Opini

Opini: Manusia, Makhluk yang Tak Pernah Selesai Berbahasa

Ketika berpikir, manusia sesungguhnya sedang berdialog dengan dirinya sendiri, menata moral, dan membangun makna hidup. 

|
Editor: Dion DB Putra
DOK PRIBADI
Yoseph Yoneta Motong Wuwur 

Ketika manusia mulai menulis, ia menaklukkan kefanaan. Tulisan menjadikan kata abadi dan memungkinkan pikiran melintasi ruang serta generasi. 

Melalui tulisan, manusia meninggalkan jejak batin yang abadi bagi masa depan.

Berbeda dari bahasa lisan yang spontan, tulisan memberi ruang bagi refleksi. 

Menulis berarti merapikan kekacauan pikiran agar dapat dipahami, baik oleh orang lain maupun oleh diri sendiri di masa yang lain. 

Dalam setiap kalimat yang tertulis, tersimpan proses berpikir yang lebih dalam daripada sekadar berbicara.

Sejarah menunjukkan bahwa aksara adalah tonggak peradaban. Dari batu, daun lontar, hingga layar digital, manusia terus mencari cara untuk mengabadikan makna. 

Meski medium berubah, esensinya tetap sama: keinginan untuk melawan lupa dan menyalakan kesadaran di tengah arus waktu.

Namun di era digital, tulisan sering kehilangan kedalaman. Kita menulis cepat, tetapi berpikir dangkal; kata berubah menjadi reaksi, bukan refleksi. 

Menulis seharusnya menjadi ruang hening bagi pikiran, semacam meditasi intelektual. 

Sebab setiap tulisan sejatinya adalah cermin diri; siapa yang menulis, ia tengah mengabadikan dirinya.

Bahasa Tubuh dan Isyarat

Sebelum manusia mampu berucap, tubuhnya telah lebih dulu berbahasa. Tatapan mata, gerak tangan, dan postur tubuh menjadi saluran makna yang sering kali lebih jujur daripada kata. 

Bahasa tubuh dan bahasa isyarat sama-sama membuktikan bahwa komunikasi tidak selalu bergantung pada suara, melainkan pada kehadiran dan niat untuk dipahami. 

Dalam keheningan, tubuh berbicara dengan kejujuran emosi yang tak dapat disembunyikan.

Gerak tubuh tidak hanya melengkapi kata, tetapi juga menguji ketulusan di baliknya. 

Sebuah senyum, anggukan, atau lirikan dapat menyampaikan pesan yang lebih dalam daripada kalimat panjang. 

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved