Jakarta Terkini
Angin Segar untuk Provinsi dan Kabupaten Kota, Prabowo Buka Blokir Anggaran Rp 134,9 T
Mulai 24 Juni 2025 pemerintahan Prabowo Subianto bakal membuka blokir anggaran Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp 134,9 triliun.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Mulai 24 Juni 2025 pemerintahan Prabowo Subianto bakal membuka blokir anggaran Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp 134,9 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut blokir anggaran yang dibuka itu akan digunakan untuk program prioritas nasional.
"Blokir anggaran telah dibuka dan disesuaikan untuk belanja sesuai prioritas yang ditetapkan presiden,” kata Sri Mulyani Indrawati dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/7).
Menurut Bendahara Negara itu, ada 23 K/L yang telah dibuka blokir anggarannya sebesar Rp 48 triliun. Sisanya sebanyak 76 K/L akan menyusul dengan total anggaran sebesar Rp 86,9 triliun. Bila mengacu Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, jumlah efisiensi anggaran mencapai Rp 256,1 triliun dari KL dan Rp 50,59 triliun dari transfer ke daerah (TKD).
Baca juga: Dinas Kelautan dan Perikanan NTT Tetap Optimis Jalankan Tugas di Tengah Efisiensi Anggaran
Lewat Inpres itu, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan kementerian/lembaga melakukan review sesuai tugas dan kewenangan dalam rangka efisiensi. Melalui Inpres itu pula Prabowo meminta menteri dan pimpinan lembaga mengidentifikasi rencana efisiensi.
Rencana efisiensi meliputi belanja operasional dan non-operasional yang terdiri dari belanja operasional kantor, belanja pemeliharaan, perjalanan dinas, bantuan pemerintah, pembangunan infrastruktur, hingga pengadaan alat dan mesin.

Sri Mulyani Indrawati juga memasang outlook pertumbuhan ekonomi 2025 di rentang 4,7-5 persen, yang mana lebih rendah dari target di APBN 2025 sebesar 5,2 persen. Berdasarkan proyeksi tersebut pertumbuhan ekonomi pada semester II 2025 berada pada rentang 4,7–5 persen.
Dari situ, Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan pertumbuhan ekonomi selama 2025 ini juga akan berada pada rentang tersebut.
"Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2025 pada kisaran 4,7-5 persen untuk semester II, sehingga secara keseluruhan antara 4,7-5 persen," kata Sri Mulyani Indrawati.
Menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi ini sudah sesuai angka perkiraan yang dikeluarkan oleh berbagai lembaga internasional.
Baca juga: Kakanwil Silvester Komit Situasi Efisiensi Bukan Penghalang Beri Pelayanan Terbaik
Walau begitu, Sri Mulyani Indrawati memastikan pemerintah akan tetap melakukan berbagai upaya agar pertumbuhan ekonomi tetap terjaga di level 5 persen.
Sri Mulyani Indrawati mengungkap pemerintah akan memberikan sejumlah stimulus dan akselerasi belanja, utamanya untuk program prioritas.
Instrumen fiskal juga akan menjadi satu dari sekian andalan dalam rangka melakukan counter cyclical program-program unggulan. Ia mencontohkan program-program seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), FLPP Perumahan, Sekolah Rakyat, hingga Koperasi Merah Putih yang menurutnya memiliki efek ganda.
Defisit 21 Triliun
Sementara itu Sri Mulyani Indrawati menyatakan, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) akhir Mei tercatat defisit Rp 21 triliun atau 0,09 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Meskipun defisit, keseimbangan primer pada akhir Mei tercatat Rp 192,1 triliun atau 303,3 persen terhadap APBN.
Setya Novanto Full Senyum, Bebas Bersyarat dan Wajib Lapor Hingga 2029 |
![]() |
---|
Dek, Ini Rumah, Bukan Masjid, Try Sutrisno Tegur Ajudan Gibran |
![]() |
---|
Pemain Judi Online Mayoritas Pria Usia 30 Hingga 50 Tahun |
![]() |
---|
Prabowo Bakal Sita Penggilingan Padi yang Nakal dan Rugikan Rakyat Terkait Beras Oplosan |
![]() |
---|
IPW Desak Kapolda NTT Irjen Rudi Darmoko Bentuk Tim Investigasi Kasus Axi di Sumba Timur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.