Demo Cipayung di Kupang
Pemprov NTT Bawa Usulan Mahasiswa ke Pempus Terkait Revisi Tunjangan Dewan
Mereka meminta Pemerintah Provinsi dan DPRD agar mengesahkan rancangan undang-undang perampasan aset bagi koruptor.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
Ketua GMKI Andra Laya, Ketua GMKI Cabang Kupang mendorong adanya reformasi Kepolisian, terutama mencopot Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo yang dinilai banyak sekali ada persoalan, termasuk di NTT.
"Tidak boleh ada rakyat NTT menangis karena pajak," tambah dia.
Dia mengatakan, tidak boleh ada NTT tidak boleh hanya digunakan sebagai obyek menjalankan berbagai proyek Pemerintah Pusat maupun daerah. Sebab, NTT sendiri memiliki berbagai sumber yang bisa mengakomodasi kebutuhan masyarakat.
Massa aksi lainnya dengan juga menegaskan berbagai tuntutan perihal pembangunan geothermal maupun berbagai masalah yang ada dalam Kepolisian.
Pendemo meminta agar adanya kepastian tindaklanjut dari Pemerintah maupun DPRD NTT. Bahkan mengancam akan melakukan demonstrasi ulang dengan massa lebih banyak.
"Semoga tuntutan ini segera dituntaskan, kalau tidak bisa kami akan datang lagi dengan massa lebih besar," katanya.
Usai menyampaikan berbagai tuntutan, giliran Gubernur NTT Melki Laka Lena menanggapi tuntutan itu. Namun, situasi sempat tegang ketika massa aksi ingin masuk bertemu pimpinan Forkopimda.
Oleh Kepolisian, tidak dibolehkan. Setelah silang pendapat beberapa saat, Gubernur NTT, Melki Laka Lena, Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma maupun pimpinan Forkopimda keluar dan bertemu masa aksi. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.