Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Rabu 29 Oktober 2025, Maksud Tuhan Bagi Keluarga Tanpa Keturunan
Memiliki anak menambah kebahagiaan dan semakin mempererat relasi suami-istri dan juga relasi dalam keluarga besar.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Rabu 29 Oktober 2025, dengan judul Maksud Tuhan Bagi Keluarga Tanpa Keturunan
Renungan Harian Kristen ini merujuk pada Kitab Yesaya 56:1-8.
Artikel ini dilansir dari buku Renungan Harian Suluh Injil, ditulis oleh anggota Komunitas Suluh Injil.
Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Oktober 2025.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Selasa 28 Oktober 2025, Maksud Tuhan Bagi Keluarga Tanpa Keturunan
Renungan Harian Bulan Oktober 2025 ini mengusung tema Keluarga Allah Menghidupi Keadilan, Kasih dan Saling Merangkul.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:
TEMA RENUNGAN FIRMAN hari ini masih melanjutkan tema renungan hari kemarin.
Sebagai keluarga Allah dalam satu persekutuan jemaat, kita menyadari bahwa ketiadaan keturunan menjadi pergumulan kita bersama.
Pernikahan yang disertai kehadiran keturunan merupakan harapan dan doa kita
semua sebagai keluarga Allah. Namun, ketika waktu berlalu dan kehadiran
keturunan tidak kunjung datang, kita semua ikut bertanya, mengapa?
Ketiga, ada ungkapan umum di zaman nabi Yesaya tentang orang-orang
eunuch, “aku ini seperti pohon kering”. Hakikat pohon sebagai tumbuhan ialah
bertumbuh dan menghasilkan buah, tetapi jika ia tidak berbuah, maka ia
disamakan dengan pohon kering.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Senin 27 Oktober 2025, Tuhan Memberkati Keluarga
Nabi Yesaya menyampaikan suara Tuhan tentang mereka, “Kepada orang-orang kebiri yang memelihara hari-hari Sabat- Ku dan yang memilih apa yang Kukehendaki dan berpegang kepada perjanjian-Ku” Tuhan menyediakan berkat di dalam Rumah-Nya untuk mereka.
Bagi bangsa Yahudi, orang-orang eunuch tidak diperkenankan menjadi bagian dalam
jemaat.
Tetapi Tuhan akan mengubah ketentuan itu bagi orang-orang eunuch
yang menyembah-Nya, yang mengakui Dia sebagai Tuhan, beribadah kepada-
Nya, dan yang memelihara Sabat dengan setia.
Mereka akan mendapat bagian dalam rumah Allah, tidak dikucilkan dari persekutuan jemaat.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.