Opini
Opini: Orang Muda dan Maskot Babi
Ada orang-orang berada dalam ketakutan, kecemasan, dirundung ketidakadilan, kekerasan dan kemiskinan.
Oleh: Stef Sumandi
Umat Keuskupan Maumere, Ketua DPRD Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur
POS-KUPANG.COM - Pagi itu tidak seperti biasa. Suasana pelataran patung Kristus Raja Maumere cukup ramai. Orang-orang muda se-Keuskupan Maumere bersatu dalam suasana hening dan doa penuh khusyuk.
Utusan komunitas Orang Muda Katolik dari 38 paroki dan 4 kuasi itupun membawa salib hasil karya versi komunitas masing-masing.
Sesudah merenung dalam ibadat sabda yang dipimpin oleh seorang suster, kami berarak menuju Gereja Katedral St. Yoseph Maumere.
Seraya mendaraskan doa Rosario, langkah perlahan penuh hikmat itu membawa kami hingga ke tempat duduk masing-masing untuk merayakan ekaristi yang dipimpin langsung oleh Yang Mulia Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, Uskup Keuskupan Maumere.
Perayaan ekaristi bertema Berjalan Bersama Membangun Bangsa dan Gereja. Jangan katakan aku masih muda (Yeremia 1:7).
Perayaan Ekaristi pada hari Sabtu tanggal 9 Agustus 2025 itu untuk Lounching Nusra Youth Day 3 yang akan melibatkan Orang Muda Katolik ( OMK) Se-Regio Nusra Bali di Keuskupan Maumere pada tahun 2026.
Orang-orang muda itu berasal dari Keuskupan Agung Ende, Keuskupan Agung Kupang, Keuskupan Denpasar, Keuskupan Weetebula, Keuskupan Maumere, Keuskupan Larantuka, Keuskupan Ruteng, Keuskupan Atambua dan Keuskupan Labuan Bajo.
Membangun Harapan Bangsa Dan Gereja
Saya bahagia sekali berada pada momentum perkumpulan orang muda. Kebahagiaan ini tentu beralasan bila dikaitkan dengan kondisi dunia dan aktivitas sosial dewasa ini.
Saya mungkin salah satu dari sekian banyak orang yang hari-hari bergerak bersama rakyat untuk mewujudkan mimpi dalam ziarah pengharapan.
Namun, tak jarang saya menemukan banyak aktivitas orang dalam kesendirian.
Ada orang-orang berada dalam ketakutan, kecemasan, dirundung ketidakadilan, kekerasan dan kemiskinan.
Padahal kita sedang dalam suatu dunia yang sudah sangat maju yang mestinya mempersatukan seluruh umat manusia dalam dialog batin tanpa sekat media. Itulah realitas yang kita alami saat ini.
Keadaan dunia yang demikian membuat orang-orang mungkin tanpa sadar yang oleh Filsuf berkebangsaan Jerman Karl Max menyebut ‘alienasi’.
Stef Sumandi
Orang Muda Katolik
Keuskupan Maumere
Edwaldus Martinus Sedu
Gereja Katedral St. Yoseph Maumere
Nusra Youth Day
Opini Pos Kupang
babi
Opini: Prada Lucky dan Tentang Degenerasi Moral Kolektif |
![]() |
---|
Opini: Drama BBM Sabu Raijua, Antrean Panjang Solusi Pendek |
![]() |
---|
Opini: Kala Hoaks Menodai Taman Eden, Antara Bahasa dan Pikiran |
![]() |
---|
Opini: Korupsi K3, Nyawa Pekerja Jadi Taruhan |
![]() |
---|
Opini: FAFO Parenting, Apakah Anak Dibiarkan Merasakan Akibatnya Sendiri? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.