Belu Terkini
Cegah Peredaran Beras Oplosan Masuk Belu, Kepala Bulog Atambua Bikin Strategi Ini
Perum Bulog Atambua akan melakukan verifikasi ulang terhadap seluruh pengusaha beras yang beroperasi di wilayah Kabupaten Belu, Malaka, dan TTU
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Perum Bulog Atambua akan melakukan verifikasi ulang terhadap seluruh pengusaha beras yang beroperasi di wilayah Kabupaten Belu, Malaka, dan Timor Tengah Utara (TTU).
Langkah ini dilakukan sebagai upaya pencegahan terhadap potensi peredaran beras oplosan di pasaran.
Kepala Bulog Cabang Atambua, Yermi Ruthando Febriant Djami mengatakan verifikasi ulang ini sejalan dengan regulasi terbaru dari pemerintah pusat yang mewajibkan pendataan ulang terhadap pengusaha beras di daerah, termasuk memastikan lokasi dan koordinat usaha sesuai dengan data di aplikasi resmi dan mendapat rekomendasi dari dinas teknis terkait.
Baca juga: LIPSUS: Produsen Beras Diduga Tipu Rakyat Indonesia, Kurangi Takaran Beras hingga Dioplos
“Kami akan melakukan verifikasi ulang terhadap pengusaha beras. Lokasi usaha mereka harus dicek langsung dan ditentukan koordinatnya, kemudian dimasukkan ke dalam sistem aplikasi, serta harus sesuai dengan data dari dinas pangan di masing-masing kabupaten,” jelas Yermi Ruthando Febriant Djami, yang biasa disapa, Selasa (15/7/2025).
Yermi Ruthando Febriant Djami menjelaskan verifikasi ini juga penting untuk menertibkan distribusi beras, terutama yang beredar di luar pasar resmi, serta memastikan setiap distributor atau pengecer memiliki izin dan rekomendasi dari dinas terkait sebelum menyalurkan ke masyarakat.

“Untuk pengusaha yang tidak terdaftar atau tidak bisa menunjukkan izin yang jelas, kami akan berikan teguran, bahkan bisa diputus kerja samanya jika ditemukan pelanggaran. Ini penting agar masyarakat tidak dirugikan oleh peredaran beras yang tidak jelas sumber dan kualitasnya,” tegas Yermi Ruthando Febriant Djami.
Terkait stok beras yang ada saat ini, Yermi Ruthando Febriant Djami mengungkapkan Bulog Atambua masih memiliki cadangan yang cukup, termasuk beras impor dari Thailand dan Sumatera Selatan yang masuk sejak tahun lalu. Selain itu, terdapat juga stok beras lokal sebanyak sekitar 900 ton dari tiga kabupaten.
Baca juga: Perum Bulog Siap Awasi Secara Ketat Penyaluran Beras Program SPHP
Menurut Yermi Ruthando Febriant Djami, Bulog saat ini juga tengah memfokuskan gudang penyimpanan untuk keperluan bantuan pangan, termasuk cadangan beras pemerintah (CBP) yang akan disalurkan dalam waktu dekat.
“Kami juga menyiapkan penyaluran bantuan dan kebutuhan mendesak lainnya. Untuk itu, ke depan, semua pengusaha yang ingin menyalurkan beras ke luar pasar wajib memiliki surat penugasan atau rekomendasi dari dinas pangan setempat,” tambah Yermi Ruthando Febriant Djami.
Yermi Ruthando Febriant Djami juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap peredaran beras oplosan dan tidak mudah percaya pada produk beras murah dengan kemasan mencurigakan.

Yermi Ruthando Febriant Djami menegaskan Bulog akan terus berkoordinasi dengan dinas terkait dan aparat pengawasan pangan untuk memastikan keamanan dan kualitas beras yang dikonsumsi masyarakat.
"Untuk saat ini, belum ditemukan indikasi adanya beras oplosan. Namun kami tetap waspada dan melakukan pengawasan dengan sumber daya yang ada,” pungkas Yermi Ruthando Febriant Djami. (gus)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Dinkes Belu Pastikan Tiga Tahun Terakhir Tidak Ada Kasus Campak |
![]() |
---|
Wagub NTT Dorong PLBN Motaain Jadi Pusat Ekonomi dan Interaksi Sosial |
![]() |
---|
Kadis Pariwisata Belu Januari Ajak Generasi Muda Belajar Jejak Leluhur Melalui Hal Ini |
![]() |
---|
Pameran Museum Keliling di Atambua, Hadirkan 218 Koleksi Budaya dan Ratusan UMKM |
![]() |
---|
Menapak Jejak Leluhur, Museum Keliling Hidupkan Budaya di Perbatasan RI-RDTL |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.