Sosok Carolina Maria A Ondok Lana, Pemimpin yang Tak Pernah Biasa-Biasa Saja

Carolina mengakui bahwa banyak orang mungkin mengira dirinya tidak pernah lelah menjalani segudang aktivitas selama menjabat.

Penulis: Ray Rebon | Editor: Sipri Seko
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
PERPISAHAN - Carolina A Maria Ondok Lana memberikan sambutan pada acara perpisahannya dengan DWP NTT, Senin (6/10/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Aula Sonaf Subasuka di Kota Kupang pada, Senin 6 Oktober 2025, tampak berbeda. Dentingan musik lembut berpadu dengan tawa dan nyanyian para ibu Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Nusa Tenggara Timur

Di antara rona hitam putih yang seragam pada busana para ibu-ibu, senyum hangat Carolina Maria A. Ondok Lana, Ketua DWP NTT, menjadi pusat perhatian. Malam itu adalah momen perpisahan setelah 2,4 tahun masa kepemimpinannya. Meski suasana haru menyelimuti, semangat dan keceriaan tetap terasa.

Acara yang diwarnai dengan nyanyian, cendera mata, dan canda ringan ini seolah mencerminkan karakter sang ketua  enerjik, penuh ide, dan tak suka yang "biasa-biasa saja".

Dalam sambutannya, Carolina mengakui bahwa banyak orang mungkin mengira dirinya tidak pernah lelah menjalani segudang aktivitas selama menjabat.

"Memang ini adalah tipe saya. Saya tidak suka yang biasa-biasa saja. Kalau membuat kegiatan, harus yang luar biasa, karena kalau yang standar semua orang bisa bikin," ujarnya dengan nada mantap, disambut tepuk tangan semua yang hadir.

Perkataan itu bukan tanpa bukti. Selama kepemimpinannya, berbagai kegiatan DWP NTT dikenal selalu terkonsep rapi, berkesan, dan melibatkan banyak pihak.

Bagi Carolina, keberhasilan bukan hanya diukur dari megahnya acara, melainkan dari bagaimana setiap anggota bisa belajar dan tumbuh di dalamnya. Suasana sempat mencair ketika Carolina menyinggung salah satu anggota yang selalu sibuk di balik layar setiap kegiatan.

"Bagi sebagian orang, melakukan kegiatan sesuai standar sudah cukup. Tapi Ibu Retno ini berbeda. Untung saja dia pakai sepatu yang bagus, jadi bisa bergerak ke mana-mana," ujarnya, yang sontak disambut tawa para anggota.

Candaan ringan itu menggambarkan kebersamaan dan semangat tim yang terbangun selama kepemimpinannya. Bagi Carolina, keberhasilan DWP bukan karena satu orang, tetapi hasil kerja kolektif dari seluruh pengurus dan anggota yang saling menopang.

Di balik gaya kepemimpinan yang energik, Carolina menyimpan filosofi sederhana yakni, setiap anggota harus punya kesempatan untuk berkembang. 

Ia percaya bahwa kegiatan di DWP adalah ruang latihan bagi para istri aparatur sipil negara untuk lebih percaya diri ketika berkiprah di luar organisasi.

"Karena kita sudah terbiasa mengelola kegiatan dengan standar tinggi, maka saat ikut kegiatan di luar organisasi, kita tidak akan canggung," tuturnya.

Ia juga menegaskan bahwa dirinya bukan tipe pemimpin yang memonopoli keputusan.

"Sebuah kegiatan memang sudah ada dalam pikiran saya, tapi saya selalu memberikan kebebasan kepada ibu-ibu dan teman-teman semua untuk berkreasi," katanya.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved