Liputan Khusus

LIPSUS: Lima Juru Masak Layani 3.442 Penerima, Masak 4 Jam, Aktivitas SPPG Maulafa 3 

Lima juru masak setiap hari menyiapkan makanan untuk 3.442 anak yang mendapat jatah makanan bergizi gratis (MBG).

|
POS-KUPANG.COM/HO-KEMENPAN RB
RAPAT MBG - Suasana Rapat Koordinasi Tingkat Menteri di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, di Jakarta, Jumat (9/5/2025). 

Lebih lanjut, Ferderik menekankan, penolakan ini hanya bersifat sementara dan lebih didorong oleh rasa takut yang muncul setelah mendengar kabar insiden keracunan di sekolah lain.

“Sebenarnya bukan menolak. Anak-anak ini kan hanya takut, setelah mendengar informasi keracunan di SMPN 8. Mereka hanya menolak untuk hari itu. Setelah itu sudah berjalan seperti biasa walaupun belum semua,” jelasnya.

Sebagai langkah pencegahan dan untuk memastikan kualitas makanan, pihak sekolah telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Kupang. Kepala Dinas Pendidikan, menurut Ferderik, menyarankan agar kepala sekolah dan wali kelas turut memantau kelayakan makanan.

Baca juga: Pasca Keracunan MBG, 6 Siswa SMPN 8 Kupang Kembali Dilarikan ke RS SK Lerik

“Makanya pada beberapa hari ini saya sebagai kepala sekolah langsung turun ke tempat pembagian makanan untuk mencicipi apakah makanan ini layak dibagikan ke anak-anak atau tidak,” tuturnya.

Di tingkat kelas, para wali kelas juga diminta untuk turut memeriksa dan mencicipi makanan.

Bila ditemukan makanan yang tidak layak, pihak sekolah langsung berkomunikasi dengan penyedia untuk segera menggantinya. Untuk SMPN 5 Kota Kupang, makanan disediakan dapur Kelapa Lima 1.

 

*Dihentikan Sementara

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Dumuliahi Djami, angkat bicara terkait kasus dugaan keracunan makanan yang dialami sejumlah siswa SMP Negeri 8 Kota Kupang.

Ia menegaskan, saat ini pihaknya belum dapat mengambil kesimpulan atau menetapkan penyebab pasti insiden tersebut karena masih menunggu hasil investigasi dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan Dinas Kesehatan.

“Belum bisa kita vonis karena Balai POM dan Dinas Kesehatan masih berproses melakukan penelusuran. Nanti kalau sudah ada hasil tesnya, baru bisa kita vonis,” jelas Dumuliahi saat ditemui, Senin (28/7).

KERACUNAN MAKANAN - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Dumuliahi Djami, angkat bicara terkait kasus dugaan keracunan makanan yang dialami sejumlah siswa SMP Negeri 8 Kota Kupang.
KERACUNAN MAKANAN - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Dumuliahi Djami, angkat bicara terkait kasus dugaan keracunan makanan yang dialami sejumlah siswa SMP Negeri 8 Kota Kupang. (POS-KUPANG.COM/ONONG BORO)

Sebagai langkah antisipatif, distribusi Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 8 Kota Kupang dihentikan sementara waktu. Hal ini dilakukan karena pihak sekolah menilai para siswa masih mengalami trauma pasca kejadian tersebut.

“Memang untuk SMP 8 belum memberikan MBG karena menurut mereka anak-anak masih trauma,” tambahnya.

Dumuliahi mengungkapkan, pihaknya dalam waktu dekat akan mengundang Koordinator Kota untuk program MBG guna mendiskusikan langkah-langkah antisipasi ke depan, termasuk penguatan pengawasan makanan sebelum dibagikan kepada siswa.

Baca juga: Terima MBG, Siswi SMP Anda Luri Ucap Terima Kasih ke Prabowo dan Gibran

“Saya mengusulkan di Kota Kupang harus ada 2 sampai 3 kotak sampel MBG. Jadi sebelum diedarkan, kepala sekolah dan guru harus mencicipi sampel itu secara random untuk dicoba apakah layak diedarkan atau tidak,” usulnya.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved