Opini

Opini: Tanggung Jawab Komandan

Tidak ada prajurit yang jelek, hanya ada komandan yang jelek. Segala yang dilakukan dan tidak dilakukan prajurit karena komandannya. 

Editor: Dion DB Putra
DOKUMENTASI PRIBADI HERMAN MUSAKABE
Herman Musakabe 

Oleh: Herman Musakabe
Komandan Seskoad 1992-1993, Kasdam IX/Udayana 1988-1989, dan Gubernur NTT periode 1993-1998

POS-KUPANG.COM - Dalam dunia militer, tanggung jawab seorang komandan terhadap prajurit sangat besar. 

Tanggung jawab itu secara garis besar meliputi aspek pembinaan, kesejahteraan, hingga penegakan disiplin. 

Komandan berkewajiban membina, melindungi dan mengayomi prajuritnya, serta memastikan mereka dapat melaksanakan tugas dengan baik. 

Tidak ada prajurit yang jelek, hanya ada komandan yang jelek. Segala yang dilakukan dan tidak dilakukan prajurit adalah karena komandannya. 

Ungkapan di atas ditanamkan pada siswa calon perwira TNI, yang nantinya akan memimpin para prajurit dengan kepemimpinan lapangan mulai tingkat peleton. 

Maknanya adalah bahwa setiap prajurit memiliki potensi atau kemampuan, kekurangan atau kesalahan, yang seringkali disebabkan oleh pengaruh lingkungan, kepemimpinan atau sistem yang kurang baik, bukan semata-mata karena individu prajurit itu sendiri. 

Pernyataan ini menekankan pentingnya kepemimpinan (leadership)  yang efektif dari seorang pemimpin dalam membentuk kepribadian dan kinerja prajurit.

Kepemimpinan di TNI, selain menganut norma-norma yang berlaku dalam militer profesional yang universal dengan komando dan hirarki yang ketat, juga mengadopsi prinsip kepemimpinan khas Indonesia dari Tokoh Bangsa Ki Hajar Dewantara

Pertama, Ing Ngarsa Sung Tuladha, yang bermakna seorang pemimpin berada di depan,ia harus memberi contoh, perilaku berintegritas dan inspirasi kepada orang yang dipimpinnya atau anak buahnya. 

Pada kepemimpinan lapangan tingkat peleton dan kompi hal ini sangat efektif dengan perintah : ikuti saya (follow me). 

Kedua, Ing Madya Mangun Karsa, yang bermakna bila pemimpin berada di tengah ia memberi motivasi dan dorongan semangat serta energi agar bawahannya maju dan berkembang. 

Pada kepemimpinan setingkat batalyon, seorang pemimpin harus lebih sering berada di tengah pasukan untuk memberi dorongan semangat kepada pasukannya. 

Ketiga, Tut Wuri Handayani, yang bermakna seorang pemimpin harus dapat memberi arahan, dorongan dari belakang dan memberi kepercayaan kepada  bawahan agar sejalan dengan visi, misi dan strategi yang sudah ditetapkan, tanpa terlalu mendikte.  

Fungsi Komandan

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved