TTU Terkini

Olah Lahan dengan Tenaga Manusia Sejak 2013, KWT Tunas Muda Banain C Harap Pemkab Bantu Alsintan 

Selain tidak pernah menerima bantuan alsintan, KWT Tunas Muda Banain C juga mengharapkan adanya pendampingan berkelanjutan.

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
LAHAN PERTANIAN - KWT Tunas Muda, Desa Banain C Kabupaten TTU saat mengolah lahan pertanian hortikultura. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Kelompok Wanita Tani (KWT) Tunas Muda, Desa Banain C, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur konsisten menekuni dunia pertanian dengan melakukan budidaya tanaman hortikultura. 

Konsistensi KWT Tunas Muda Banain C ini telah berjalan selama 12 tahun.

Kelompok tani yang beranggotakan kaum perempuan Desa Banain C ini menanam tanaman hortikultura seperti; kangkung, alfase, mangkok, terung, sawi putih, tomat, sayur kol dan beberapa tanaman lainnya.

Tanaman hortikultura ini dijual di pasar sekitar wilayah Kota Kefamenanu dan pasar lain di wilayah Kecamatan Bikomi dan beberapa lokasi lainnya.

Selama ini, kelompok wanita tani tersebut mengolah lahan pertanian secara manual. Pasalnya, mereka tidak memiliki alat dan mesin pertanian untuk mengolah lahan.

Baca juga: Kepala BPDAS Benain Noelmina Serahkan 4.000 Anakan Pohon ke OMK se-Keuskupan Atambua

Saat diwawancarai, Kamis (9/10/2025), Ketua KWT Tunas Muda Banain C, Lince Sapan menuturkan, kelompok ini dibentuk karena keinginan dan kesepakatan bersama semua anggota kelompok. Hal ini bertujuan untuk menunjang ekonomi keluarga masing-masing.

Ia menjelaskan, sejak dibentuk mereka konsern di bidang pertanian tanaman hortikultura. Tanaman hortikultura berupa sayur-sayuran ini cukup mendapat tempat di hati masyarakat.

Hal ini ditandai dengan pendapatan yang diperoleh cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka.

Menariknya, aktivitas mereka di lahan pertanian dilaksanakan secara bergotong-royong.

“Sejak awal kami menanam hortikultura secara bergotong royong. Hasil penjualan kami simpan di kas kelompok untuk mendukung kegiatan selanjutnya,” ungkapnya.

Selama ini, semua kelompok tani mengolah lahan menggunakan tenaga manusia atau secara manual. Hal ini menjadi penyebab produktivitas tanaman hortikultura tidak maksimal.

Baca juga: Peternak Babi di Kelurahan Tubuhue TTU Ikut Sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Virus ASF 

Mereka bekerja tanpa dukungan alat dan mesin pertanian. Meskipun demikian, kendala ini tidak pernah menyurutkan niat mereka untuk tetap mengolah lahan setiap tahun.

Selain tidak pernah menerima bantuan alsintan, KWT Tunas Muda Banain C juga mengharapkan adanya pendampingan berkelanjutan.

Pendampingan ini dinilai menambah wawasan mereka sebagai petani tradisional untuk lebih baik

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved