Berita Viral

Viral NTT, Nakes Non ASN di RS Provinsi NTT Keluhkan Gaji Dibawah UMP

Sahabat Tribunners Tenaga Kesehatan ( Nakes ) di beberapa Rumah Sakit di Provinsi NTT mengeluhkan upah yang diterima setiap bulannya sangat minim.

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Yeni Rahmawati
TRIBUNNEWS.COM
ILUSTRASI - Tenaga Kesehatan ( Nakes ) di berbagai Rumah Sakit di Provinsi NTT keluhkan gaji dibawah UMP, Kamis (18/9/2025). 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sahabat Tribunners berikut ini Berita Viral NTT yang dilansir dari media sosial.

Isi video berita ViralLokal hari ini dilansir POS-KUPANG.COM dari akun instagram @ntt.update Kamis (18/9/2025).

Sahabat Tribunners Tenaga Kesehatan ( Nakes ) di beberapa Rumah Sakit di Provinsi NTT mengeluhkan upah yang diterima setiap bulannya sangat minim.

Artinya gaji yang diterima jauh dari rata-rata UMP, sungguh nominalnya tidak sebanding dengan beban kerja yang para Nakes kerjakan.

Masalah ini pun menjadi sorotan Ombudsman RI Perwakilan NTT.

Berdasarkan penelusuran Ombudsman Republik Indonesia (RI) Perwakilan Nusa Tenggara Timur bahwa, mayoritas badan usaha kesehatan rumah sakit pemerintah maupun swasta di seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur memperjakan tenaga kesehatan (Nakes) non ASN di bawah Upah Minimum Provinsi (UMP).

"Kami menerima keluhan, khususnya tenaga perawat non ASN yang mengabdi di rumah sakit swasta dan pemerintah hanya mendapatkan upah bulanan Rp 800.000 – 1.250.000, gaji tersebut jauh dibawah Upah Minimum Provinsi (UMP) NTT Tahun 2025 sebesar Rp. 2.328.969,69 per bulan," jelas Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTT, Darius Beda Daton, Rabu (17/9/2025).

Baca juga: Viral NTT, Wagub Johni Asadoma Kunjungi Korban Penikaman di RSUD Alor

Selain upah yang tidak beres, kata Dariues, sistem di dunia kesehatan yang bobrok mirip Zaman Kolonial Belanda ini juga, sama sekali tidak memperhatikan tunjangan insentif atau jasa perawat. Bahkan kadang dibayar, kadang tidak dibayar.

Hal ini menuai keluhan dan rasa piluh dari teman-teman Nakes, menurut mereka sistem sungguh tidak adil dan tidak manusiawi. Pasalnya mereka bekerja dengan jam kerja yang panjang dan tingkat resiko tinggi.

@papy**** : Kalau ada temuan solusinya apa?

@apriyadku**** : RS Swasta d Kota Kupang sih ini

@yulend**** : Yah bgtulah

@nettles**** : Kayaknya ditoko ada yg gaji lebih besar.

@onal***** : mna kuliah nakes + profesi mahal skli, ujung2 kerja sukarela/gaji rendah...sedih

@nsampel**** : Snd kaget le.. Co Nakertrans turun sidak

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved