TTU Terkini
Warga Desa Oehalo TTU Keluhkan Kesulitan Air Bersih dan Fasilitas Jalan
Warga Desa Oehalo, Agustinus mengatakan, air bersih merupakan persoalan paling urgent yang dirasakan semua masyarakat di Desa Oehalo
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Warga Desa Oehalo, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluhkan fasilitas jalan rusak yang menghubungkan Desa Lanaus dan Desa Oehalo. Selain kerusakan jalan, mereka juga mengeluhkan ketiadaan fasilitas air bersih dan kesulitan ekonomi yang dialami masyarakat setempat akibat rusaknya jalan tersebut.
Warga Desa Oehalo, Agustinus mengatakan, air bersih merupakan persoalan paling urgent yang dirasakan semua masyarakat di Desa Oehalo. Pasalnya, mereka harus membeli air bersih untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Kami juga pakai air dari sumur gali yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di sini," ujarnya saat mengikuti kegiatan reses Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) TTU, Norbertus Tubani, S. Sos.
Ia menjelaskan, wilayah Desa Oehalo selalu terisolir pada musim hujan akibat kondisi jalan yang sangat buruk. Jalan yang berbatu-batu dan berlubang menyebabkan kendaraan roda dua tidak bisa masuk ke Desa Oehalo saat musim hujan.
Dikatakan Agustinus, bahkan pada musim kemarau, kendaraan roda empat cukup sulit masuk ke wilayah desa itu lantaran kondisi medan jalan yang sangat ekstrim dan rusak parah.
Kondisi ini menyebabkan harga komoditas pertanian di Desa Oehalo tidak sesuai harapan. Biasanya harga komoditas seperti asam, kacang dan komoditas pertanian lainnya, dijual dengan harga lebih murah dari desa-desa lain di wilayah kecamatan itu.
Kondisi ekonomi masyarakat setempat sangat sulit akibat sejumlah persoalan tersebut. Beberapa kali, kata Agustinus, pemerintah desa berupaya mengalokasikan anggaran untuk pembangunan sumur bor. Namun, pelaksanaan pengeboran ini tidak menuai hasil.
"Karena tidak ketemu air walaupun sudah dipindahkan ke beberapa titik juga tidak ada air," ungkapnya.
Sementara itu, seorang warga bernama Agatha menjelaskan, kaum perempuan di desa itu memiliki keahlian menenun kain tenun. Hal ini untuk menambah penghasilan suami di rumah.
Oleh karena itu, kaum perempuan di desa ini bertekad membentuk kelompok-kelompok tenun agar mereka bisa menerima bantuan benang dan fasilitas tenun lainnya.
Baca juga: Bupati TTU Apresiasi Kritikan, Saran dan Masukan dari PMKRI Cabang Kefamenanu
Sementara itu, anggota DPRD TTU, Norbertus Tubani menegaskan pihaknya akan menyampaikan keluhan dan aspirasi masyarakat ini kepada pemerintah daerah.
Menurutnya, masyarakat selalu mengeluhkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan dasar dan kebutuhan pokok mereka. Mereka tidak pernah melakukan rekayasa dalam menyampaikan keluhan.
Ia menuturkan, masyarakat sangat membutuhkan sejumlah hal urgen di Desa Oehalo air bersih, fasilitas jalan, pelatihan dan bantuan benang untuk kaum perempuan, rumah layak huni dan sejumlah kebutuhan dasar lainnya.
"Masyarakat ini apa yang mereka mengeluhkan, itu yang perlu kita jawab," ujarnya.
Sekretaris Fraksi PKB DPRD TTU ini memastikan akan mengawal semua keluhan masyarakat ini khususnya untuk kemudian disampaikan kepada pemerintah daerah. (bbr)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Dosen Unimor Berdayakan Petani Perbatasan Melalui Teknologi Ramah Lingkungan Terintegrasi |
![]() |
---|
Satu Unit Sepeda Motor Milik Seorang Mahasiswa di TTU Raib Digasak Maling |
![]() |
---|
Bupati Falentinus Mutasi Jabatan Eselon III dan Eselon IV Lingkup Pemkab TTU |
![]() |
---|
Dosen Unimor Beri Pelatihan Pembuatan Web Sekolah di SMK Suarna Wisata Tes |
![]() |
---|
Bupati Falentinus Serahkan Kartu BPJS Ketenagakerjaan kepada 1.174 Pekerja Rentan di TTU |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.