Obituari
Mak Comblang
Sebut RSU Johannes Kupang, sontak ingat sosok dr. Husein Pancratius Rukeng alias Dokter Husein.
Selanjutnya rumah sakit itu dipimpin dr. Y. A. Mitak, MPH (2006-2008),
dr. Alphonsius Anapaku, Sp.OG (2008-Agustus 2015), drg. Dominikus Minggu,M.Kes (Agustus 2015-Januari 2019), dr.drg. Mindo E. Sinaga, M.kes Februari (2019-2024) dan dr. Stefanus Dhe Soka, Sp.B, M.KM (2025-sekarang).
***
Setelah meninggalkan RSU Johannes, Dokter Husein Pancratius Rukeng sempat memangku sejumlah tanggung jawab penting di lingkup Pemerintah Provinsi NTT, antara lain Kepala Dinas Sosial Provinsi NTT, Asisten Setda NTT dan penjabat Bupati Flores Timur (April-Agustus 2005).
Dokter Husein pun sempat menjadi Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Dedari Kupang selama lima tahun sejak 2010 hingga 2015.
Pengabdian lainnya yang amat monumental bagi masyarakat Flobamora terkait masalah HIV/AIDS.
Beliau merupakan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Nusa Tenggara Timur selama belasan tahun.
Gusti Brewon yang selama 10 tahun menjadi stafnya di KPA Provinsi NTT memberi kesaksikan yang menegaskan kepedulian beliau tersebut.
"Banyak kenangan dalam kebersamaan saya dan Bapa Dokter Husein Singkatnya, Dokter Husein ini figur yang komplet. Cerdas, humoris, bijaksana dan peduli. Banyak pelajaran kehidupan yang saya timba selama menjadi staf beliau," kata Gusti Brewon.
Menurut Gusti Brewon yang lebih lama menjadi staf dokter Husein adalah Rini Karsidin.
"Rini jadi staf sejak tahun 2009, saat bapa dokter dipercaya sebagai sekretaris KPA Provinsi NTT hingga beliau meninggal, 16 tahun lamanya. Meski demikian, rasanya saya paling banyak menemani beliau dalam perjalanan dan tugas di KPA Provinsi NTT. Karena sebagai Pengelola Program, saya biasanya akan membantu beliau dalam kegiatan pertemuan, sosialisasi dan advokasi. Saya berhenti dari KPA NTT tahun 2019," tulis Gusti di akun Facebooknya.
Kepedulian dan kerja keras Husein Pancratius untuk menanggulangi masalah HIV/AIDS di NTT sungguh tak ternilai.
Pemerintah dan masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur patut berterima kasih kepada tokoh kemanusiaan ini. Di tangannya, NTT bisa menekan laju kasus HIV/AIDS secara signifikan.
Penghargaan yang layak untuk tokoh kemanusiaan ini rasanya perlu dipertimbangkan pemerintah daerah.
'
Sejak kabar kepergiannya tersiar pada Selasa pagi 26 Agustus 2025, pelayat tak henti-hentinya mendatangi rumah duka di kawasan Kota Baru, Kupang.
Mereka merupakan pasien, kerabat, handai taulan, orang-orang dari berbagai kalangan masyarakat yang pernah mengalami perjumpaan personal dengan mendiang semasa hidupnya.
Beta bersaksi Husein Pancratius Rukeng (78) adalah orang baik. Beliau sungguh seorang dokter, pemimpin, dan orang tua yang bijaksana dan penuh kasih.
Di rumah duka Selasa petang kutatap wajah lembut kebapaannya. Terlintas senyum hangatnya dulu.
Aih Bapa dokter, candamu akan selalu menarik rindu. Juga logat itu e...
Selamat jalan. Bahagia kekal di sisiNya.
Tuhan meneguhkan dan menghibur Mama Wati, Adik Tedi, Alo Geong dan semua rumpun keluarga terkait. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Obituari: Pater Bombon Telah Pergi |
![]() |
---|
Aktor Amerika Serikat Pemeran Tarzan, Ron Ely Telah Tiada |
![]() |
---|
Uskup Emeritus Keuskupan Agung Pontianak Mgr. Hieronymus Bumbun Berpulang |
![]() |
---|
Kepingan-kepingan Kenangan Bersama Kak Niko: Tutup Buku dan Mengosongkan Diri |
![]() |
---|
Kepingan-kepingan Kenangan Bersama Kak Niko: Dari Bali hingga Manado |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.