TTU Terkini

Teken MoU bersama PT Garam Indonesia, Bupati TTU Optimis Investasi Garam Tunjang PAD

Garam ini bakal menjadi program strategis nasional ke depan. Oleh karena itu, dalam upaya mengurangi suplai garam impor di Indonesia

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Bupati TTU bersama beberapa kepala daerah di Provinsi NTT dan Gubernur NTT menandatangani MoU dengan PT Garam Indonesia 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Bupati Timor Tengah Utara (TTU) menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) bersama PT Garam Indonesia.

Penandatanganan MoU ini menandakan Pemkab TTU sangat serius dalam mengelola sumber alam dan peningkatan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Saat diwawancarai, Kamis, 9 Oktober 2025, Bupati TTU, Yosep Falentinus Delasalle Kebo mengatakan, kerja sama dengan PT Garam Indonesia ini bakal memberikan dampak positif bagi Kabupaten TTU.

Selain kehadiran perusahaan tersebut dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja namun, di sisi lain bisa mendatangkan PAD bagi Kabupaten TTU. Lahan yang menjadi sasaran pelaksanaan program tersebut terletak di pantai utara Kabupaten TTU.

Dalam waktu dekat, kata Falentinus, PT Garam Indonesia akan membuka lahan seluas 1449 hektare. Lahan tersebut sudah disiapkan Pemkab TTU.

Sebanyak 4 kabupaten di Provinsi NTT yang terpilih melakukan penjajakan kerja sama dengan perusahaan raksasa tersebut. Kabupaten-kabupaten di NTT yang terpilih tersebut yakni; Kabupaten TTU, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Rote Ndao dan Kabupaten Kupang.

Baca juga: Peternak Babi di Kelurahan Tubuhue TTU Ikut Sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Virus ASF 

Ia menerangkan, terpilihnya Kabupaten TTU menjadi kabupaten sasaran kerja sama ini berkat panen garam dalam jumlah banyak beberapa waktu yang lalu. Selain itu, Kabupaten TTU ternyata memiliki kualitas garam yang baik.

Garam ini bakal menjadi program strategis nasional ke depan. Oleh karena itu, dalam upaya mengurangi suplai garam impor di Indonesia, pemerintah pusat berencana menghentikan impor garam dari luar pada tahun 2027 mendatang.

Kebutuhan garam nasional akan disuplai dari dalam Negara Indonesia. Apabila produksi garam di 4 kabupaten di NTT ini berhasil dalam jumlah banyak maka akan tulang punggung baru produsen garam di Indonesia.

Selain 4 kabupaten di Provinsi NTT tersebut di atas, salah satu kabupaten di Pulau Jawa yakni Kabupaten Gresik juga bakal menjadi salah satu penyuplai garam nasional. Dengan produksi garam yang mumpuni dan berkualitas, 5 kabupaten ini diharapkan bisa membawa Indonesia keluar dari budaya impor garam.

Ia berpesan kepada masyarakat di wilayah Pantura untuk menjaga kenyamanan investor garam. Pasalnya, investor yang melakukan investasi di Kabupaten TTU adalah BUMN.

"Sehingga kita melakukan kolaborasi yang baik, karena hasilnya akan kembali kepada kita," ucapnya.

Masyarakat diharapkan membantu agar investasi ini bisa berjalan dengan baik sampai pada proses produksi nanti. Dengan demikian, manfaat investasi ini bisa dinikmati oleh semua orang. (bbr)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved