Opini
Opini: Cerita MBG dari Perbatasan Indonesia-Timor Leste
Ada beberapa cerita menarik terkait pelaksanaan MBG di Atambua yang bisa dibagikan dalam tulisan singkat ini.
Mengantre ompreng dibagikan di dalam kelas, mencuci tangan dan sendok sebelum makan, berdoa bersama sebelum makan adalah beberapa kegiatan yang dilakukan sebelum menyantap semua menu yang disediakan.
Akan tetapi, hal-hal negatif dari program ini juga ada. Kurangnya edukasi akan pentingnya nutrisi dan gizi seimbang yang ada dalam menu MBG kepada para siswa, membuat makanan yang tersisa dalam ompreng sangat banyak.
Anak-anak hanya memakan makanan yang mereka sukai saja dan menu yang paling banyak tersisa adalah sayur.
Dampak negatif lain MBG adalah penurunan omset UMKM di kantin sekolah. Sejak adanya MBG, kantin sekolah hanya ramai dengan siswa yang membeli minuman kemasan.
Hal ini karena dalam program MBG setiap siswa harus mempersiapkan sendok dan air minumnya sendiri.
Cerita dari Orang Tua
Setelah kunjungan ke SPPG, supplier dan sekolah, Saya didampingi Kepala BPS Kabupaten Belu juga berkesempatan mengunjungi salah satu rumah tangga siswa SD penerima MBG.
Orang tua menyampaikan apresiasi dan terima kasih ke pemerintah karena telah menghadirkan program MBG.
Meskipun porsi makanan dalam menu MBG dirasa kurang karena siswa masih makan lagi di rumah sepulang sekolah, akan tetapi orang tua merasa tidak lagi direpotkan dengan bekal yang perlu di bawa siswa ke sekolah setiap harinya.
Selain itu, adanya program ini membuat orang tua bisa lebih berhemat karena uang jajan siswa yang tadinya diberikan rutin dapat dialihkan untuk keperluan rumah tangga yang lebih mendesak.
Hal lain yang disampaikan orang tua adalah bahwa anak-anak dapat menikmati beraneka menu makanan bergizi yang selama ini jarang atau bahkan tidak pernah mereka nikmati di rumah.
Misalnya menu daging sapi, ayam goreng, susu, buah-buahan dan aneka menu lainnya.
Meskipun awalnya sempat ragu karena banyak kejadian luar biasa (keracunan) pada program MBG di daerah lain, orang tua di Atambua yang kami kunjungi memberikan dukungan penuh kepada pelaksanaan program MBG.
Orang tua disana sudah merasakan dampak langsung dari keberlangsungan pelaksanaan MBG.
Catatan Perbaikan
Keberlanjutan pelaksanaan MBG masih menjadi perdebatan di masyarakat antara yang pro dan kontra terhadap program ini.
Akan tetapi, program ini secara nyata sudah memberikan dampak positif bagi masyarakat di wilayah perbatasan.
Andrew Donda Munthe
Makan Bergizi Gratis
program MBG
Atambua
Timor Leste
Perbatasan Indonesia dan Timor Leste
Opini Pos Kupang
BPS Nusa Tenggara Timur
| Opini: Pahlawan dan Percabangan Anamnetik |
|
|---|
| Opini: Tari Bidu Tais Mutin, Pesan Damai dari Tanah Malaka yang Menembus Waktu |
|
|---|
| Opini: Gizi dari Samudra Biru |
|
|---|
| Paradoksial MBG: Antara Peningkatan Status Gizi Masyarakat dan Fenomena Keracunan |
|
|---|
| Opini: Paradoks Inersia Fiskal, Efisiensi TKD sebagai Wajah Baru Resentralisasi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Andrew-Donda-Munthe.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.