Opini
Opini: NTT Mengayuh ke Panggung Dunia
Di kota-kota tempat start dan finish etape, ribuan warga memadati pinggir jalan, memberi semangat kepada atlet yang melintas.
Oleh: Alfred Nabal, M.Si.
Pengurus Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) Wilayah NTT
POS-KUPANG.COM - Tour de EnTeTe 2025 menegaskan bahwa olahraga bisa menjadi pintu masuk pariwisata, dan pariwisata bisa menjadi penggerak ekonomi rakyat.
Selama hampir dua pekan, Nusa Tenggara Timur bukan hanya menjadi lintasan balap sepeda internasional, tetapi juga panggung budaya, etalase UMKM, dan ruang kebanggaan bersama.
Perhelatan ini menghadirkan optimisme baru: bahwa daerah kepulauan di timur Indonesia mampu bersaing di panggung global melalui sport tourism.
Gelaran Tour de EnTeTe 2025 baru saja berakhir. Selama hampir dua pekan, lintasan sepanjang 1.541 kilometer yang melintasi Timor, Sumba, dan Flores menjadi saksi kehadiran para pebalap sepeda dari 13 negara. Euforia masyarakat begitu terasa.
Baca juga: Masyarakat Harap Peserta Tour de EnTeTe Bertahan Lebih Lama, Nikmati Indahnya Labuan Bajo
Di kota-kota tempat start dan finish etape, ribuan warga memadati pinggir jalan, memberi semangat kepada atlet yang melintas.
Sorak-sorai, iringan musik tradisional, hingga tarian kolosal menjadi penanda bahwa Nusa Tenggara Timur (NTT) tengah menjadi panggung dunia.
Lebih dari sekadar ajang balap sepeda, Tour de EnTeTe telah menjelma sebagai etalase sport tourism Indonesia di kawasan timur.
Perhelatan ini bukan hanya menghadirkan kompetisi olahraga berkelas internasional, melainkan juga menghidupkan denyut ekonomi lokal dan
merayakan kekayaan budaya masyarakat NTT.
Keberhasilan penyelenggaraan Tour de EnTeTe memberi pesan kuat: daerah kepulauan dengan segala keterbatasan mampu menghadirkan agenda global yang bermartabat.
Sport Tourism yang Hidup
Di era pariwisata modern, olahraga bukan lagi sekadar tontonan, melainkan pengalaman.
Sport tourism memadukan prestasi olahraga dengan destinasi wisata, menjadikan sebuah event tak hanya menarik bagi atlet, tetapi juga wisatawan dan masyarakat. Dalam kerangka inilah Tour de EnTeTe menemukan maknanya.
Sepanjang jalur lintasan, keindahan bentang alam NTT menjadi suguhan utama.
Dari jalan berliku di perbukitan Sumba, hamparan padang savana di Timor, hingga pesona pegunungan dan pantai Flores, semua menghadirkan panorama yang tak bisa ditemukan di tempat lain.
| Opini: Merawat Solidaritas Fiskal di Republik yang Tumbuh dari Daerah |
|
|---|
| Opini: Muliakan Air, Strategi Tangguh NTT Menyambut Hujan Awal Musim |
|
|---|
| Opini: Aset Rakyat Masuk Pegadaian, Tanda Dapur Ekonomi Sedang Terbakar Senyap |
|
|---|
| Opini: Peningkatan Kualitas Pendidikan di NTT Sebagai Kunci Kemajuan |
|
|---|
| Lil Au Nol Dael Banan : Filsafat Pendidikan dari Kota Kasih |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.