Opini
Opini: TKA Mendorong Terwujudnya Asesmen yang Obyektif dan Adil
Masih ada anak didik setingkat SMA/SMK yang gagap membaca dan tidak mampu memahami makna tersirat dari teks yang dibaca.
Oleh karena itu, pelaksanaan TKA pada tahun ini kita dorong untuk juga menjunjung asas berkeadilan.
Asas keadilan dapat tercipta ketika soal-soal tes dirancang dengan menggunakan standar obyektif yang menilai kemampuan dasar peserta didik secara menyeluruh, tanpa bias terhadap latar belakang social, ekonomi atau geografis.
Setiap peserta mendapatkan kesempatan yang setara untuk menunjukkan potensi akademiknya berdasarkan kompetensinya dan bukan oleh faktor-faktor eksternal lainnya.
Hasil TKA dapat dijadikan sebagai dasar untuk evaluasi dan perbaikan system agar lebih transparan dan akuntabel sehingga proses penilaian pendidikan betul-betul menggambarkan kompetensi riil anak didik dan mendukung prinsip keadilan dalam akses dan hasil belajar.
Berkaca dari praktek pendidikan selama ini, TKA tahun ini dapat saja menjadi pil pahit yang mesti ditelan. Hasilnya dapat saja menelanjangi dunia pendidikan.
Tetapi jika kita serius ingin memperbaiki kualitas pendidikan kita yang masih jauh tertinggal dalam tataran global, keberanian Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah ini perlu didukung.
Perubahan hanya bisa dilakukan ketika kita memulainya dengan berkaca diri, memotret kelebihan dan kekurangan secara gamblang untuk menentukan langkah terbaik di masa depan.
Terapi yang tepat lahir dari kejujuran untuk mengatakan yang sebenar-benarnya.
Selamat berjuang generasi bangsa! Nilai yang tinggi memang penting. Tetapi proses yang jujur, obyektif dan adil jauh lebih berguna bagi masa depanmu dan masa depan bangsa ini. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Adi-Ngongo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.