Provinsi NTT Terkini

Peringati Hari Penerbangan Nasional: Wakil Rektor Undana Optimis Akan Lahir Habibie Baru

Di tengah laju teknologi global dan derasnya minat generasi muda pada industri digital, apakah Indonesia mampu melahirkan “Habibie baru".

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Apolonia Matilde
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
SAMPAIKAN PANDANGAN - Prof. Dr. Jefri S. Bale, ST., M.Eng, Wakil Rektor IV Universitas Nusa Cendana (Undana), Kupang menyampaikan pandangannya dalam momen Hari Penerbangan Nasional yang diperingati setiap tanggal 27 Oktober. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Setiap tanggal 27 Oktober, Indonesia memperingati Hari Penerbangan Nasional. Sebuah momen yang sejatinya bukan hanya pengingat sejarah, tetapi juga cermin untuk menakar sejauh mana perkembangan teknologi penerbangan di tanah air. 

Namun, di tengah laju teknologi global dan derasnya minat generasi muda pada industri digital, muncul pertanyaan, apakah Indonesia mampu melahirkan “Habibie baru”?

Pertanyaan itu dijawab lugas oleh Prof. Dr. Jefri S. Bale, Wakil Rektor IV Universitas Nusa Cendana (Undana), Kupang. 

Lulusan teknik mesin ini meyakini, kunci untuk melahirkan sosok sekelas B.J. Habibie bukan pada keajaiban individu, melainkan pada sistem pendidikan dan budaya ilmiah yang mendukung riset dan eksperimen. 

“Fungsi dan peran industri penerbangan di Indonesia ini sangat penting dan sangat krusial, apalagi kita negara kepulauan,” kata Prof. Jefri, Senin (27/10/2025). 

Bagi Prof. Jefri, Hari Penerbangan Nasional bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan pengingat bahwa kemajuan sebuah negara bergantung pada kemandirian teknologinya. 

Menurutnya kekuatan industri penerbangan bahkan berpengaruh terhadap sektor pertahanan dan kebanggaan nasional.  Industri penerbangan merupakan identitas dari suatu negara. 

"Dengan kuatnya teknologi dan industri penerbangan, itu juga menunjukkan betapa kuatnya suatu negara,” katanya. 

Bagi Prof. Jefri, nama B.J. Habibie selalu punya tempat istimewa. Sebagai lulusan teknik mesin, kekaguman Jefri pada Habibie bukan semata karena kepintaran, tapi karena dedikasi ilmiahnya yang mendalam dan relevan hingga kini.

“Sudah pasti bagi saya itu almarhum B.J. Habibie adalah tokoh yang paling berkesan kalau kita bicara teknologi penerbangan. Saya sangat mengidolakan beliau, karena kami itu satu bidang ilmu,” katanya.

Crack propagation theory atau teori perambatan keretakan yang ditemukan oleh Habibie sangat menginspirasi. Teori tersebut merupakan model matematika untuk memprediksi perilaku perambatan retak pada struktur pesawat hingga tingkat atom.

Teori ini penting sebab, sebelum Habibie merintis karier di dunia dirgantara, banyak kecelakaan pesawat yang terjadi akibat kegagalan struktural. 

Menurut Prof. Jefri, rumus Habibie menjadi salah satu warisan ilmiah paling fundamental dalam dunia penerbangan. Baginya, Habibie adalah teladan sempurna, ilmuwan yang berpikir mendalam, bekerja dengan disiplin, dan berjiwa pengabdian.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved