Liputan Khusus

LIPSUS: Lima Juru Masak Layani 3.442 Penerima, Masak 4 Jam, Aktivitas SPPG Maulafa 3 

Lima juru masak setiap hari menyiapkan makanan untuk 3.442 anak yang mendapat jatah makanan bergizi gratis (MBG).

|
POS-KUPANG.COM/HO-KEMENPAN RB
RAPAT MBG - Suasana Rapat Koordinasi Tingkat Menteri di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, di Jakarta, Jumat (9/5/2025). 

POS-KUPANG.COM, KUPANG – Lima juru masak setiap hari menyiapkan makanan untuk 3.442 anak yang mendapat jatah makanan bergizi gratis (MBG).

Kelima juru masak tersebut bekerja di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Maulafa 3, yang berlokasi di Jalan Sikib, RT 19/RW 06, Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

Ribuan makanan tersebut disalurkan ke 14 lembaga penerima manfaat, termasuk tiga SMA, empat SMP, lima SD, dua TK/KB, dan satu Posyandu, dengan total penerima mencapai 3.442 orang.

Kepala SPPG Maulafa 3, Mota Wole pada akhir pekan lalu mengaku, lima juru masak yang tersedia dinilai cukup untuk melayani kebutuhan tersebut. 

“Jumlah juru masak memang lima orang, tapi sudah sesuai sistem dan kebutuhan. Proses masak dimulai pukul 03.00 Wita hingga pukul 06.00 Wita sebelum distribusi. Semua sudah sesuai SOP, dari sanitasi, kehigienisan hingga gizi,” ujar Mota Wole.

SELIDIKI - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Drs. Dumuliahi Djami, M.Si., sedang mengecek Makanan Bergizi Gratis di SMP Negeri 8 Kupang 
SELIDIKI - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Drs. Dumuliahi Djami, M.Si., sedang mengecek Makanan Bergizi Gratis di SMP Negeri 8 Kupang  (POS KUPANG/YUAN LULAN )

Menurut Mota Wole, sebelum memasak, selalu ada koordinasi dengan ahli gizi untuk memastikan kecukupan nutrisi makanan yang diberikan kepada siswa dan balita.

Namun, saat wartawan Pos Kupang kembali mendatangi dapur tersebut pada Senin (28/7) pukul 10.00 Wita untuk melanjutkan wawancara, Kepala SPPG, Mota Wole tidak dapat ditemui. 

Seorang petugas keamanan mengatakan, Mota Wole sedang sibuk. Upaya menghubungi melalui telepon dan pesan WhatsApp juga belum mendapat tanggapan hingga berita ini diturunkan.

Pantauan di lokasi menunjukkan aktivitas para pekerja di sekitar dapur yang masih berjalan. Beberapa tampak mencuci peralatan, sementara lainnya menyiapkan kebutuhan logistik.

Baca juga: DPRD NTT Tegaskan Provinsi NTT Belum Siap Jalankan MBG, Pengelola MBG Sulit Dikonfirmasi

Dapur SPPG Maulafa 3 menjadi salah satu titik vital dalam pelaksanaan program MBG di Kota Kupang.

Program MBG ini sedang menjadi sorotan publik, menyusul merebaknya dugaan keracunan yang dialami ratusan siswi SMP Negeri 8 Kota Kupang pada Selasa (22/7).

Kasus tersebut ternyata sebelumnya juga dialami siswa SDN Tenau Kupang, SMAN Taebenu, dan tiga sekolah menengah atas di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD).

Akibat kasus tersebut, 1.050 siswa di UPTD SMP Negeri 5 Kota Kupang pada pekan lalu secara serempak menolak MBG, karena takut mengalami hal yang sama seperti siswa di SMPN 8 Kota Kupang.

Namun dari pada Senin (28/7) dari 1.050 siswa yang menolak ternyata tinggal 100 siswa yang masih menolak. 

Suasana sekitar dapur SPPG Maulafa III. Gambar diambil Senin, 28 Juli 2025
Suasana sekitar dapur SPPG Maulafa III. Gambar diambil Senin, 28 Juli 2025 (POS-KUPANG.COM/YUAN LULAN)

“Kondisi tersebut bukanlah bentuk penolakan permanen. Dari jumlah siswa 1.050 orang, hari ini yang menerima MBG itu ada 950 orang. Jadi ada 100 siswa yang belum mau makan MBG,” ujar Kepala Sekolah UPTD SMPN 5 Kota Kupang, Ferderik Mira Tade saat ditemui di ruang kerjanya pada Senin (28/7).

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved