Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 13 September 2025, “Pohon Dikenal Pada Buahnya”

Tema "Pohon dikenal pada buahnya" mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kehidupan kita mencerminkan iman kita dan bagaimana kita

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Bruder Pio Hayon SVD menulis Renungan Harian Katolik 

Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD
Hari Sabtu Pekan Biasa XXIII
Sabtu, 13 September  2025
Bacaan I: 1Tim. 1:15-17
Injil:  Luk. 6:43-49

“Pohon dikenal pada buahnya”

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Salam sejahtera untuk kita semua. Permenungan kita diambil dari bacaan hari ini, dimanan kita dihadapkan pada dua pesan penting yang saling melengkapi: pengakuan akan kasih karunia Allah yang menyelamatkan dan pentingnya tindakan yang sesuai dengan iman.

Tema "Pohon dikenal pada buahnya" mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kehidupan kita mencerminkan iman kita dan bagaimana kita dapat menghasilkan buah yang baik bagi kemuliaan Allah.

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Dalam bacaan hari ini dari Surat Paualus 1 Timotius 1:15-17, Paulus menyatakan, "Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: 'Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,' dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.

Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya sebagai suatu pola bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan beroleh hidup yang kekal."

Paulus menekankan bahwa keselamatan adalah anugerah dari Allah, bukan hasil dari usaha kita sendiri. Ia mengakui bahwa dirinya adalah orang berdosa yang paling hina, tetapi ia telah dikasihani dan diubahkan oleh Kristus.

Ini menunjukkan bahwa kasih karunia Allah menjangkau semua orang, bahkan mereka yang merasa tidak layak. Sedangkan dalam Injil Lukas 6:43-49, Yesus mengajarkan, "Karena tidak ada pohon yang baik menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang baik. Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya.

Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur." Yesus melanjutkan dengan mengatakan, "Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaan hatinya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."

Yesus menekankan bahwa perkataan dan tindakan kita adalah cerminan dari hati kita. Jika hati kita baik, maka perkataan dan tindakan kita pun akan baik. Yesus mengakhiri ajaran-Nya dengan perumpamaan tentang dua orang yang membangun rumah.

Orang yang membangun rumah di atas batu karang adalah seperti orang yang datang kepada-Ku, mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya. Rumah itu tetap kokoh ketika banjir datang dan gelombang menghantamnya.

Tetapi orang yang membangun rumah di atas tanah tanpa dasar adalah seperti orang yang mendengarnya, tetapi tidak melakukannya.

Rumah itu segera runtuh, dan kehancurannya sangat besar. Ini menunjukkan bahwa iman yang sejati harus diwujudkan dalam tindakan dan bahwa kita harus membangun hidup kita di atas dasar yang kokoh, yaitu firman Allah.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved