NTT Terkini

Kepsek di NTT Manipulasi Dapodik, Anita Gah Minta Segera Dihentikan

Anggota Komisi X DPR RI, Anita Jacoba Gah, melontarkan kritik tajam terhadap praktik manipulasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik)

POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
KEPALA DINAS - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Ambrosius Kodo saat memberi penjelasan tentang gaji guru kontrak Pemprov NTT yang belum dibayar. Kamis (6/3/2025) di Kantor DPRD NTT. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Anggota Komisi X DPR RI, Anita Jacoba Gah, melontarkan kritik tajam terhadap praktik manipulasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang masih marak dilakukan sejumlah sekolah, khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Anita Gah menegaskan, para kepala sekolah harus berhenti mengutamakan akreditasi semu dengan cara "mengakali" data, sebab dampaknya justru merugikan siswa dan sekolah sendiri.

"Banyak kepala sekolah yang terjebak pada formalitas akreditasi. Ruang kelas disekat supaya terlihat ada ruang kepala sekolah, ruang TU, bahkan perpustakaan. Padahal di lapangan tidak ada. Ini jelas manipulasi yang akhirnya menyesatkan data," tegas Anita Gah, dalam keterangannya, Minggu (28/9/2025).

Anggota DPR RI, Anita Jacobah Lay Gah.
Anggota DPR RI, Anita Jacobah Lay Gah. (POS-KUPANG.COM/RAY REBON)

Politisi Partai Demokrat itu menilai, manipulasi Dapodik bukan sekadar persoalan administratif, melainkan bentuk ketidakjujuran yang mencederai tujuan pendidikan. 

Anita Gah mengingatkan, bantuan pemerintah, termasuk dana revitalisasi, hanya bisa disalurkan jika kebutuhan riil tercatat dengan benar dalam sistem.

"Ketika datanya palsu, jangan salahkan Kementerian kalau bantuan tidak turun. Yang rugi justru anak-anak kita, bukan pejabat atau kementerian," tandas Anita Gah.

Baca juga: Siswa Temukan Nasi Campur Ulat, Keracunan MBG Musibah Nasional, Anita Gah Minta Tinjau Kembali  

Anita Gah meminta kepala sekolah untuk mengubah pola pikir dan berani menyampaikan kondisi apa adanya.

Menurut Anita Gah, lebih baik mengakui keterbatasan secara jujur daripada memoles data demi nilai akreditasi tinggi yang tidak sesuai kenyataan.

"Sekolah yang jujur justru akan lebih mudah diperjuangkan. Data yang benar adalah senjata kita untuk memperjuangkan hak-hak pendidikan anak," pungkas Anita Gah.


*Kepsek Dilema

Menanggapi pernyataan tersebut, Kadis Dikbud NTT, Ambrosius Kodo meminta Kepala Sekolah (Kepsek) SMA/SMK dan SLB di NTT agar memasukkan data faktual sekolah ke sistem Dapodik

Ambrosius Kodo mengatakan, pernyataan yang disampaikan anggota DPR RI Anita Gah tentang sekolah sering mengakali data Dapodik adalah sebuah kontrol bagi pelaksana pendidikan di NTT. 

"Dapodik itu memang diinput sesuai dengan kondisi faktual. Dapodik menjadi rujukan intervensi pembangunan pendidikan. Saya sudah ulang-ulang menyampaikan ke teman-teman kepala sekolah untuk diinput sesuai kondisi rill, faktual di sekolah," ujar Ambrosius Kodo, Senin (29/9). 

Bila dapodik diisi sesuai kondisi sebenarnya maka intervensi pembangunan akan lebih mudah. Sebaliknya, dukungan pembangunan akan sulit jika data tidak sesuai. Itu menjadi kesulitan Pemerintah dan sekolah itu sendiri. 

Ambrosius Kodo mengamini kalau apa yang dilakukan Kepsek itu karena untuk akreditasi sekolah. Sebab itu merupakan kinerja bagi kepsek.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved