Opini
Opini: Menolak Diskriminasi dengan Pendidikan Berperspektif Gender
Tindakan kekerasan pun terjadi dalam berbagai cara yang meliputi pelecehan seksual, bullying, hingga berujung pada kematian.
Perbedaan tersebut didasarkan pada kodrat perempuan yakni untuk mengandung atau mempunyai anak.
Perempuan dengan system reproduksi yang dimilikinya sering dianggap sebagai pribadi yang lemah. Berbeda dengan kodrat laki-laki yang dinilai perkasa dan berani.
Oleh karena itu perempuan dilekatkan dengan peran sentral di rumah tangga seperti yang berurusan dengan penyediaan makanan, menjaga kebersihan rumah, bertanggung jawab atas pendidikan anak baik semasa bayi dalam kandungan maupun setelah dilahirkan.
Dalam hal pendidikan untuk anak perempuan, sadar atau tidak orang tua sering memposisikan anak perempuan untuk lebih aktif di dalam rumah.
Berbagai macam pekerjaan rumah dibebankan kepada perempuan. Anak perempuan diajari memasak, mencuci, menyetrika, dan lain sebagainya.
Didikan tersebut secara khusus tugas-tugas domestik itu sangat jarang diberikan kepada anak laki-laki.
Ada kekhawatiran bahwa jika pekerjaan tersebut diberikan kepada anak laki-laki maka ia akan menjadi banci.
Anak laki-laki lebih banyak diarahkan pada kegiatan yang bersifat kompetitif di luar rumah.
Tak heran perbedaan perlakuan tersebut melahirkan stereotip atau perbedaan gender antara anak laki-laki dan perempuan.
Domestifikasi perempuan yang dominasi berperan di dalam rumah kemudian direkam oleh anak-anak secara khusus laki-laki meskipun orang tua tidak mengajarkannya.
Mereka merekam perbedaan yang jelas tentang posisi antara laki-laki dan perempuan.
Anak laki-laki beranggapan bahwa pribadi perempuan lebih rendah daripada laki-laki.
Sosok perempuan identik dengan ketergantungannya dengan laki-laki. Laki-laki memegang fungsi kontrol atas perempuan.
Kasus diskriminasi terhadap perempuan yang berujung pada kematian bisa ditengarai oleh faktor perbedaan perlakuan tersebut.
Seorang anak laki-laki sudah ditanamkan dalam dirinya kedudukan yang superior atas perempuan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.