Uskup Baru Keuskupan Larantuka

Seminari Tinggi Ritapiret tentang Romo Yohanes Hans Monteiro

Ia adalah formator yang berjalan bersama para frater dalam proses pembinaan calon imam projo se-provinsi Gerejawi Ende.

|
Editor: Dion DB Putra
FOTO KIRIMAN DOMINIKUS ZINYO DARLING
BERSAMA PARA USKUP - Romo Yohanes Hans Monteiro bersama para uskup se-provinsi Gerejawi Ende, di Ritapiret. Dari kanan ke kiri, Romo Hans berada pada barisan kedua, urutan ketiga. Dari kiri barisan depan, Uskup Maumere Mgr. Ewaldus Martinus Sedu, Uskup Larantuka Mgr. Fransiskus Kopong Kung, Uskup Denpasar, Mgr. Silvester San, Uskup Agung Ende, Mgr. Paulus Budi Kleden, Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat dan Uskup Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus. 

“Pukul gong itu jangan seperti melampiaskan dendam.” Atau, “Pastikan tanda salib itu jelas, karena itu simbol iman, bukan kebiasaan refleks.” 

Arahan itu singkat, tetapi tertanam lama. Para frater tidak pernah menganggapnya teguran. “Kami menganggapnya bimbingan dari seseorang yang benar-benar bertanggung-jawab dengan apa yang ia ketahui,” ujar Fr. Fano Jenatun, wakil ketua Seksi Liturgi Seminari Tinggi Ritapiret.

Doa dan Harapan untuk Sang Uskup Terpilih

Banyak doa dan harapan hadir dari Rumah Rita. Romo Albert, yang turut mengenal Romo Hans selama di Ritapiret, menyampaikan harapan sederhana.

Ia berharap seluruh keutamaan yang dihidupi Romo Hans selama bertahun-tahun, dari disiplin doa hingga kerendahan hati dalam pelayanan dapat dibawa masuk ke dalam karya kegembalaan yang akan dijalaninya kelak sebagai uskup.

Harapan serupa datang dari Romo Paulus Pati Lewar (Romo Polce), imam Keuskupan Larantuka yang menjadi rekannya. Ia menilai dinamika Gereja Larantuka menuntut keberanian moral dan ketegasan. 

“Semoga Romo Hans bisa dengan berani mengambil keputusan dalam menghadapi dinamika Keuskupan Larantuka,” ujarnya, sambil menekankan bahwa pembaruan pastoral membutuhkan pemimpin yang tak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang dalam kebijaksanaan.

Selain itu, Romo Hilde, mewakili Komunitas Seminari Tinggi Ritapiret, menutup wawancara dengan ucapan proficiat yang serta harapan untuk uskup terpilih, Romo Hans. 

Ia menegaskan bahwa pelayanan sebagai uskup bukan sekadar jabatan teknis, melainkan panggilan mendalam untuk “menjaga, membimbing, dan menyertai umat,” katanya. Ia berharap Romo Hans meneladani model penggembalaan Yesus Kristus.

Untuk waktu dekat, “saya juga berharap Romo Hans tetap menjaga kesehatan,” ujarnya sambil tersenyum, sadar bahwa hari-hari menuju tahbisan sering membuat calon uskup larut dalam persiapan dan mengabaikan kondisi fisik maupun ketenangan batin. 

Bagi Romo Hilde, kesehatan adalah bagian dari kesiapan rohani. Karena itu ia menutup harapannya dengan nada hangat, “Terlebih menjelang tahbisannya sebagai Uskup Larantuka, saya berharap beliau menjalani semuanya dengan hati yang tenang,” sebuah ungkapan yang memantulkan keakraban Ritapiret saat melepas salah satu putranya ke medan penggembalaan yang lebih luas. (*)

Simak terus artikel POS-KUPANG.COM di Google News 

 

 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved