TTU Terkini
Ruang Digital Ramah Anak, Asa Siswa SMK di Perbatasan RI-RDTL Merajut Mimpi dari Layar Laptop
Sebanyak 4 orang siswa SMK Negeri Oeolo menghabiskan waktu selama sepekan untuk menyelesaikan proses konversi ini. Mereka mengaku bersyukur
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Siswa kelas XII Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Oeolo, Arnoldus Janssen Bani (16) dan 3 orang rekannya sibuk memasang beberapa aksesoris terakhir dari sepeda motor di bengkel praktek Jurusan Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM).
Mereka adalah siswa dari jurusan tersebut yang sedang melakukan praktek sambil menghasilkan sebuah karya besar sejak berdirinya sekolah ini tahun 2009 lalu.
Sambil menyeka keringat dengan punggung tangannya, Arnoldus memperhatikan dengan seksama kabel-kabel yang bergelantungan rapi di bodi sepeda motor sambil mengunci sparepart bagian depan sepeda motor itu.
Hari itu, Jumat, 1 Agustus 2025. Bengkel Jurusan Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM) SMK Negeri Oeolo tampak lengang. Sesekali terdengar bunyi dentingan kunci sepeda motor menggema memecah keheningan.
Mata mereka tak lepas dari laptop yang dioperasikan dua orang guru Jurusan TBSM, Rodi Leokuna, S. Pd dan Filipe Araujo. Beberapa angine stand tampak disimpan di dalam ruangan tersebut.
Laptop tersebut menayangkan tayangan video aplikasi YouTube proses konversi sepeda motor listrik. Video tutorial konversi sepeda motor listrik ini sesekali dijeda agar para siswa tidak melewatkan setiap detail prosesnya.
"Kami tidak hanya diajarkan belajar satu arah. Guru memberikan penjelasan dan kami menyimak. Kami juga diajarkan membangun kreativitas sendiri melalui ruang digital," ujarnya dengan mata berbinar-binar.
Sebelum penulis tiba di sekolah ini, para siswa dan guru di sekolah ini telah menghabiskan beberapa hari untuk menuntaskan proses konversi ini. Sepeda motor ini dipastikan tuntas dalam sepekan. Waktu yang cukup cepat untuk lembaga pendidikan yang terletak di wilayah terpencil dengan fasilitas terbatas.
Pemandangan ini cukup unik. Pasalnya, siswa-siswi tersebut mengenyam pendidikan di sekolah yang terletak di salah satu wilayah terpencil tempatnya di Desa Oeolo, Kecamatan Musi, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Butuh waktu 1 jam untuk menempuh perjalanan dari Kota Kefamenanu (ibukota Kabupaten TTU) untuk tiba di sekolah ini.
Jalan menuju sekolah ini masih tergolong sulit. Pada banyak titik penulis harus memperlambat laju kendaraan roda dua karena terhambat kondisi jalan dan medan yang sulit.
Wilayah Kecamatan Musi merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi Provinsi NTT yang terletak di Pulau Timor. Luas wilayah Kabupaten TTU, 2.669,70 kilometer ⊃2;. Kabupaten TTU terdiri dari 182 desa, 11 kelurahan dan 24 kecamatan.
Letak daerah otonomi yang sering disebut dengan julukan Bumi Biinmaffo ini sangat strategis. Pasalnya, Kabupaten TTU berbatasan langsung dengan dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) Distrik Oecusse. Sebuah wilayah enklave negara Timor Leste yang terletak di antara Kabupaten Kupang dan Kabupaten TTU.

Berawal dari Mobil Pikap Milik Ayah
Arnoldus merupakan buah hati dari pasangan, Yohanes Oes Bani dan Yoneta Maria Palbeno. Ayah dari Arnoldus berprofesi sebagai sopir, sedangkan ibunya merupakan ibu rumah tangga (IRT).
Mereka berdomisili di RT 016, RW 08, Dusun E, Desa Oeolo. Arnoldus merupakan anak ketiga dari 5 bersaudara.
Ia mengaku pertama kali tertarik dengan dunia teknik otomotif karena sering memperhatikan mobil pikap milik ayahnya. Beberapa kali terjadi kendala pada mesin mobil tersebut menyebabkan mereka harus memarkirkan kendaraan pribadi ini di bengkel.
Biaya yang dihabiskan dari perbaikan mobil itu tidak sedikit. Kondisi ini mendorong Arnoldus memutuskan untuk mendaftarkan diri dan mengenyam pendidikan di SMK Negeri Oeolo.
Sejak mengenyam pendidikan di sekolah itu, ia mengaku memperoleh banyak ilmu pengetahuan. Hal ini berkat dukungan dan pembelajaran dari para guru.
Konversi Sepeda Motor Berbahan Bakar Minyak (BBM) ke Sepeda Motor Listrik
Arnoldus Bani menjelaskan, pekerjaan yang dilakukan saat itu adalah melaksanakan proses konversi sepeda motor berbahan bakar minyak ke listrik. Selama melakukan konversi sepeda motor bahan bakar ke listrik, mereka didampingi dua orang gurunya.
Bagi Arnold, konversi sepeda motor BBM ke listrik ini merupakan pengalaman pertama sejak mengenyam pendidikan di sekolah itu. Selama ini, mereka mempelajari banyak hal namun, konversi sepeda motor ini merupakan pekerjaan besar yang pertama kali dilaksanakan.
Arnoldus mengaku cukup kesulitan pertama kali terlibat konversi sepeda motor listrik. Meskipun demikian, siswa dipermudah dengan video tutorial di aplikasi YouTube dan TikTok yang diajarkan guru mereka.

Para guru di SMK Negeri Oeolo, selalu mendorong dan memotivasi siswa-siswi agar selalu menggunakan ruang digital untuk hal-hal positif seperti belajar tentang teknik otomotif dan sepeda motor. Di SMK Negeri Oeolo, ruang digital selama ini dimanfaatkan sebagai salah satu sarana pembelajaran.
Selain konversi sepeda motor, mereka juga mengerjakan kompor dengan bahan bakar oli bekas dan juga mesin pencacah pakan ternak. Mesin pencacah pakan ternak ini digerakkan oleh tenaga listrik.
Bermimpi Jadi Montir Hebat dan Persepsi Positif Tentang Ruang Digital
Di tengah keterbatasan fasilitas di wilayah perbatasan dan ekonomi yang tidak menentu, Arnoldus tidak pernah segan untuk bermimpi. Pria kelahiran tahun 2009 ini mengaku memiliki cita-cita menjadi seorang montir hebat.
Selain bertujuan untuk merawat satu unit kendaraan milik ayahnya, Arnoldus bertekad membentuk paradigma baru tentang kualitas anak-anak dari perbatasan. Hal ini hanya bisa diwujudkan dengan belajar dan tekad yang kuat.
Ia mengaku menghabiskan waktu luang di rumah untuk belajar dan menonton tutorial perbaikan mesin dengan handphone milik ayahnya. Kebiasaan positif ini mendapat dukungan penuh dari kedua orang tuanya.
"Keterbatasan ekonomi tidak menjadi penghalang untuk saya bermimpi. Saya tidak punya handphone tapi pinjam bapa punya kalau mau pakai untuk belajar di rumah," ucapnya.
Arnoldus juga mengaku bersyukur pernah terlibat dalam pameran skala nasional di beberapa tempat. Pengalaman ini menjadi bekal berharga mewujudkan puing-puing mimpi yang cukup absurd di kalangan masyarakat.
Baginya, tidak ada yang mustahil di tengah kesempatan besar yang dianugerahkan di era keterbukaan informasi. Meskipun demikian, keterbukaan informasi dan edukasi di media sosial ini wajib dimanfaatkan untuk hal positif.
Konversi Mobil Listrik
Guru Jurusan TBSM SMK Negeri Oeolo, Rodi Leokuna, S. Pd sedari tadi memperhatikan gerak-gerik siswa TBSM menuntaskan proses konversi. Alumni Universitas Nusa Cendana Kupang ini mengaku telah mengabdikan diri di sekolah itu selama 10 tahun. Pad tahun 2025 ini, ia telah dinyatakan lulus seleksi dan akan menerima SK PPPK dalam waktu dekat.
Proses pembelajaran di jurusan TBSM, SMK Negeri Oeolo berdasarkan pada kurikulum pendidikan saat ini. Meskipun demikian, mereka juga menggali sejumlah referensi dari media digital secara khusus, YouTube dan TikTok untuk kegiatan praktek di sekolah.
Langkah tersebut disesuaikan dengan kondisi daerah di perbatasan yang serba terbatas. Pada tahun 2014 jurusan TBSM resmi dibuka di SMK Negeri Oeolo.
Meskipun terbilang masih seumur jagung namun, sekolah ini telah menghasilkan banyak karya dan inovasi yang tidak kalah jika dibandingkan dengan sekolah di wilayah lain. Mereka merancang engine stand demi memudahkan proses belajar siswa di jurusan itu.
Saat ini, Jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif merencanakan beberapa inovasi termasuk melakukan konversi mobil listrik. Inovasi tersebut belum dituntaskan karena terkendala biaya. Biaya konversi mobil listrik ini mencapai ratusan juta.
Para siswa-siswi di sekolah tersebut terus didorong untuk untuk menghasilkan inovasi. Inovasi-inovasi ini dilakukan untuk membuktikan bahwa ada harapan dan kreativitas yang lahir dari perbatasan RI-RDTL.
Walaupun terkendala biaya, guru dan siswa di sekolah itu tetap bertekad menuntaskan langkah konversi mobil listrik yang telah dimulai.
Memanfaatkan Ruang Digital
Rodi menuturkan, guru di SMK Negeri Oeolo mendorong para siswa memanfaatkan ruang digital untuk proses belajar mengajar. Digitalisasi telah membuka peluang kepada semua orang untuk belajar secara otodidak.
Para guru di sekolah ini, melihat ruang digital sebagai peluang untuk proses belajar. Kendati demikian, siswa-siswi didorong memanfaatkan ruang digital secara positif.
Mereka bersyukur, digitalisasi telah memberikan mereka ruang untuk belajar banyak hal tanpa kesulitan. Ruang digital telah memberikan mereka kesempatan lebih luas mengenal lebih banyak hal.
Motivasi demi motivasi diberikan kepada siswa-siswi agar memanfaatkan ruang digital untuk hal-hal positif. Ia berharap, para siswa bisa menghasilkan karya lebih dari yang mereka pelajari di sekolah.
Guru Jurusan TBSM SMK Negeri Oeolo, Filipe Araujo mengapresiasi keahlian anak-anak didiknya tersebut. Pasalnya, ini merupakan sesuatu yang baru bagi siswa-siswi tingkat SMA/SMK.
Para siswa mengkonversi sepeda motor bakar ke motor listrik dengan keahlian yang telah mereka terima. Alat-alat yang mereka gunakan untuk mengkonversi sepeda motor BBM ke listrik yakni; dinamo, baterai, controller, dan converter. Mereka melakukan konversi Sepeda Motor Honda Beat Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi sepeda motor listrik.
Sebanyak 4 orang siswa SMK Negeri Oeolo menghabiskan waktu selama sepekan untuk menyelesaikan proses konversi ini. Mereka mengaku bersyukur karena sekolah memberikan dukungan penuh dalam berinovasi.
Sepeda Motor Konversi Perdana di Kabupaten TTU
Kepala Sekolah SMK Negeri Oeolo, Max N. J. Ninef, S. Pd mengatakan, sebanyak 12 orang guru yang mengajar ketika pertama kali ditugaskan di sekolah tersebut. Saat itu baru 1 jurusan yang dibuka di sekolah ini yakni Karya Kreatif Kayu dan Rotan.
Sementara saat ini, sekolah itu sudah memiliki 40 orang yang terdiri dari guru dan tenaga kependidikan. Meningkatnya jumlah guru ini berkat penambahan jumlah jurusan di SMK Negeri Oeolo.
Dikatakan Max, saat ini sebanyak 245 orang siswa yang sedang mengenyam pendidikan di SMK Negeri Oeolo. Jumlah siswa setiap tahun ajaran fluktuatif tergantung dari lulusan 3 SMP pendukung di wilayah itu.
SMK Negeri Oeolo terdiri dari 6 jurusan yakni; Jurusan Karya Kreatif Kayu dan Rotan, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Bisnis Sepeda Motor, Desain Permodelan dan Informasi Bangunan, Teknik Kendaraan Ringan Otomotif dan Teknik Pengelasan.
Beberapa waktu lalu, SMK Negeri Oeolo khususnya jurusan Karya Kreatif Kayu dan Rotan menghasilkan alat tenun masal untuk dibagikan kepada para penenun di seluruh wilayah Kabupaten TTU. Hal ini berkat dukungan Pemkab TTU.
Menurutnya, salah satu jurusan yang cukup produktif di sekolah tersebut yakni Teknik Bisnis Sepeda Motor. Jurusan ini dinilai banyak memiliki inovasi.
Salah satu langkah penting yang telah dilakukan jurusan ini adalah melaksanakan konversi sepeda motor bahan bakar minyak ke sepeda motor listrik. Meskipun menghabiskan anggaran yang tidak sedikit.
Budget untuk sparepart sepeda motor konversi ini saja mencapai Rp. 17.400.000. Angka ini cukup besar untuk sekolah yang terletak di wilayah terpencil. Biaya ini sudah mencakup, baterai, ICU, Kabel Bodi, di luar rangka sepeda motor.
"Mesinnya kita copot untuk kita ganti dengan dinamo. Motor itu sudah kita pakai," ucapnya, saat ditemui Selasa, 7 Oktober 2025.
Sepeda motor konversi ini sudah dipamerkan dalam kegiatan Karnaval Budaya HUT Kota Kefamenanu dan juga pada kegiatan Gebyar SMK dan Pameran Produk SMA di Kupang. Sepeda motor karya siswa ini menjadi satu-satunya kendaraan roda dua konversi di Kabupaten TTU.
Mereka berencana melakukan konversi sepeda motor listrik sebanyak mungkin. Tetapi, tekad ini harus ditunjang oleh biaya yang besar. Dan itu kendalanya.
Sepeda Motor Ramah Lingkungan
Dikatakan Max, sepeda motor listrik merupakan kendaraan ramah lingkungan. Fakta ini mendorong mereka untuk melakukan konversi sepeda motor tersebut.
Proses pengecasan baterai sepeda motor konversi ini hanya memakan waktu 2 jam. Jika dikendarai di medan yang rata, kendaraan ini bisa menempuh perjalanan sejauh 50 kilometer.
Selain ramah lingkungan, sepeda motor listrik juga dapat menghemat biaya operasional dan mengurangi kebisingan saat berkendara. Kendaraan ini juga mengurangi ketergantungan terhadap BBM.
Ia mengaku bersyukur SDM para guru di SMK Negeri Oeolo sangat mumpuni. Kelebihan tersebut menjadi nilai tersendiri demi menghasilkan lulusan berkualitas. Para siswa melakukan konversi sepeda motor BBM Honda Beat menjadi sepeda motor listrik.
Sebagai seorang guru dengan basic kejuruan, Max selalu memotivasi para guru dan siswa-siswi di sekolah tersebut untuk terus berinovasi tanpa henti.

Digital Ramah Anak di SMK Negeri Oeolo
Max juga selalu memotivasi para guru dan siswa-siswi agar belajar melalui media sosial. Pembelajaran di media sosial berbasis ramah anak menjadi tujuan utama motivasi itu diberikan.
"Media sosial sekarang ini sangat membantu kita sekali," ujarnya.
Pada zaman dahulu, siswa-siswi dan guru-guru harus belajar dengan berpedoman pada buku. Hal sebaliknya terjadi di era sekarang.
Semua proses pembelajaran bisa diakses melalui media sosial. Kemudahan-kemudahan ini yang mesti dimanfaatkan sebaik dan sebijak mungkin demi menunjang proses pembelajaran.
Baginya, apabila para guru tidak pandai memanfaatkan media sosial untuk proses pembelajaran di kelas maka terkategori ketinggalan. Hal ini yang tidak dikehendaki Max.
Kondisi ekonomi masyarakat di perbatasan yang tidak menunjang bukan menjadi penghalang bagi lembaga pendidikan untuk menampilkan kreativitas mereka.
Lomba Tingkat Nasional
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ambrosius Kodo, S.Sos., M.M melalui Koordinator Pengawas SMA/SMK/SLB Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Elvira B. Juandi Ogom mengatakan sejauh ini cukup banyak siswa-siswa berprestasi tingkat SMA/SMK/SLB di Kabupaten TTU.
Secara khusus siswa-siswi di SMK Negeri Oeolo prestasi mereka tidak dapat diragukan lagi. Siswa-siswi di sekolah ini telah mengikuti lomba keterampilan siswa SMK tingkat nasional sebanyak 2 kali. Belum terhitung tingkat kabupaten dan provinsi.
Pada tahun 2023 lalu, para siswa-siswi dari Jurusan Karya Kreatif Kayu dan Rotan berpartisipasi dalam lomba di tingkat nasional khusus untuk Cabinet Making. Keikutsertaan mereka dalam lomba tingkat nasional ini bermula ketika mereka menjuarai semua lomba di tingkat kabupaten dan tingkat provinsi.
Prestasi ini secara tidak langsung menegaskan bahwa, siswa-siswi SMK di Perbatasan RI-RDTL memiliki kualitas yang tidak kalah jauh dengan siswa-siswa di wilayah lain di seluruh Indonesia dengan fasilitas yang lebih mumpuni.
Selain itu, siswa-siswi SMK Negeri Oeolo juga pernah diutus untuk mengikuti lomba keterampilan siswa tingkat nasional pada tahun 2022 lalu. Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM) SMK Negeri Oeolo mewakili Provinsi NTT dalam ajang ini.
Pada tahun 2022 tersebut, lomba keterampilan siswa dilaksanakan secara online. Pasalnya, pandemi Covid-19 masih melanda wilayah Indonesia kala itu.
Hal ini, kata Elvira, tidak terlepas dari inovasi dan penerapan pembelajaran dalam ruang digital ramah anak yang berlangsung di sekolah itu.
Dukungan Fasilitas Digitalisasi Komdigi di Kabupaten TTU
Kepala Dinas Komdigi Kabupaten TTU, Kristoforus Ukat mengatakan, dalam rangka pengembangan SDM aparatur serta mendukung pelayanan publik dan pengembangan digitalisasi di semua sendi kehidupan, Komdigi RI mengalokasikan sebanyak 13 menara BTS di wilayah Kabupaten TTU, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).
Sejak tahun 2018 hingga tahun 2023, Kabupaten TTU menerima alokasi bantuan pembangunan 13 menara base transceiver station (BTS).
Menara BTS ini dibangun di daerah-daerah yang masuk dalam kategori blank spot (tempat-tempat yang tidak memiliki sinyal akibat dari tiadanya menara telekomunikasi dan saluran udara tegangan tinggi atau SUTET). Semua menara BTS ini sudah dibangun dan beroperasi.
Keberadaan menara BTS tersebut telah membantu masyarakat dalam mengakses informasi, komunikasi dan digitalisasi.
Pada tahun 2018 menara BTS dibangun di Desa Naekake A (Kecamatan Mutis), Desa Tasinifu (Kecamatan Mutis), Desa Bakitolas (Kecamatan Naibenu), Desa Benus (Kecamatan Naibenu), dan Desa Kuluan (Biboki Feotleu) serta Desa Sunsea (Kecamatan Naibenu).
Sedangkan pada tahun 2020 menara BTS dibangun di Desa Tublopo (Kecamatan Bikomi Selatan), Desa Tubu (Kecamatan Bikomi Nilulat), dan Desa Naku (Kecamatan Biboki Feotleu).
Pada tahun 2021 Kabupaten TTU kembali menerima alokasi pembangunan menara BTS di Desa Nonotbatan dan Desa Tuamese (Kecamatan Biboki Anleu), Desa Naekake B dan Desa Noelelo (Kecamatan Mutis). Pembangunan menara BTS ini membawa warna baru bagi masyarakat dalam mengakses informasi.
Semua menara BTS yang dibangun di Kabupaten Timor Tengah Utara ini berkapasitas 10 MBps dengan asumsi bahwa satu unit menara BTS bisa diakses sebanyak 15 sampai 20 orang.
Pembangunan menara BTS ini juga berada di lokasi yang berdekatan dengan fasilitas umum seperti fasilitas kesehatan, pendidikan dan kantor pemerintahan. Operasional menara BTS tersebut menggunakan tenaga surya.
Apabila menara BTS yang dibangun ini mengalami kendala atau kerusakan, Dinas Komdigi meneruskan informasi tersebut kepada BAKTI Komdigi melalui aplikasi yang telah disiapkan yakni aplikasi PASTI.
Dari 13 menara BTS tersebut, sebanyak 4 menara BTS merupakan menara Indosat sedangkan 9 lainnya layanan Telkomsel.
Sebagai salah satu kabupaten yang berbatasan langsung dengan wilayah negara Timor Leste Distrik Oecusse, alokasi pembangunan menara BTS ini sangat penting. Sebelumnya, warga yang berada di jantung perbatasan kesulitan mengakses internet karena gangguan jaringan dari negara Timor Leste.
Efisiensi pembangunan menara BTS ini dari segi waktu sangat membantu. Pasalnya masyarakat bisa mengakses informasi dan komunikasi tanpa harus bepergian ke tempat yang memiliki jaringan. Mereka tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk mengakses jaringan internet maupun komunikasi dan digitalisasi.
Selain pembangunan menara BTS di 13 desa tersebut, Komdigi juga mengalokasikan jaringan internet pada sejumlah fasilitas umum seperti fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, tempat pariwisata dan juga di fasilitas pemerintahan.
Alokasi jaringan internet berupa Wi-Fi ini tersebar di 94 titik di seluruh wilayah Kabupaten TTU. Semua bantuan jaringan internet tersebut beroperasi hingga saat ini.
Apabila akses jaringan internet tersebut mengalami kendala, para pengelola internet bisa menghubungi nomor kontak tim maintenance BAKTI Komdigi. Jaringan internet ini dipasang secara berkelanjutan sejak tahun 2018 hingga 2023.
Sebanyak 26 puskesmas yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara telah menerima alokasi jaringan internet dari BAKTI Komdigi.
Alokasi jaringan internet di fasilitas kesehatan ini bertujuan menunjang program kesehatan pemerintah. Sementara pada tahun 2024 lalu, Komdigi juga mengalokasikan anggaran untuk pemasangan internet di sekolah-sekolah di Kabupaten TTU.
Ruang Digital Ramah Anak, Asa Siswa SMK di Perbatasan RI-RDTL Merajut Mimpi dari Layar Laptop
Bupati TTU, Yosep Falentinus Delasalle Kebo baru saja selesai menandatangani beberapa berkas di atas meja kerjanya ketika disambangi. Purnawirawan TNI AD tersebut sangat bersemangat ketika diajak berdiskusi tentang generasi muda di Kabupaten TTU.
Falentinus mengaku telah lama mengamati prestasi-prestasi generasi muda di Kabupaten TTU dari tingkat SD sampai tingkat SMA/SMK/SLB. Prestasi tersebut menegaskan bahwa anak-anak di Kabupaten TTU tidak pernah kalah dari daerah lain.

Ihwal digitalisasi ramah anak di Kabupaten TTU, Falentinus menjelaskan bahwa, Pemkab TTU sangat mendukung dan telah menerapkan hal ini di sekolah. Berkat dukungan Tower BTS dan WiFi gratis, sejumlah wilayah di Kabupaten TTU bisa mengakses internet dan informasi.
Secara khusus siswa-siswi di SMK Negeri Oeolo, Falentinus memberikan apresiasi atas kreasi mereka. Ia meminta agar inovasi dan kreativitas tersebut jangan pernah luntur.
"Tetapi harus terus berkembang dari waktu ke waktu," ucapnya.
Melalui ruang digital ramah anak, siswa-siswi SMK Negeri Oeolo tidak hanya merajut mimpi menggapai masa depan, tetapi juga menyulam asa yang telah dikubur oleh keterbatasan dan paradigma masyarakat. (bbr)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
TTU Terkini
ruang digital
RI-RDTL
Kota Kefamenanu
Bupati TTU
Yosep Falentinus Delasalle Kebo
SMK Negeri Oeolo
POS-KUPANG.COM
motor listrik
Olah Lahan dengan Tenaga Manusia Sejak 2013, KWT Tunas Muda Banain C Harap Pemkab Bantu Alsintan |
![]() |
---|
Teken MoU bersama PT Garam Indonesia, Bupati TTU Optimis Investasi Garam Tunjang PAD |
![]() |
---|
Peternak Babi di Kelurahan Tubuhue TTU Ikut Sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Virus ASF |
![]() |
---|
Kapolres TTU Pimpin Kegiatan Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV Tahun 2025 |
![]() |
---|
Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Gagalkan Penyeludupan Minuman Keras |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.