TTU Terkini
Peternak Babi di Kelurahan Tubuhue TTU Ikut Sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Virus ASF
Kegiatan PkM tersebut, lanjutnya, dilaksanakan di Kelurahan Tubuhue. Pasalnya, Kelurahan Tubuhue berada di jantung Kecamatan Kota Kefamenanu.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Dosen Universitas Timor (Unimor) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (8/10/2025).
Kegiatan PkM ini diselenggarakan dengan sasaran para peternak babi di Kecamatan Kota Kefamenanu.
Kegiatan PkM ini diinisiasi oleh 3 orang Dosen Unimor yakni; drh. Agustina Viktoria Tae, M.Sc (Ketua Tim Pengabdi) dan drh. Steffanie M.C. Noach serta Anastasia Kadek Dety Lestari, S.Si., M.Sc sebagai anggota Tim Pengabdi.
PkM ini digelar dengan mengusung tema "Pemetaan Wilayah Resiko Infeksi Virus ASF serta tindakan pencegahan dan pengendalian penyebarannya di Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara".
Saat diwawancarai, Ketua Tim PkM, drh. Agustina Viktoria Tae, M.Sc mengatakan, kegiatan PkM tersebut merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yang wajib dilaksanakan seorang dosen.
Baca juga: Kolaborasi BPJS Kesehatan Atambua dan Unimor Siapkan Generasi Sadar JKN
Menurutnya, mereka memilih tema ini karena, Virus African Swine Fever (ASF) saat ini menjadi ancaman serius bagi peternakan babi. Virus ASF memiliki tingkat kematian yang sangat tinggi.
Selain itu, Virus ASF juga menyebabkan kerugian ekonomi yang besar bagi masyarakat peternak. Nyaris semua peternak babi di Kabupaten TTU terdampak Virus ASF.
Kegiatan PkM tersebut, lanjutnya, dilaksanakan di Kelurahan Tubuhue. Pasalnya, Kelurahan Tubuhue berada di jantung Kecamatan Kota Kefamenanu.
Selain itu, letak kelurahan ini berdekatan dengan pusat aktivitas masyarakat dan lingkungan kampus. Oleh karena itu, Kelurahan Tubuhue menjadi wilayah yang perlu mendapat perhatian khusus dalam upaya pencegahan ASF.
Ia menjelaskan, langkah penting yang harus ditempuh adalah melakukan pemetaan wilayah beresiko. Hal ini sangat penting untuk mengetahui dimana titik- titik rawan penularan berada sehingga penanganannya bisa lebih tepat sasaran dan efektif.
"Materi kegiatan ini kita berikan agar masyarakat bisa mengenali zona- zona rawan ASF di Kelurahan Tubuhue, menerapkan biosecurity yang ketat, mengenali gejala lebih awal agar lebih mudah di kendalikan mengenali sifat-sifat penyakit, gejala klinis dan pencegahan serta pengendalian penyakit ASF," ungkapnya.
Ia berharap, pelaksanaan kegiatan PKM bisa menjadi awal kerja sama yang lebih erat dalam menjaga kesehatan ternak dan kesejahteraan peternak.
Sementara itu, Koordinator Kelompok Peternak Babi, Dortiana Tanik menyampaikan terima kasih kepada Tim PkM Unimor yang telah memberikan edukasi kepada para peternak di Kelurahan Tubuhue.
Ia mengaku bersyukur karena mereka jarang memperoleh edukasi dan penjelasan yang detail tentang bahaya Virus ASF terhadap ternak babi.
Dikatakan Dortiana, beberapa waktu terakhir, ternak babi milik masyarakat setempat sering diserang Virus ASF. Para peternak mengalami kerugian besar.
Sosialisasi dan edukasi mengenai pencegahan dan pengendalian penyebarannya Virus ASF tersebut sangat penting agar peternak bisa mencegah penyebaran virus tersebut. (bbr)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.