Opini

Opini: Suara Moral Indonesia di Tengah Standar Ganda IOC

Sikap tegas ini menempatkan Indonesia semakin berpengaruh di panggung internasional, jadi tidak perlu gentar. 

Editor: Dion DB Putra
POS-KUPANG.COM/HO-DOK PRIBADI YAYAN SAKTI SURYANDARU
Yayan Sakti Suryandaru 

Partisipasi atlet Israel, di tengah serangan brutal yang terjadi di Gaza, secara inheren mengandung muatan simbolik, yakni normalisasi dan pengakuan de facto atas negara tersebut. 

Dengan menolak visa, Indonesia mengirimkan pesan tegas: Tidak ada normalisasi selama pendudukan dan kekejaman berlangsung.

Memang, langkah ini tidak terlepas dari ambiguitas, seperti yang diungkap oleh para pengamat. 

Namun, penolakan visa atlet adalah afirmasi prinsip yang paling mendasar dan terlihat. 

Itu adalah sikap politik yang memilih berprinsip, meskipun berisiko dijatuhi sanksi.

Pada akhirnya, Indonesia telah memilih untuk menjadi negara yang berani menanggung risiko demi menjunjung martabat kemanusiaan. 

Sanksi IOC hanyalah harga yang harus dibayar oleh sebuah bangsa yang berani berprinsip. 

Indonesia telah membuktikan, ia tidak hanya sekadar mengikuti arus diplomasi global, tetapi menjadi kompas moral di tengah badai standar ganda

Di panggung dunia, Indonesia berdiri kokoh, mengirimkan pesan bahwa keadilan. 

Dukungan bagi Palestina bukanlah urusan politik semata, melainkan amanat universal yang tak terpisahkan dari semangat olahraga itu sendiri. (*)

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News 

 

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved