TTS Terkini
Dinilai Layak, Bupati TTS Aktifkan Kembali Tiga Kepala Desa
Tak lupa, ia juga mendorong BUMDes untuk mendukung pelaksanaan MBG di desa masing-masing.
Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok
POS-KUPANG.COM, SOE - Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), Eduard Markus Lioe, mengaktifkan kembali tiga kepala desa, yakni kepala desa Tumu, Oebo, Oenino dalam wilayah Kabupaten TTS, pada Jumat (15/8/2025) di Ruang Rapat Bupati TTS.
Turut hadir dalam pelantikan ini wakil bupati TTS, Johny Army Konay, staf ahli bupati, Asisten Setda TTS, Kepala Dinas PMD, Camat, Rohaniwan dan para kepala desa yang akan dilantik.
Adapun ketiga kepala desa yang diaktifkan kembali yaitu, Yani Albert Fay kepala Desa Tumu, Kecamatan Amanuban Tengah, Nahor Salukh, SE, Kepala desa Oebo,Kecamatan Kuanfatu, Yedid Thimotius Nenobaik, Kepala desa Oenino, Kecamatan Oenino.
Berdasarkan surat keputusan Bupati TTS, Nomor 201/KEP/KK/2025 tentang pelantikan Kepala Desa Tumu, Kepala Desa Oebo, Kepala Desa Oenino, maka pelantikan atau pengaktifan kembali ini didasarkan pada pertimbangan bahwa pejabat yang bersangkutan telah mengikuti proses pembinaan sehingga dirasa cukup mampu untuk diaktifkan kembali.
Baca juga: Pelaku Pengeroyokan di Desa Kesetnana TTS dan Korban Berdamai di Polisi
Dalam arahannya Bupati TTS menyampaikan selamat atas pelantikan dan agar para terlantik boleh belajar untuk tidak mengulangi kesalahan, tetapi bekerja untuk pembangunan desa.
"Pada kesempatan ini, saya menyampaikan selamat atas pelantikan ini. Tugas kepala desa cukup berat baik itu mengurus perekonomian desa dan pemberdayaan masyarakat desa," jelasnya.
Sebelumnya alasan dinonaktifkannya kepala desa ini akibat terlambat memposting LPJ dana desa tahap I tahun 2024 dan ada temuan kerugian negara.
Dimana untuk Desa Oenino 37.778.709, Desa Oebo 78.020.679 pada tahun 2024.
"Saya harapkan semua elemen masyarakat desa untuk mendukung, mengawal sepenuhnya tugas kepada desa agar boleh berjalan sesuai harapan, " tegas Bupati TTS.
Ia menegaskan untuk para kepala desa terlantik untuk segera mengejar ketertinggalan menyusun rencana pembangunan desa dan surat pertanggungjawaban. Selain itu dalam pelayanan tidak boleh pilih kasih.
"Bapak Bapak punya pengalaman tersendiri. Dan kiranya apa yg pernah dialami menjadi sesuatu yang perlu diingat, agar tidak diulangi di kemudian hari, demi desa yang lebih baik, " ungkapnya.
Eduard Markus Lioe berharap adanya sinergi yang untuk mendukung percepatan pembangunan desa yang terkhususnya pengentasan stunting dan kemiskinan ekstrim.
"Kepala desa yang telah mendapat kepercayaan ini, harapannya mari kita saling mendukung dan bekerja sama, untuk membangun desa yang lebih maju. Terkhususnya dalam menekan angka kemiskinan ektrim dan stunting, " jelasnya.
Tak lupa, ia juga mendorong BUMDes untuk mendukung pelaksanaan MBG di desa masing-masing.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.