Opini
Opini: Revitalisasi Nilai Pancasila dalam Demokrasi Kontemporer
Sejak awal berdirinya bangsa, Pancasila telah dirancang sebagai pedoman utama dalam kehidupan bernegara.
Generasi muda harus diberikan wawasan yang lebih luas tentang bagaimana pancasila berperan dalam menjaga demokrasi Indonesia agar tetap sehat dan stabil.
Tanpa pemahaman yang kuat tentang Pancasila, generasi mendatang akan semakin jauh dari identitas kebangsaan yang telah lama diperjuangkan oleh para pendiri bangsa.
Selain pendidikan, penguatan literasi digital juga menjadi hal yang sangat penting dalam menghadapi tantangan demokrasi modern.
Masyarakat harus lebih kritis dalam menerima informasi dan tidak mudah terpengaruh oleh narasi yang bersifat provokatif.
Dengan literasi digital yang baik, penyebaran hoaks dan ujaran kebencian dapat diminimalisir sehingga masyarakat lebih fokus pada pembangunan dan peningkatan kesejahteraan bersama.
Pemimpin politik juga memiliki peran penting dalam revitalisasi Pancasila. Keteladanan dalam berpolitik dan membuat kebijakan harus mencerminkan nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila.
Pemerintahan yang bersih dan transparan, bebas dari korupsi, serta berorientasi pada kesejahteraan rakyat adalah bentuk nyata dari penerapan demokrasi yang berdasarkan pada keadilan dan kebersamaan.
Jika pemimpin mampu menjalankan prinsip-prinsip ini dengan baik, maka kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara akan semakin kuat.
Dalam hal ekonomi, pembangunan yang berbasis keadilan sosial harus menjadi prioritas utama dalam revitalisasi Pancasila.
Demokrasi tidak boleh hanya menjadi alat bagi segelintir orang untuk memperkuat kekuasaan ekonomi mereka, tetapi juga harus mampu memberikan manfaat bagi seluruh rakyat.
Sistem ekonomi yang berpihak pada rakyat kecil, membuka kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat untuk berkembang, serta menciptakan kesejahteraan secara merata adalah salah satu bentuk nyata dari demokrasi yang sehat dan berlandaskan Pancasila.
Demokrasi yang sehat bukan hanya soal kebebasan individu, tetapi juga tentang bagaimana menciptakan keseimbangan antara hak dan kewajiban, antara kepentingan pribadi dan kepentingan kolektif, serta antara kebebasan dan keadilan sosial.
Jika revitalisasi Pancasila dilakukan dengan sungguh-sungguh, maka bangsa Indonesia akan semakin kuat dalam menghadapi tantangan global tanpa kehilangan jati diri.
Dengan langkah-langkah konkret yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, serta para pemimpin politik, Pancasila dapat kembali menjadi pusat dari sistem demokrasi Indonesia.
Demokrasi yang sehat dan stabil adalah demokrasi yang mampu menciptakan kesejahteraan bagi semua tanpa diskriminasi, menjaga persatuan, serta memastikan bahwa nilai-nilai kebangsaan tetap hidup dan berkembang di tengah dinamika politik dan sosial yang terus berubah. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Opini: Prada Lucky dan Tentang Degenerasi Moral Kolektif |
![]() |
---|
Opini: Drama BBM Sabu Raijua, Antrean Panjang Solusi Pendek |
![]() |
---|
Opini: Kala Hoaks Menodai Taman Eden, Antara Bahasa dan Pikiran |
![]() |
---|
Opini: Korupsi K3, Nyawa Pekerja Jadi Taruhan |
![]() |
---|
Opini: FAFO Parenting, Apakah Anak Dibiarkan Merasakan Akibatnya Sendiri? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.