Timor Tengah Utara Terkini

Kasus Diare di Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2025 Renggut Nyawa Tiga Anak 

Kepala Dinas Kesehatan TTU: Kasus Diare di Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2025 Renggut Nyawa Tiga Anak 

Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
KASUS DIARE DI TTU - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTU, Robertus Tjeunfin.Kasus Diare di Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2025 Renggut Nyawa Tiga Anak  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Kasus Diare di Kabupaten Timor Tengah Utara sepanjang Januari sampai September 2025 telah merenggut nyawa tiga orang anak.

Mirisnya, kasus ini merenggut nyawa 2 orang balita masing-masing berusia 3 bulan di Puskesmas Maubesi dan 1 orang anak berusia 1 tahun di Puskesmas Lurasik.

Fenomena ini menjadi ancaman serius bagi masyarakat khususnya anak-anak. Pasalnya, anak-anak menjadi pasien rentan Diare.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Robertus Tjeunfin mengatakan, sejak Bulan Januari hingga September 2025, kasus diare di Kabupaten TTU meningkat signifikan.

Baca juga: Siswa Keracunan Diduga dari Makan Gizi Gratis di Kupang Alami Dehidrasi Hingga Diare 

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten TTU, tercatat sebanyak 1.030 pasien diare telah ditangani oleh 25 puskesmas di seluruh wilayah Kabupaten TTU. Hal ini menjadi ancaman serius bagi masyarakat Kabupaten TTU.

Menurutnya, saat ini kasus Diare terbanyak ditemukan di Puskesmas Eban yakni 154 kasus, Puskesmas Ponu 98 kasus dan Puskesmas Lurasik 84 kasus.

Sementara itu, tercatat dua puskesmas yang Puskesmas Tublopo dan Puskesmas Tamis mencatat laporan penanganan pasien Diare paling rendah yakni masing-masing 3 kasus.

Perbedaan jumlah kasus Diare tersebut, Kata Robert, disebabkan oleh faktor pola hidup masyarakat, kepadatan penduduk dan faktor lingkungan tempat masyarakat berdomisili.

Ia menerangkan, Penyakit Diare sering dipandang enteng. Padahal penyakit ini bisa berakibat fatal dan dapat menyebabkan kematian. Kasus kematian yang terjadi pada bayi dan balita menegaskan bahwa, kelompok ini sangat rentan terhadap Penyakit Diare.

"Jika terlambat ditangani, dehidrasi berat bisa merenggut nyawa, terutama bayi dan balita,” bebernya.

Walaupun tingkat kematian akibat penyakit Diare relatif rendah namun, fenomena ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Apabila daya tahan tubuh pasien lemah maka penyakit ini bisa merenggut nyawa manusia.

Baca juga: Warga Lereng Gunung Lewotobi di Flores Timur Mulai Terserang Diare 10 Pasien Rawat Inap

Dalam upaya mencegah peningkatan penyakit Diare, Pemerintah Kabupaten TTU melalui Dinas Kesehatan menempuh sejumlah langkah seperti memastikan ketersediaan cairan Rehidrasi, oralit pengawasan kualitas air minum dan memberikan edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Para orang tua diminta untuk waspada terhadap kondisi anak dari bahaya Penyakit Diare yang terus mengancam. Apabila anak BAB lebih dari tiga kali dengan konsistensi cair disertai demam, muntah atau tanda dehidrasi maka harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

Ia menjelaskan, kesehatan tidak hanya urusan fasilitas kesehatan namun, merupakan tanggung jawab semua pihak. Apabila masyarakat enggan mematuhi imbauan maka kasus Diare akan terus terjadi.

Pemkab TTU memastikan akan terus memperkuat dan meningkatkan pelayanan kesehatan dan gencar melakukan pencegahan melalui edukasi dan imbauan kepada masyarakat. (bbr)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

 

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved