Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 14 September 2025, "Salib: Tanda Kasih yang Menyelamatkan"

Salib, yang dahulu adalah lambang kehinaan dan hukuman, kini menjadi tanda keselamatan

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Pater Adrianus Yohanes Mai SVD 

Justru dari kerendahan itu, Allah meninggikan-Nya, sehingga dalam nama Yesus, setiap lutut bertelut dan setiap lidah mengaku: Yesus Kristus adalah Tuhan.

Tiga Pokok Permenungan

Pertama, salib adalah tanda kasih, bukan hukuman.

Salib tidak lagi dilihat sebagai kutukan, melainkan jalan kasih Allah yang menyelamatkan. 

Setiap kali kita membuat tanda salib, kita diingatkan bahwa hidup kita berakar pada kasih Allah yang rela berkorban.

Kedua, iman berarti berani memandang salib.

Bangsa Israel diselamatkan saat mereka berani menatap ular tembaga.

Kita pun dipanggil untuk berani memandang salib: bukan menghindari penderitaan, melainkan melihat bahwa di dalamnya ada harapan dan kebangkitan.

Ketiga, salib melahirkan hidup baru.

Yesus wafat bukan untuk menambah kesedihan, melainkan untuk membuka jalan menuju hidup yang kekal.

Maka, salib menjadi sumber kekuatan kita dalam penderitaan, sekaligus tanda bahwa setiap luka dapat berubah menjadi rahmat.

Keempat, salib adalah makanan sehari-hari orang Kristiani.

Tidak ada kebangkitan tanpa salib, dan tidak ada kebahagiaan sejati tanpa pengorbanan serta penderitaan.

Seperti roti yang menjadi santapan harian, salib adalah bagian dari hidup orang beriman: meneguhkan, menyucikan, dan mengarahkan kita pada Kristus.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, kami bersyukur karena Engkau rela wafat di salib demi kami.

Ajarlah kami untuk tidak takut memikul salib kehidupan, tetapi melihat di dalamnya kasih-Mu yang menyelamatkan.

Semoga salib-Mu menjadi tanda pengharapan dan kekuatan dalam perjalanan iman kami. Amin. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved