Opini

Opini: Kecerdasan Buatan dan Tantangan Literasi Digital, Menata Ulang Arah Pendidikan Abad ke-21

Namun, seiring derasnya penetrasi AI di ruang-ruang kelas, muncul tantangan besar yang tidak bisa diabaikan: rendahnya literasi digital. 

Editor: Dion DB Putra
POS-KUPANG.COM/HO-DOK PRIBADI
Heryon Bernard Mbuik 

Ini mencakup pelatihan teknis, pedagogis, maupun reflektif mengenai penggunaan AI secara bijak. 

Ketiga, Pemerataan Akses Digital. Pemerintah dan sektor swasta perlu memastikan infrastruktur digital yang memadai, terutama di wilayah 3T, agar tidak ada siswa yang tertinggal dari revolusi digital ini.

Akhirnya, pendidikan tidak boleh sekadar mengejar ketertinggalan dari teknologi, tapi bagaimana manusia juga mampu mengarahkan teknologi untuk kemaslahatan bersama. 

AI hanya akan menjadi alat pendidikan yang memberdayakan jika didampingi dengan literasi digital yang kuat dan nilai-nilai moral yang kokoh.

Sebagaimana kata bijak Albert Einstein, “It has become appallingly obvious that our technology has exceeded our humanity.” 

Maka tugas pendidikan hari ini adalah mengembalikan keseimbangan itu agar dalam laju teknologi yang cepat, kita tidak kehilangan kemanusiaan yang mendalam. (*)

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved