Jakarta Terkini
Bendera Merah Berkibar di Iran Tanda Serangan Balas Dendam ke Israel
Enam ilmuwan nuklir senior Iran tewas usai serangan besar-besaran Israel ke Iran pada Jumat(13/6) sebagai bagian dari operasi “Rising Lion".
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Enam ilmuwan nuklir senior Iran tewas usai serangan besar-besaran Israel ke Iran pada Jumat(13/6) sebagai bagian dari operasi “Rising Lion".
Menurut media Iran, Tasnim enam ilmuwan nuklir yang tewas tersebut adalah Abdolhamid Minouchehr, Ahmadreza Zolfaghari, Amir Hossein Feqhi, Motalleblizadeh, Mohammad Mehdi Tehranchi dan Fereydoun Abbasi.
Pernyataan resmi militer Israel menyebut serangan tersebut dilakukan karena adanya ancaman nyata bahwa program nuklir Iran telah mendekati titik tanpa jalan kembali.
"Kami menargetkan situs pengayaan uranium utama Iran di Natanz dan pejabat nuklir dan militer Iran di Teheran," kata Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu setelah serangan tersebut.
“Operasi ini akan terus berlanjut selama diperlukan, hingga kami menyelesaikan misi,” ujar Benjamin Netanyahu.

Pemerintah juga mengaktifkan Dekrit 8, yang memanggil semua prajurit cadangan untuk tugas militer.
Pejabat di Tel Aviv memerintahkan warga untuk berlindung di tempat perlindungan bom dan mengumumkan keadaan darurat, serta memperingatkan akan adanya serangan balasan Iran.
Di Washington, Menteri Luar Negeri, Marco Rubio mengatakan kepada wartawan bahwa Israel mengambil "tindakan sepihak terhadap Iran," dan menekankan bahwa AS "tidak terlibat."
"Prioritas utama kami adalah melindungi pasukan Amerika di kawasan tersebut. Israel memberi tahu kami bahwa mereka yakin tindakan ini diperlukan untuk [mereka] membela diri," kata Marco Rubio, dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Situasi Gaza Kian Memburuk, Serangan Terbaru Israel Tewaskan 100 Orang
“Saya tegaskan Iran tidak seharusnya menargetkan kepentingan atau personel AS,” imbuh Marco Rubio.
Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa operasi militer Israel yang dilancarkan Kamis-Jumat malam terhadap Iran bertujuan untuk menghilangkan apa yang ia gambarkan sebagai “ancaman eksistensial” terhadap Israel, dan menekankan hal ini akan terus berlanjut selama diperlukan.
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Eyal Zamir mengatakan serangan itu terjadi setelah mencapai apa yang disebutnya “titik yang tidak bisa kembali”.
Dalam pernyataan video yang dirilis sekitar satu jam setelah operasi dimulai, Netanyahu menyatakan bahwa tentara Israel telah menyerang "sejumlah besar target di seluruh Iran."
Eyal Zamir menjelaskan, "Tujuan dari operasi yang belum pernah terjadi sebelumnya ini adalah untuk merusak infrastruktur nuklir Iran, fasilitas produksi rudal balistik, dan kemampuan militernya."
Benjamin Netanyahu menegaskan, “Operasi ini akan terus berlanjut selama diperlukan hingga kami menyelesaikan misi kami untuk melawan ancaman eksistensial yang menghadang kami.”
Jakarta Terkini
Iran
Israel
POS-KUPANG.COM
Perdana Menteri Israel
Benjamin Netanyahu
Marco Rubio
Eyal Zamir
Masjid Jamkaran
Rolliansyah Soemirat
Prabowo Bakal Sita Penggilingan Padi yang Nakal dan Rugikan Rakyat Terkait Beras Oplosan |
![]() |
---|
IPW Desak Kapolda NTT Irjen Rudi Darmoko Bentuk Tim Investigasi Kasus Axi di Sumba Timur |
![]() |
---|
Menantu Guru Besar UGM Tewas di Rumah Kos Kepala Terlilit Lakban Sempat Lakukan Ini |
![]() |
---|
Kans Presiden Prabowo dan Presiden Brasil Bahas Insiden Juliana Marins Pendaki Gunung Rinjani |
![]() |
---|
Empat Pesan Penting Gus Ipul Bagi Para Kepala Sekolah Rakyat Tahap II di Pusdiklatbangprof |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.