Timor Tengah Utara Terkini
ASDP Merawat Asa Pelaku UMKM dari Pulau Terpencil Berlabuh di Batas Negara
Kapal dengan kapasitas deadweight tonnage 125 ton ini baru saja tiba di Pelabuhan Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Bolok Kupang.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Apolonia Matilde
Cokro menilai, bisnis emping jagung ini tidak terlepas dari dukungan ASDP Cabang Kupang khususnya jalur pelayaran ASDP yang telah menjangkau Pulau Solor (tempat kelahiran Cokro). Pelabuhan ASDP Lohayong Solor menjadi sarana perdana Cokro mulai membangkitkan harapan menekuni bisnis kuliner.
Pasalnya, berkat kehadiran ASDP melayani masyarakat di Pulau Solor, Cokro memanfaatkan momentum ini menjadi peluang untuk mendatangkan beberapa peralatan dasar penunjang produksi emping jagung seperti; jagung, tembikar dan batu dari Pulau Solor.
Hal ini dipandang penting karena, peralatan dasar penunjang produksi emping jagung yang berkualitas sangat penting untuk memastikan kualitas pangan lokal ini tetap terjaga.
Berkat bantuan kerabatnya di Pulau Solor, peralatan dasar seperti tembikar dan batu dikirim melalui jasa pelayanan ASDP Pelabuhan Ferry Lohayong Solor.
"Saya tidak bisa bayangkan kalau tidak ada Kapal Ferry ini mungkin semuanya tidak seperti ini," ujarnya.
Menurutnya, peralatan produksi emping jagung seperti tembikar dan batu didatangkan dari kampung halamannya di Desa Watohari, Kecamatan Solor Timur, Kabupaten Flores Timur, NTT. Kehadiran ASDP di Pulau Solor menunjang dan memungkinkan pengiriman alat produksi emping jagung dari Pulau Solor dapat terlaksana.
Ia berharap, Emping Jagung Cokro ini bisa menembus pasar nasional bahkan internasional kelak.
Pulau Terpencil
Pulau Solor merupakan salah satu pulau yang menjadi bagian dari daerah otonomi Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT. Pulau ini dibatasi oleh Selat Lowotobi di barat, Selat Solor di utara, Selat Lamakera di timur, serta Laut Sawu di bagian selatan.
Pulau Solor memiliki 226,34 km⊃2;. Pulau ini terbagi dalam tiga kecamatan yakni; Solor Timur, Solor Barat, dan Solor Selatan.
Pemerhati Pembangunan asal Pulau Solor, Mathias Lowa mengatakan, meskipun terletak cukup strategis karena letaknya yang diapit 3 pulau, namun pembangunan infrastruktur di Pulau Solor masih jauh panggang dari api dan belum sebaik wilayah lain.
Sebagian besar wilayah Pulau Solor berupa perbukitan. Bukit-bukit tandus membentang dari ujung timur hingga ke ujung barat, dan dari utara ke selatan. Selain infrastruktur jalan, salah satu persoalan yang mengakar hingga detik ini adalah ketersediaan air bersih.
Masyarakat Pulau Solor, kata Mathias, kehilangan empati terhadap sejumlah hal yang dijanjikan. Mereka terkesan lebih banyak menanti realisasi daripada mempercayai janji.

Persoalan menahun yang tak kunjung terselesaikan dan tidak dijawab ini menyebabkan masyarakat Pulau Solor menjuluki tanah kelahiran mereka dengan sebutan "Pulau Anak Tiri" atau Pulang Terpencil di gugusan Pulau Flores. Julukan ini lahir dari kesadaran dan keprihatinan mereka tentang pemerataan pembangunan infrastruktur di pulau itu yang belum merata dan berbeda dari masyarakat wilayah lain.
Menariknya, ruas jalan menuju ke Desa Watohari, dari Ibukota Kecamatan tempat dimana UMKM Emping Jagung Cokro berasal belum disentuh pembangunan. Selain itu, sejumlah ruas jalan di bagian barat Pulau Solor masih jauh dari kata baik.
Beberapa waktu terakhir, angin segar perlahan berhembus baik untuk masyarakat di Pulau Solor. Kehadiran pelabuhan Ferry di Lohayong, Solor dan RSUD Pratama Solor serta fasilitas infrastruktur jalan mulai menampilkan wajah berbeda dari pulau tandus ini.
Meskipun secara sumber daya manusia Pulau Solor merupakan penghasilan generasi cerdas, ujar Mathias, pemerataan pembangunan di aspek infrastruktur jalan dan lain-lain belum menjawab rasa keadilan untuk masyarakat setempat.
ASDP Melayani Tanpa Batas
Manager Usaha ASDP Cabang Kupang, Ramlan Iyang menuturkan, dalam upaya mendorong peningkatan pelayanan kepada masyarakat, ASDP Cabang Kupang menempuh sejumlah langkah yakni memperkuat infrastruktur penyeberangan (armada & rute), meningkatkan efisiensi dan kenyamanan melalui digitalisasi salah satunya logistics e-manifest system.
ASDP memiliki peran penting menunjang kelancaran mobilitas masyarakat, memperkuat ekonomi daerah, menjaga keterjangkauan harga barang, meningkatkan kenyamanan layanan, serta memperkokoh integrasi wilayah perbatasan Indonesia.
Berdasarkan data, pengguna jasa di ASDP Cabang Kupang meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2023 sebanyak 315.370 penumpang, 82.662 kendaraan roda dua, dan 40.278 kendaraan roda empat menggunakan jasa pelayanan ASDP Cabang Kupang. Selain itu, sebanyak 2937 ton barang, dikirim melalui jasa ASDP Cabang Kupang.
Pada tahun 2024, tercatat sebanyak 361.223 penumpang, 77.225 kendaraan roda dua dan 41.115 kendaraan roda empat menggunakan jasa pelayanan ASDP Cabang Kupang. Sementara 2537 ton barang curah juga dikirim melalui jasa pengiriman ASDP Cabang Kupang.
Sedangkan sejak Bulan Januari sampai Juli 2025 tercatat sebanyak 172.254 penumpang, 42.055 kendaraan roda dua, dan 20.673 kendaraan roda empat menggunakan jasa pelayanan ASDP Cabang Kupang. Pada periode waktu yang sama, tercatat sebanyak 1.514 ton barang curah dikirim melalui jasa pelayanan ASDP Cabang Kupang.
Ramlan menerangkan, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, ASDP terus meningkatkan pelayanan di lintasan Kupang - Adonara PP, Kupang - Lewoleba PP, Kupang - Larantuka PP, dan Adonara - Lewoleba - Solor - Larantuka PP. Tercatat sebanyak 170.382 orang penumpang, 16.394 kendaraan roda dua dan kurang dari 4 13.904 kendaraan roda empat menggunakan jasa pelayanan ASDP rute di atas. Di sisi lain, sebanyak 1.757 ton barang curah menggunakan jasa pelayanan ASDP di lintasan tersebut.
"Dalam upaya kami menjaga kesehatan kapal dan meningkatkan fasilitas kapal perintis yang melayani rute tersebut, ASDP menambah satu armada yaitu KMP. ILE Mandiri untuk melayani lintasan ini," ucapnya.
ASDP juga, kata Ramlan, beberapa waktu lalu membuka jalur pelayaran Solor - Lewoleba - Adonara - Baranusa - Bakalang - Kalabahi - Pura - Teluk Gurita. Untuk jalur lintasan ini memakan waktu yang agak lama yakni kurang lebih 36 jam.
Digitalisasi Pelayanan ASDP Cabang Kupang
Demi memaksimalkan pelayanan, ASDP Cabang Kupang juga telah menerapkan pelayanan tiket digital melalui ferizy (e-ticketing) trip.ferizy.com. Ferizy (e-ticketing) adalah system yang memungkinkan pengguna jasa bisa melakukan pembelian tiket secara online tanpa harus datang ke pelabuhan.
Sistem ini bertujuan mengurangi terjadinya antrian di Pelabuhan. System ini juga bertujuan membantu masyarakat agar bisa beradaptasi dengan teknologi yang sudah ada di Indonesia. Penerapan ferizy (e-ticketing) di ASDP Cabang Kupang mulai dilaksanakan pada 5 Juli 2024 lalu.
Pada awal penerapan ferizy ini, pengguna jasa layanan berkisar sekitar 60 persen saja. Sedangkan, 40 persen lainnya masih membeli tiket di area pelabuhan.
Meskipun demikian pada tahun 2025 persentase pembelian tiket secara online sudah mencapai 99?n 1 % secara offline di pelabuhan. Rencananya, pada tahun 2026 mendatang, pembelian tiket secara online akan diterapkan 100 % di ASDP Cabang Kupang.
ASDP Merawat Asa Pelaku UMKM dari Pulau Terpencil Berlabuh di Batas Negara
Wilayah Kabupaten TTU yang berada tepat di perbatasan RI-RDTL Distrik Oecusse merupakan salah satu daerah strategis pertumbuhan UMKM. UMKM merupakan denyut nadi pertumbuhan ekonomi di perbatasan.
Berdasarkan data BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur, jumlah industri Mikro dan Kecil di Kabupaten TTU tahun 2021 sebanyak 5.549. Jumlah ini mengalami peningkatan signifikan yakni 10.806 UKM pada tahun 2022
Bupati Timor Tengah Utara, Yosep Falentinus Delasalle Kebo menuturkan, dalam upaya memastikan eksistensi UMKM, salah satu cara yang dilakukan Pemkab TTU untuk mendukung pasar pelaku UMKM adalah melaksanakan kembali Car Free Day serta menghadirkan UMKM di lokasi pelaksanaan Car Free Day tersebut.
Selain itu, dalam upaya mendorong mobilitas barang di wilayah perbatasan, pemerintah Kabupaten TTU sangat mengharapkan kehadiran jalur pelayaran ASDP ke Pelabuhan Wini, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten TTU, NTT. Pasalnya hingga saat ini, pelabuhan tersebut hanya dimanfaatkan sebagai pelabuhan kapal barang.
Hingga detik, ini kata Falentinus, ASDP telah memberikan sumbangsih besar dalam menunjang mobilitas penumpang dan barang serta mendukung pembangunan pemerintah khususnya di wilayah perbatasan RI-RDTL.
Kehadiran ASDP juga secara tidak langsung telah memastikan dan mendukung eksistensi pelaku UMKM di Perbatasan RI-RDTL Distrik Oecusse.
ASDP telah menjadi primadona dan tulang punggung perawat asa pelaku UMKM dari pulau-pulau terpencil berlabuh di ujung timur, Batas Negara Republik Indonesia-Timor Leste. (bbr)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.