Manggarai Timur Terkini
Klarifikasi Enam Pelaku yang Palak Wisatawan Dari Jakarta Dipalak di Padang Savana Mausui
Kapolres Matim AKBP Suryanto memanggil sejumlah warga lokal untuk klarifikasi terkait aksi palak mereka terhadap wisatawan asal Jakarta
Penulis: Robert Ropo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
"Tanah saja, meski tidak digunakan untuk apa-apa, mesti kita harus bayar pajak bumi dan bangunan (PBB). Apalagi tanah ini dilakukan kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan sebuah keuntungan," ujarnya.
Suryanto berjanji akan menjaga situasi kamtibmas yang memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung di tempat wisata yang ada di wilayah Matim.
Baca juga: Wisatawan asal Jakarta Sebut Pemkab Ende Kurang Promosikan Rumah Pengasingan Bung Karno
Karena itu, anggota Polsek Kota Komba agar secara rutin melaksanakan patroli di setiap akhir pekan atau weekend di wisata Padang Savana Mausui.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Parbud) Matim, Rofinus Hibur Hijau, kecewa dengan aksi pemalakan yang dilakukan oleh oknum warga lokal terhadap wisatawan dari Jakarta tersebut.
“Bukan saja kecewa namun perbuatan oknum tersebut adalah melawan hukum (pungli)," ujar Rofinus Hibur Hijau.

Rofinus Hibur Hijau membenarkan bahwa status lahan Padang Savana Mausui itu adalah milik pribadi/ warga / komunal / suku di sekitar Mausui.
Karena itu, kata Rofinus Hibur Hijau, pemanfaatan atau pengelolaan maupun pengembangan pariwisata itu sebenarnya menjadi tanggung jawab pemilik lahan.
Rofinus Hibur Hijau mengatakan, Pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Matim tidak bisa mengintervensi dalam bentuk pembangunan amenitas pariwisata, pengembangan atraksi, dan infrastruktur pariwisata lainnya disana, termasuk pemungutan kartis masuk.
Baca juga: Viral Wisatawan Dipalak, Wabup Sumba Barat Daya Sebut Masyarakat Kampung Adat Ratenggaro Menyesal
Namun demi pengembangan lokasi wisata itu, Rofinus Hibur Hijau menyarankan, agar masyarakat setempat bisa berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaannya.
"Kami siap untuk duduk bersama dengan Camat Kota Komba, Lurah Watu Nggene, Kapolsek Kota Komba, Komunitas Pemuda, seluruh pemilik lahan maupun pihak terkait. Hal ini dimaksud untuk mencari solusi terkait pengelolaan potensi wisata alam Mausui ke depan yang saat ini lagi viral di medsos dan menjadi atensi netizen," ujar Rofinus Hibur Hijau.
Hal lainnya, kata Rofinus Hibur Hijau, ke depan mesti ada Perda terkait pengelolaan lokasi wisata termasuk retribusi masuk ke kawasan Padang Savana Mausui. (rob)
Duduk Bersama
ANGGOTA Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Drs Basilius Teto, berharap agar Pemerintah Daerah (Pemda) Matim bisa segera duduk bersama masyarakat pemilik hak ulayat di lokasi wisata Padang Savana Mausui.
Hal ini bermaksud agar bisa dicapai kesepakatan bersama untuk pengelolaan lokasi wisata yang ada di Kelurahan Watu Nggene, Kecamatan Kota Komba itu.
Dengan demikian, kata Basilius Teto, kedepannya tidak ada pihak yang dirugikan khususnya para wisatawan yang datang ke wilayah itu.
Manggarai Timur Terkini
Wisatawan Dari Jakarta Dipalak
Padang Savana Mausui
Kapolres Matim
Suryanto
POS-KUPANG.COM
Unit Buser Polres Manggarai Timur Tangkap Tentara Gadungan di Waerana |
![]() |
---|
Enam dari Sembilan Sampel Otak Anjing di Matim yang Diperiksa di Denpasar Positif Rabies |
![]() |
---|
6 Warga Manggarai Timur Meninggal Dunia Akibat Rabies, Dokter Tintin: Tidak Vaksin dan Anggap Biasa |
![]() |
---|
Viral Warga Satar Pundan Gotong Jenazah, Jalan Kaki 6 Km ke kampungnya Karena Jalan rusak |
![]() |
---|
Kondisi Perbatasan Manggarai Timur dan Ngada Pasca Kondusif Pasca Bentrok Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.