Liputan Khusus

LIPSUS: Anak Pekerja Migran Jadi Korban Kekerasan, Dari Perpas XII Regio Gerejawi Nusra di Larantuka

Pertemuan Pastoral (Perpas) XII Regio Gerejawi Nusra di Larantuka, Flores Timur kali ini fokus membahas masalah pekerja migran.

|
POS-KUPANG.COM/HO
Delegasi keuskupan Atambua dan Keuskupan Weetebula berpose bersama saat tiba di bandara Gewayan Tanah, Larantuka, Flores Timur 

Tenda yang ramai dengan kerajinan tangan itu berdiri di pelataran depan Patris Corde Rusun Unio Keuskupan Larantuka, tempat menginap delapan uskup dari seantero Nusa Tenggaran (Nusra).

Delegasi keuskupan Atambua dan Keuskupan Weetebula berpose bersama saat tiba di bandara Gewayan Tanah, Larantuka, Flores Timur
Delegasi keuskupan Atambua dan Keuskupan Weetebula berpose bersama saat tiba di bandara Gewayan Tanah, Larantuka, Flores Timur (POS-KUPANG.COM/HO)

Yohana Koten (56), seorang penganyam yang pernah merantau secara ilegal di Malaysia 26 tahun silam, mengaku gembira dengan Perpas XII yang membahas migran dan perantauan.

"Saya merantau tahun 1999, tidak sampai satu tahun saya putuskan pulang. Sekarang ini saya sibuk mengayam di kampung," katanya. 

Yohana dan rekan sejawat tergabung di dalam komunitas bernama KANA. Frasa yang berarti mengayam itu menghimpun kaum perempuan di Desa Wulublolong, Kecamatan Solor Timur, Pulau Solor.

Sedari pagi, cerita Yuliana, buah tangan mereka laku dibeli peserta Perpas XII. Ia juga mengaku senang bisa melihat wajah pemimpin gereja di depan Rusun Unio. Ditemani alunan musik rohani, Yohana tekun merajut irisan lontar menjadi topi, keneka, tas, dan nyiru. Mereka membanderol hasil karyanya mulai dari Rp 50 ribu sampai Rp 150 ribu.

"Kalau keneka itu tempat menyimpan makanan, bisa juga untuk menapis beras," kata Yuliana.

Delapan uskup di Regio Gerejawi Nusa Tenggara (Nusra) bersama delegasi dari masing-masing tiba di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT, Selasa (1/7).

Para uskup bersama delegasi bersiap mengikuti Pertemuan Pastoral (Perpas) XII Nusra di Keuskupan Larantuka mulai 1-5 Juli 2025 atau selama lima hari.

Baca juga: Bupati TTU Pemateri Utama Kuliah Umum Jelang Dies Natalis ke-16 STP St Petrus Keuskupan Atambua

Uskup Labuan Bajo, Mgr. Maximus Regus dan Uskup Weetebula Mgr. Edmundus Woga bersama delegasi tiba lebih awal pada Senin (30/6) dan langsung menginap di Patris Corde Rusun Unio Keuskupan Larantuka di Lebao Tengah.

Mgr Maximus Regus menggunakan jalan darat dari ujung barat Pulau Flores dan tiba di Larantuka unjung timur Pulau Flores pada Senin, 30 Juni 2025 pukul 14.40. 

Uskup Weetebula Mgr Edmundus Woga menggunakan pesawat turun di Maumere, Kabupaten Sikka dan melanjutkan perjalanan darurat ke Larantuka, tiba pukul 19.20 Wita.  

Kedua uskup bersama delegasi dijemput dan diterima oleh panitia baik di Bandara Gewayan Tanah khusus yang menggunakan pesawat maupun di Waibalun bagi yang menggunakan transportasi darat dan laut.

Sementara Uskup Agung Kupang, Mgr Hironimus Pakaenino, Uskup Denpasar, Mgr Silvester San bersama delegasi dijadwalkan tiba Selasa (1/7/2025) menggunakan pesawat.

Sedangkan Uskup Agung Ende, Mgr Paulus Budi Kleden, Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat, Uskup Maumere, Mgr Edwaldus Martinus Sedu dan Uskup Atambua Mgr Dominikus Saku bersama delegasi masing-masing menggunakan jalan darat.

Berdasarkan rundown acara panitia, pembukaan Perpas XII Regio Nusra di Keuskupan Larantuka, Selasa (1/7) diawali perarakan pada pukul 16.30 Wita dan misa pembukaan pada pukul 17.00 Wita. Selanjutnya seremonial pembukaan bertempat di Gereja Katedral Reinha Rosari

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved