dikenal karena keberanian dan semangatnya dalam melawan penjajahan Belanda. 

Melalui kisah Dua Toru, masyarakat Sikka diajak untuk mengenang nilai-nilai perjuangan, ketangguhan, dan emansipasi wanita yang menjadi bagian dari sejarah lokal dan nasional.

Dengan mengusung tema "Merawat Warisan, Menyatuhkan Generasi, festival ini menegaskan pentingnya menjaga warisan budaya sebagai sumber inspirasi dan perekat antargenerasi di tengah perubahan zaman.

Kata dia, kegiatan tersebut bertujuan untuk menunjukkan Bendungan Waiblama sebagai ikon wisata baru Kabupaten Sikka yang bernilai budaya dan sosial dan Menampilkan dan memperkenalkan kekayaan seni dan tradisi Tana Ai, khususnya dari Kecamatan Waiblama.

Menghidupkan kembali nilai perjuangan Dua Toru sebagai simbol emansipasi wanita dan keteguhan masyarakat Sikka dan Menumbuhkan kesadaran generasi muda akan pentingnya menjaga warisan budaya daerah.

Pelaksanaan festival dilakukan dalam bentuk pameran dan pertunjukan budaya, meliputi:

Pameran budaya dan hasil karya masyarakat lokal, seperti tenun ikat, alat musik tradisional, dan perlengkapan adat, Pertunjukan seni dan tarian tradisional dari berbagai desa di wilayah Tana Ai, Teatrikal Dua Toru sebagai bagian dari penghormatan terhadap pahlawan perempuan Sikka, Pementasan musik dan ritual adat tradisional yang menggambarkan kekayaan budaya Waiblama.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved